11. ORGANISASI SOSIAL SUKU DAYAK
Hubungan Timbal Balik Antara
Manajemen, Organisasi, dan Tata Kerja
Manajemen merupakan proses
kegiatan seorang pimpinan (manajer)
yang harus dilakukan dengan
mempergunakan cara-cara pemikiran yang rasional maupun
praktis untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang
lain sebagai sumber tenaga
kerja tanpa mengabaikan sumber-sumber yang lain, waktu
yang tersedia dengan cara yang
setepat-tepatnya.
Pengertian dari oranisasi
adalah satu jenis wadah di masyarakat yang dibuat bersama oleh beberapa oarang
dengan tujuan dapat memperoleh efesiensi kerja tertentu semaximal mungkin. Dari
uraian di atas dapat dirumuskan bahwa manajemen adalah proses kegiatan pencapaian
tujuan melalui kerjasama antar manusia.
Yang dapat di lihat arti dari
gabungan kedua kata tersebut adalah adanya hubungan timbal balik antara
kegiatan, kerjasama di satu pihak dengan tujuan di pihak lain.
Dan untuk mencapai tujuan max
di butuhkan tenaga besar maka di bentuklah suatu organisasi
Yang pada pokoknya secara
fungsional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang
dipersatukan dalam suatu kerja
sama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat
dikatakan bahwa fungsidari
organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai
tujuan .
Tata kerja bisa di sebut juga
metode adalah satu cara bagaimana agar kita dapat memanfaatkan sumber-sumber
dan waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan secara tepat sehingga proses
kegiatan manajemen pun dapat di laksanakan dengan tepat. Oleh karna itu dapat
di katakana hubungan antara manajemen dan tata kerja seperti berikut:
Manajemen : Menjelaskan
perlunya ada proses kegiatan pendayagunaan sumber sumber serta waktu sebagai
faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya suatu
tujuan.
Tata Kerja : Menjelaskan
bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber
yang adadan waktu yang tersedia.
Hubungan Antara
Manajemen,Organisasi, dan Tata Kerja
Manajemen : proses kegiatan
pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia satu sama lain
Organisasi : alat bagi
pencapaian tujuan dan alat bagi pengelompokkan kerja sama
Tata Kerja : pola cara-cara
bagaimana kegiatan kerja sama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan
tercapai secara efisien
Hubungan dari ketiga kata
tersbeut adalah sama-sama mengarah pada keinginan mencapai suatu tujuan.
organisasi sosial suku dayak
Salah
satu suku minoritas yang berjuang untuk mendapatkan pengakuan pada sekitar
tahun 80an adalah suku yang mendiami bagian selatan pulau Kalimantan. Secara
tradisional, sebagian besar etnik group yang mendiami wilayah pulau yang luas
ini disebut orang luar sebagai suku Dayak. Suku Dayak terdiri dari beberapa
kelompok antara lain Dayak Ngaju, Maanyan, dan Lawangan. Meskipun secara
tradisi mereka tinggal di rumah panjang yang bisa melindungi mereka dari
perbudakan dan serangan dari desa lain, masyarakat di daerah ini tidak
bermasyarakat dalam pengertian yang luas. Mereka mempunyai hubungan bilateral
sesama anggota, dan unit terkecil dalam hal kepemilikan dan organisasi sosial
adalah anggota inti keluarga itu sendiri. Dari sisi kepercayaan, mereka
rata-rata pemeluk Protestan atau Kaharingan, yaitu suatu aliran
kepercayaan suku asli yang dinilai oleh pemerintah sebagai agama Hindu. Suku
Dayak hidup dari pertanian. Mereka memiliki upacara kematian di mana
tulang-tulang digali kembali untuk penguburan yang kedua.
Sebagian besar anggota masyarakat di wilayah Kalimantan tengah menganut kepercayaan Kaharingan. Melalui kepercayaan inilah, masyarakat Dayak yang tersebar di beberapa wilayah terpencil bergabung dalam suatu komunitas dan pada saat melaksanakan ritual keagamaan, orang-orang ini membentuk suatu kelompok.
Mereka tidak mempunyai seorang pemimpin maupun tata cara ritual yang tetap. Upacara khusus bisa saja diadakan di rumah orang yang menponsori acara ini. Saman atau balian adalah sosok utama dalam pelaksanaan ritual-ritual tersebut. Karena praktek pengobatan sering muncul sebagai akibat dari gangguan jiwa yang menyebabkan berbagai penyakit, maka ajaran agama ini lebih terfokus pada aktivitas raga. Mereka percaya penyakit datang karena telah menyinggung salah satu roh / spirit dari beberapa spirit yang menghuni tanah dan ladang, biasanya karena kesalahan dalam memberikan persembahan pada mereka. Tujuan dari balian adalah memanggil kembali jiwa yang tergoncang dan mengembalikan kesehatan dari anggota komunitas melalui ritual ratapan dan tarian.
Pengakuan terhadap legitimasi Kaharingan sebagai sebuah agama telah lama menjadi sejarah pemicu dari gerakan pro-otonomi. Dengan kenyataan bahwa wilayah pesisir bagian selatan Kalimantan sudah lama didominasi baik secara politik maupun kependudukan oleh mayoritas suku Banjar yang beragama Islam, pemeluk Kristen dan Kaharingan meminta kepada pemerintah Indonesia supaya wilayah Kalimantan Tengah diakui sebagai wilayah suku Dayak pada tahun 1953. Ketika permintaan ini ditolak, meletuslah pemberontakan pada tahun 1956 yang mengawali terbentuknya propinsi baru Kalimantan Tengah pada bulan Mei tahun 1957.
Kudeta pada tahun 1965 membuktikan masih lemahnya Indonesia pasca kemerdekaan. Di saat kesatuan negara berada di ujung tanduk, agama dan kepercayaan suku asli dianggap sebagai ancaman dan dicap sebagai Atheis bahkan Komunis. Terperangkap dalam situasi yang semakin tidak menguntungkan, suku Dayak bahkan dituduh sebagai orang tidak mempunyai agama yang menyebabkan mereka menjadi korban kecurigaan gerakan anti komunis di akhir tahun 60an. Tetapi pada awal tahun 1970 mulai diadakan negoisasi antara Kalimantan Tengah dengan pemerintah pusat untuk mendapatkan pengakuan terhadap agama / kepercayaan asli masyarakat di propinsi tersebut. Proses ini akhirnya memberikan pengakuan secara resmi yang menyatakan bahwa Kaharingan adalah sebuah agama.
Sebagian besar anggota masyarakat di wilayah Kalimantan tengah menganut kepercayaan Kaharingan. Melalui kepercayaan inilah, masyarakat Dayak yang tersebar di beberapa wilayah terpencil bergabung dalam suatu komunitas dan pada saat melaksanakan ritual keagamaan, orang-orang ini membentuk suatu kelompok.
Mereka tidak mempunyai seorang pemimpin maupun tata cara ritual yang tetap. Upacara khusus bisa saja diadakan di rumah orang yang menponsori acara ini. Saman atau balian adalah sosok utama dalam pelaksanaan ritual-ritual tersebut. Karena praktek pengobatan sering muncul sebagai akibat dari gangguan jiwa yang menyebabkan berbagai penyakit, maka ajaran agama ini lebih terfokus pada aktivitas raga. Mereka percaya penyakit datang karena telah menyinggung salah satu roh / spirit dari beberapa spirit yang menghuni tanah dan ladang, biasanya karena kesalahan dalam memberikan persembahan pada mereka. Tujuan dari balian adalah memanggil kembali jiwa yang tergoncang dan mengembalikan kesehatan dari anggota komunitas melalui ritual ratapan dan tarian.
Pengakuan terhadap legitimasi Kaharingan sebagai sebuah agama telah lama menjadi sejarah pemicu dari gerakan pro-otonomi. Dengan kenyataan bahwa wilayah pesisir bagian selatan Kalimantan sudah lama didominasi baik secara politik maupun kependudukan oleh mayoritas suku Banjar yang beragama Islam, pemeluk Kristen dan Kaharingan meminta kepada pemerintah Indonesia supaya wilayah Kalimantan Tengah diakui sebagai wilayah suku Dayak pada tahun 1953. Ketika permintaan ini ditolak, meletuslah pemberontakan pada tahun 1956 yang mengawali terbentuknya propinsi baru Kalimantan Tengah pada bulan Mei tahun 1957.
Kudeta pada tahun 1965 membuktikan masih lemahnya Indonesia pasca kemerdekaan. Di saat kesatuan negara berada di ujung tanduk, agama dan kepercayaan suku asli dianggap sebagai ancaman dan dicap sebagai Atheis bahkan Komunis. Terperangkap dalam situasi yang semakin tidak menguntungkan, suku Dayak bahkan dituduh sebagai orang tidak mempunyai agama yang menyebabkan mereka menjadi korban kecurigaan gerakan anti komunis di akhir tahun 60an. Tetapi pada awal tahun 1970 mulai diadakan negoisasi antara Kalimantan Tengah dengan pemerintah pusat untuk mendapatkan pengakuan terhadap agama / kepercayaan asli masyarakat di propinsi tersebut. Proses ini akhirnya memberikan pengakuan secara resmi yang menyatakan bahwa Kaharingan adalah sebuah agama.
Fungsi Satuan Organisasi dan
Metode
Secara sederhana, organisasi
adalah suatu kerja sama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang
diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi ialah suatu
wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan
yang telah ditetapkan bersama.
Ciri-ciri organisasi ialah:
1) terdiri daripada dua orang
atau lebih
2) ada kerjasama
3) ada komunikasi antar satu
anggota dengan yang lain
4) ada tujuan yang ingin
dicapai.
Organisasi dapat dilihat dengan
dua cara berbeda, yaitu:
1) organisasi sebagai suatu
sistem terbuka yang terdiri atas sub-sistem yang saling berkaitan, dan
memperoleh input untuk diolah yang berasal dari lingkungan serta menyalurkan
output hasil pengolahan ke lingkungan kembali
2) organisasi sebagai
sekelompok orang yang berkerjasama untuk mencapai suatu tujuan bersama (Monir
H. Thayeb).
Organisasi dapat diartikan
dalam dua macam, yaitu:
* Dalam arti statis, yaitu
organisasi sebagai wadah tempat dimana kegiatan kerjasama dijalankan.
* Dalam arti dinamis, yaitu
organisasi sebagai suatu sistem proses interaksi antara orang-orang yang
bekerjasama, baik formal maupun informal.
Kelompok yang menampung
aspirasi masyarakat; punya aturan tertulis atau tidak; tumbuh dalam masyarakat;
mencapai tujuan bersama; dibentuk oleh pemerintah atau swasta.
Suatu organisasi harus memuat 4
unsur utama, yaitu:
1) goals oriented (berorientasi
tujuan)
2) Psychosocial system (sistem
hubungan sosial)
3) structured activities
4) technological system.
Perbedaan Organisasi :
* Structure ; staff, line,
matriks
* Strategy ; Growth Strategy,
Diversification, Defensive, Minimizing Internal Problem
* Style ; Autocratic Style,
Participative Style, Free Rein Style
* Skill : Keahlian /
Keterampilan
* Staff ; Jenjang, Latar
Belakang, Karakteristik
* Share Value : Superordinate
Goals
* System : POAC
Pendekatan Terhadap Organisasi
:
* Pendekatan Klasik
* Pendekatan Neo-Klasik
* Pendekatan Modern