Pengertian Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah
merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan
sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan
tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil
pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Menurut Para ahli :
# ROSENZWEIG
Organisasi dapat dipandang sebagai :
# ROSENZWEIG
Organisasi dapat dipandang sebagai :
- Sistem
sosial, yaitu orang-orang dalam kelompok
- Integrasi
atau kesatuan dari aktivitas-aktivitas orang-orang yang bekerja sama
- Orang-orang
yang berorientasi atau berpedoman pada tujuan bersama
# MATTHIAS AROEF
Suatu organisasi terjadi apabila sekelompok orang bekerja bersama sama untuk mencapai tujuannya
# PFIFFNER dan SHERWOOD
Organisasi sebagai suatu pola dari cara-cara dalam mana sejumlah orang yang saling berhubungan, bertemu muka, secara intim dan terkait dalam suatu tugas yang bersifat kompleks, berhubungan satu dengan yang lainnya secara sadar, menetapkan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan semula secara sistematis
# BAKKE
Organisasi merupakan sebuah sistem yang kontinue dari penggunaan, pemindahan aktivitas-aktivitas manusia yang dibebankan dan dikoordinasikan, sehingga membentuk suatu kumpulan tertentu yang terdiri dari manusia, material, kapital, gagasan, dan sumber daya alam ke dalam suatu keseluruhan pemecahan persoalan
# ALLEN
Organisasi adalah suatu proses identifikasi dan pembentukan serta pengelompokan kerja, mendefinisikan dan mendelegasikan wewenang maupun tanggung jawab dan menetapkan hubungan - hubungan dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerjasama secara efektif dalam menuju tujuan yang ditetapkan. Sebuah organisasi tidak akan bisa lepas dengan yang namanya struktur organisasi. Karena struktur organisasi adalah cara suatu aktivitas organisasi dibagi, di organisir, dan dikoordinasikan.
Menurut ERNEST DALE, sebuah struktur organisasi harus memuat tentang 5 hal sebagai berikut:
Suatu organisasi terjadi apabila sekelompok orang bekerja bersama sama untuk mencapai tujuannya
# PFIFFNER dan SHERWOOD
Organisasi sebagai suatu pola dari cara-cara dalam mana sejumlah orang yang saling berhubungan, bertemu muka, secara intim dan terkait dalam suatu tugas yang bersifat kompleks, berhubungan satu dengan yang lainnya secara sadar, menetapkan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan semula secara sistematis
# BAKKE
Organisasi merupakan sebuah sistem yang kontinue dari penggunaan, pemindahan aktivitas-aktivitas manusia yang dibebankan dan dikoordinasikan, sehingga membentuk suatu kumpulan tertentu yang terdiri dari manusia, material, kapital, gagasan, dan sumber daya alam ke dalam suatu keseluruhan pemecahan persoalan
# ALLEN
Organisasi adalah suatu proses identifikasi dan pembentukan serta pengelompokan kerja, mendefinisikan dan mendelegasikan wewenang maupun tanggung jawab dan menetapkan hubungan - hubungan dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerjasama secara efektif dalam menuju tujuan yang ditetapkan. Sebuah organisasi tidak akan bisa lepas dengan yang namanya struktur organisasi. Karena struktur organisasi adalah cara suatu aktivitas organisasi dibagi, di organisir, dan dikoordinasikan.
Menurut ERNEST DALE, sebuah struktur organisasi harus memuat tentang 5 hal sebagai berikut:
- Daftar
pekerjaan yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi
- Membagi
jumlah beban kerja dalam tugas-tugas atau biasa disebut pembagian kerja
(devision of work)
- Menggabungkan
tugas-tugas dalam keadaan yang logis dan efisien atau departementalisasi
(departmentalization)
- Menetapkan
mekanisme untuk koordinasi
- Memonitor
efektivitas struktur organisasi dan melakukan penyesuaian apabila
diperlukan
Teori – Teori
Pengorganisasian
1. Teori Organisasi
KlasikTeori organisasi klasik disebut juga teori organisasi tradisional, teori organisasi spesialisasi, atau teori struktural. Ada 10 macam prinsip organisasi diantaranya : (1) prinsip penetapan tujuan yang jelas; (2) prinsip kesatuan perintah; (3) prinsip keseimbangan; (4) prinsip pendistribusian pekerjaan; (5) prinsip rentangan pengawasan; (6) prinsip pelimpahan wawasan; (7) prinsip departementasi; (8) prinsip penetapan pegawai yang tepat; (9) prinsip koordinasi dan (10) prinsip pemberian balas jasa yang memuaskan.
2. Teori Birokrasi
Pada dasamya teori organisasi birokrasi menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan, organisasi harus menjalankan strategi sebagai berikut:
a. Pembagian dan penugasan pekerjaan secara khusus
b. Prinsip hierarki atau bawahan hanya bertanggung jawab kepada atasannya langsung.
c. Promosi didasarkan pada masa kerja dan prestasi kerja, dan dilindungi dari pemberhentian sewenang-wenang dan yang demikian disebut prinsip loyalitas.
d. Setiap pekerjaan dilaksanakan secara tidak memandang bulu, tidak membeda-bedakkan status sosial, tidak pilih kasih. Strategi ini dinamakan prinsip impersonal
e. Tiap-tiap tugas dan pekerjaan dalam organisasi dilaksanakan menurut suatu sistem tertentu berdasarkan kepada data peraturan yang abstrak. Strategi ini dinamakan prinsip uniformitas
3. Teori Human Relations
Teori ini disebut juga teori hubungan kemanusiaan, teori hubungan antara manusia, teori hubungan kerja kemanusiaaan atau the human relations theory. Suatu hubungan dikatakan hubungan kemanusiaan apabila hubungan tersebut dapat memberikan kesadaran dan pengertian sehingga pihak lain merasa puas. Pengertian tersebut dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu hubungan manusia secara luas dan secara sempit. Dalam arti luas hubungan kemanusiaan adalah hubungan antara hubungan seseorang dengan orang lain yang terjadi dalam suatu situasi dan dalam semua bidang kegiatan atau kehidupan untuk mendapatkan suatu kepuasan hati.
4. Teori Organisasi perilaku
Teori ini disebut merupakan suatu teori yang memandang organisasi dari segi perilaku anggota organisasi. Teori ini berpendapat bahwa baik atau tidaknya, berhasil tidaknya organisasi mencapai sasaran yang telah ditetapkan berasal dari para anggotanya.
5. Teori Organisasi Proses
Suatu teori yang memandang organisasi sebagai proses kerjasama antara kelompok orang yang tergabung dalam suatu kelompok formal. Teori ini memandang organisasi dalam arti dinamis, selalu bergerak dan didalamnya terdapat pembagian tugas dan prinsip-prinsip yang bersifat umum (Universal).
6. Teori Organisasi Kepemimpinan
Teori ini beranggapan bahwa berhasil tidaknya organisasi mencapai tujuan tergantung sampai seberapa jauh seorang pemimpin mampu mempengaruhi para bawahan sehingga mereka mampu bekerja dengan semangat yang tinggi dan tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien dan efektif, adapun sedikitnya kajian atas teori organisasi yang berhubungan dengan masalah kepemimpinan dapat dibedakan atas:
a. Teori Otokratis
b. Teori Demokrasi
c. Teori kebebasan (Teory laissez fairre)
d. Teori Patnernalisme
e. Teori Personal atau pribadi.
f. Teori Non-Personal
7. Teori Organisasi Fungsi
Fungsi adalah sekelompok tugas atau kegiatan yang harus dijalankan oleh seseorang yang mempunyai kedudukan sebagai pemimpin atau manager guna mencapai tujuan organisasi. Sekelompok kegiatan yang menjadi fungsi seorang pemimpin atau manager terdiri dari kegiatan menyusun perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), pemberian motifasi atau bimbingan (Motivating), pengawasan (Controlling), dan pengambilan keputusan (Decision making).
8. Teori Pengambilan Keputusan
Teori ini berlandaskan pada adanya berbagai keputusan yang dibuat oleh para pejabat disetiap tingkatan, baik keputusan di tingkat puncak yang memuat ketentuan pokok atau kebijaksanaan umum, keputusan di tingkat menengah yang memuat program-progam untuk melaksanakan keputusan adminitratif, maupun keputusan di tingkat bawah.
9. Teori Kontingensi (Teori Kepentingan)
Teori ini berlandaskan pada pemikiran bahwa pengelolaan organisasi dapat berjalan dengan baik dan lancar apabila pemimpin organisasi mampu memperhatikan dan memecahkan situasi tertentu yang sedang dihadapi dan setiap situasi harus dianalisis sendiri.
Dari semua teori ini, tidak satu teori pun yang dianggap paling lengkap atau paling sempurna, teori-teori itu satu sama lain saling mengisi dan saling melengkapi. Teori dianggap baik dan tepat apabila mampu memperhatikan dan menyesuaikan dengan lingkungan dan mampu memperhitungkan situasi-situasi tertentu.
ORGANISASI
KELOMPOK TANI
KELOMPOK TANI
Kelompok Tanié adalah kumpulan orang-orang tani (Dewasa, wanita, pemuda) yang terikat secara informal atas dasar kerasaian dalam kebutuhan bersama serta didalam lingkungan pengaruh dan pempinan seorang kontak tani.
LIMA CIRI KELOMPOK TANI EFEKTIF
1. Merupakan kelompok yang efektif yang terdiri dari kurang lebih 10 orang untuk bekerjasama dalam hal belajar teknologi, pengambilan keputusan, produksi, dan lainnya.
2. Anggota para petani berada dalam pengaruh kontak tani
3. Para aggota kelompok tani memiliki tujuan yang sama, UT yang sejenis
4. Para anggota memilki kegemaran sejenis, tradisi, bahasa, domisili, lokasi UT, status ekonomi, pendidikan dan usia.
5. Bersifat Informal diman terbentuk atas dasar keinginan dan pemufakatan pra anggota, memilki aturan, waktu tidak tertulis, adanya pembagian kerja dan tanggung jawab bukan pengurus, hubungan antar anggota luwes, solider dan percaya
KELOMPOK TANI
Kelompok Tanié adalah kumpulan orang-orang tani (Dewasa, wanita, pemuda) yang terikat secara informal atas dasar kerasaian dalam kebutuhan bersama serta didalam lingkungan pengaruh dan pempinan seorang kontak tani.
LIMA CIRI KELOMPOK TANI EFEKTIF
1. Merupakan kelompok yang efektif yang terdiri dari kurang lebih 10 orang untuk bekerjasama dalam hal belajar teknologi, pengambilan keputusan, produksi, dan lainnya.
2. Anggota para petani berada dalam pengaruh kontak tani
3. Para aggota kelompok tani memiliki tujuan yang sama, UT yang sejenis
4. Para anggota memilki kegemaran sejenis, tradisi, bahasa, domisili, lokasi UT, status ekonomi, pendidikan dan usia.
5. Bersifat Informal diman terbentuk atas dasar keinginan dan pemufakatan pra anggota, memilki aturan, waktu tidak tertulis, adanya pembagian kerja dan tanggung jawab bukan pengurus, hubungan antar anggota luwes, solider dan percaya
FUNGSI KELOMPOK TANI
1. Sebagai Kelas Belajar
a. Sebagai media interaksi dalam belajar para anggota kelompok untuk adopsi inovasi
b. Media sebai asah, asuh,asih para anggota dalam menyerap informasi .
2. Sebagai Wahana Kerjasama
c. Wadah kerja sama (embrio koperasi)
d. Menyelenggarakan kegiatan berdasakan musyawarah
3. Sebagai unit produksi
e. Kegiatan produski bersama usaha perusahaan
f. Peningkatkan posisi tawar (brganing posistion)
1. Sebagai Kelas Belajar
a. Sebagai media interaksi dalam belajar para anggota kelompok untuk adopsi inovasi
b. Media sebai asah, asuh,asih para anggota dalam menyerap informasi .
2. Sebagai Wahana Kerjasama
c. Wadah kerja sama (embrio koperasi)
d. Menyelenggarakan kegiatan berdasakan musyawarah
3. Sebagai unit produksi
e. Kegiatan produski bersama usaha perusahaan
f. Peningkatkan posisi tawar (brganing posistion)
4.
Sebagai organisasi kegiatan bersama
g. Adanya pembagaian tugas antaranggota untuk mencapai tujuan kelompok
5. Kesatuan swadaya dan swadana
Kondisi ataupun kemajuan kelompok tani dapat dilihat dari dinamika kelompok tani yaitu 8 faktor :
1. Tujuan Kelompk
a. Kejelasan tujuan kelompok
b. ketepatan (relevan) dengan tujuan anggota
2. Struktur kelompok
a. Otoritas, kekuasaan atau pengasuh didalam kelompok
b. Komunikasi di dalam kelompok vertikal dan horisontal
g. Adanya pembagaian tugas antaranggota untuk mencapai tujuan kelompok
5. Kesatuan swadaya dan swadana
Kondisi ataupun kemajuan kelompok tani dapat dilihat dari dinamika kelompok tani yaitu 8 faktor :
1. Tujuan Kelompk
a. Kejelasan tujuan kelompok
b. ketepatan (relevan) dengan tujuan anggota
2. Struktur kelompok
a. Otoritas, kekuasaan atau pengasuh didalam kelompok
b. Komunikasi di dalam kelompok vertikal dan horisontal
3.
Tugas kelompok
a. Tugas yang berorientasi tujuan
Satusfaction –g> sumber motivasi
Information –g> tentang apa yang akan dilaksanakan kelompok
Coordinationg –> dalam pelaksanaan tugas
Infiation –g> oleh pemimipin pengurus, anggota kelompok
Desiminasi –g> untuk mencapai tujuan kelmpok kepada sel anggota
Morifikasi –g> semua hal –> kepada semua anggota kelompok
4. Kelembagaan dan pembinaan kelompok dilihat dari beberapa unsur dibawah ini antara lain :
a. Partisipasi Anggota yaitu peranan dari para anggota
b. Fasilitasi terhadap anggota kelompok
c. Norma yang berlaku dalam kelompok
d. Aktivitas yang dilakukan dalam kelembagaan alam pembinanan kelompok
e. Koordinasi antar anggota kelompok dan pengurus kelompok tani
f. Komunikasi yang terjalin dalam kelompok
g. Anggota baru, proses penerimaan anggita kelompok
h. Sosialisasi
5. Kesatuan Kelompok yang memiliki unsur diantaranya adalah
a. Kekompakkan kelompok sebagai komitment para anggota
b. Kepemimpinan
pemaksaan akan tujuan dan pelaksanaanyag
penjelasaan tujuan kpd pra anggotag
c. Keanggotaan
merasa anggota/acuhg
d. Nilai tujuan
Penting/tidak pentingg
Karakteristik para anggotag
e. Integrasi
Perilakunya individu lebih banyak (individu atau kelpok)g
f. kerjasama
g Tolong menolong
g. Ukuran kelompok
g 15 orang ideal
6. Iklm Kelp
a. Suasana kelompok :sikap anggota terhadap kelopok tujuan dan anggotanya
b. Tegangan atau atention
c. Santai Serius
d. Keranahtamahan anggota
e. Kelonggaran
f. Permisive
g. Lingkungan fisik (physical enviroment) Fisiktas, sarana dan biaya
7. Tekanan Kelp (group Presive)
a. Tekanan mental terhadap kelompok–> sebagai sumber motivasi kelompok
b. Dapat berasal dari dalam atau tiga luar kelompok (Contoh: target yang akan dicapai oleh kelompok)
a. Tugas yang berorientasi tujuan
Satusfaction –g> sumber motivasi
Information –g> tentang apa yang akan dilaksanakan kelompok
Coordinationg –> dalam pelaksanaan tugas
Infiation –g> oleh pemimipin pengurus, anggota kelompok
Desiminasi –g> untuk mencapai tujuan kelmpok kepada sel anggota
Morifikasi –g> semua hal –> kepada semua anggota kelompok
4. Kelembagaan dan pembinaan kelompok dilihat dari beberapa unsur dibawah ini antara lain :
a. Partisipasi Anggota yaitu peranan dari para anggota
b. Fasilitasi terhadap anggota kelompok
c. Norma yang berlaku dalam kelompok
d. Aktivitas yang dilakukan dalam kelembagaan alam pembinanan kelompok
e. Koordinasi antar anggota kelompok dan pengurus kelompok tani
f. Komunikasi yang terjalin dalam kelompok
g. Anggota baru, proses penerimaan anggita kelompok
h. Sosialisasi
5. Kesatuan Kelompok yang memiliki unsur diantaranya adalah
a. Kekompakkan kelompok sebagai komitment para anggota
b. Kepemimpinan
pemaksaan akan tujuan dan pelaksanaanyag
penjelasaan tujuan kpd pra anggotag
c. Keanggotaan
merasa anggota/acuhg
d. Nilai tujuan
Penting/tidak pentingg
Karakteristik para anggotag
e. Integrasi
Perilakunya individu lebih banyak (individu atau kelpok)g
f. kerjasama
g Tolong menolong
g. Ukuran kelompok
g 15 orang ideal
6. Iklm Kelp
a. Suasana kelompok :sikap anggota terhadap kelopok tujuan dan anggotanya
b. Tegangan atau atention
c. Santai Serius
d. Keranahtamahan anggota
e. Kelonggaran
f. Permisive
g. Lingkungan fisik (physical enviroment) Fisiktas, sarana dan biaya
7. Tekanan Kelp (group Presive)
a. Tekanan mental terhadap kelompok–> sebagai sumber motivasi kelompok
b. Dapat berasal dari dalam atau tiga luar kelompok (Contoh: target yang akan dicapai oleh kelompok)
8.
Kefektifan Kelompok
a. Pencapaian tujuan kelompok
b. Kepuasan anggota kleompok
a. Pencapaian tujuan kelompok
b. Kepuasan anggota kleompok
Dari
8 unsur dinamika kelompok tersebut disusun 10 jurus kelompok :
1. Daya serap informasi
kelincahan kontak tani dan pengurus kelompok dalam mencari, mengolah dan menjelaskan info yang bermanfaat bagi seluruh anggota9
2. Perencanaan
kemampuan merencanakan kegiatan-kegiatan kelompok untuk meningkatkan produksi dan pendapatan9
3. Kerjasama dalam pelaksanaan pekerjaan
kekompakan para anggota9
4. Pengembangan fasilitas bdan sarana
perkembangan fasilitas dan sarana yang mendukung/ menunjang usahatani9
5. Pemupukan modal
perkembangan permodalan – pembinaan berkoperasi9
6. Ketatan terhadap perjanjian
kemampuan dalam menaati perjanjian (Contoh Dalam Perkrediatan)9
7. Kemampuan mengatasi keadaan daruarat
9 Kecekatan dalam penggerakan daya dan untuk mengatasi masalah mendesak
8. Pengembangan karder
Pembinaan anggota sehungga meningkatkan keahliannya9
9. Hubungan melembaga dengan koperasi
Contoh Semua anggota menjadi anggota kopeasi kontak tani/pengurus kelompok –9> pengurus koperasi
10. Produkivitas UT, 9 Produktivitas UT tinggi, menggunakan tekanan baru
1. Daya serap informasi
kelincahan kontak tani dan pengurus kelompok dalam mencari, mengolah dan menjelaskan info yang bermanfaat bagi seluruh anggota9
2. Perencanaan
kemampuan merencanakan kegiatan-kegiatan kelompok untuk meningkatkan produksi dan pendapatan9
3. Kerjasama dalam pelaksanaan pekerjaan
kekompakan para anggota9
4. Pengembangan fasilitas bdan sarana
perkembangan fasilitas dan sarana yang mendukung/ menunjang usahatani9
5. Pemupukan modal
perkembangan permodalan – pembinaan berkoperasi9
6. Ketatan terhadap perjanjian
kemampuan dalam menaati perjanjian (Contoh Dalam Perkrediatan)9
7. Kemampuan mengatasi keadaan daruarat
9 Kecekatan dalam penggerakan daya dan untuk mengatasi masalah mendesak
8. Pengembangan karder
Pembinaan anggota sehungga meningkatkan keahliannya9
9. Hubungan melembaga dengan koperasi
Contoh Semua anggota menjadi anggota kopeasi kontak tani/pengurus kelompok –9> pengurus koperasi
10. Produkivitas UT, 9 Produktivitas UT tinggi, menggunakan tekanan baru
PEMBAGIAN KERJA
Pembagian kerja adalah merupakan penjadwalan kerja
personila karyawan di suatu perusahaan.Fungsi pembagian kerja ini untuk
memudahkan dan menghindarkan bentrok kerja.Diwujudkan untuk mengelompokan tugas
sesuai dengan tanggung jawab masing-masing personil atau unit kerja.Dengan
jadwal ataupun definisi pembagian pekerjaan akan disesuaikan dengan kemampuan
seorang atau unit lebih terlihat,dan yang jelas lebih mengurangi tingkat
kerumitan.Yang pastinya akan lebih efektif dan efisiensi.Dalam perusahaan
taupun organisasi memiliki tingkat manajemennya masing-masing ,dari tingkat
manajemen atas(top manager) atau (SPL) Stategic Planing Level,Midle manager
atau (MCL) Manajement Control Unit,Tingkat manager paling bawah atau
(OCL)Operational Control Level.Penjelasan dari tingkatan ini adalah:
1.Top manager (SPL) Strategic Planing Level
Adalah Tingkat manager paling atas yaitu tugasnya adalah sebagai pembuatan
Rencana/planing.Perumusan strategi dan sasaran.Biasanya tingkat management ini
mengambil informasi dari lingkungan luar,maksutnya karna pentingnya informasi
ini untuk kepentingan apa yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat luas,dengan
begini si manager ini membuat rencana apa yang harus dikerjakan oleh
perusahaannya agar hasil produksinya nanti dapat mendapat minat tinggi dari
konsumen luas.Dan juga dalam hal pelaporan keadaan di perusahaan atau
organisasi tingkat ini lebih mengambil informasi perusahaan secara ringkas
saja.misal omset bulan ini mencapai target atau tidak,dan berapa jumlahnya,tingkat
ini hanya menerima laporan akhir saja.karena tugas untuk membuat laporan sudah
ada yang mengerjakannya.
2.Midle Manager (MCL) Management Control Level
Adalah tingkatan manager tengah bertugas pengendalian managemen,Yaitu
membuat rumusan anggaran dan alokasi sumber daya.Melaksanakan tugasnya yang
informasinya bersumber dari internal.dan membuat laporannya secara rinci karena
dia bertanggng jawab melaporkana hasil dan kondisi perusahaan atau organisasi.
3.Tingkat bawah manager (OCL) Operational Control
Manager
Adalah tingkatan manager paling bawah bertugas pengendalian operasional,yaitu
pengendalian aktivitas dan laporan prestasi.Ikatan manajemen yang bertanggung
jawab atas pekerja dibawahnya.Tingkat ini mengambil informasi dari
internal,karena mengerjakan apa yang akan dilakukan oleh karyawan atau personil
sesuai dengan rancangan dari manajement tingkat atas.Membuat laporan hasil
kerja atau transaksi diperusahaan dengan rinci,karena tingkat ini bertugas
melaporkan semua hal yang ada dalam perusahaan.
Dengan adanya pembagian kerja seperti diatas
memudahkan pekerjaan dan terorganisasi.masing-masing divisi mempunyai tugas
masing-masing.
BENTUK-BENTUK ORGANISASI
a. Bentuk Organisasi Garis
b. Bentuk Organisasi Fungsional
c. Bentuk Organisasi Garis dan Staf
d. Bentuk Organisasi fungsional dan Staf
Organisasi Garis
Oleh Henry Fayol (Paris)
Bentuk organisasi yang paling sederhana dan paling tua, digunakan di kalangan militer dengan jumlah karyawan yang masih sedikit dan saling kenal, dan spesialisasi kerja yang belum begitu tinggi.
Kelebihan
a. kesatuan komando baik karena pimpinan berada di atas satu tangan
b. proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat.
c. Solidaritas karyawan tinggi karena saling kenal.
Kekurangan
a. jika sang pemimpin tidak mampu maka akan mudah jatuh
b. ada kecendrungan bertindak otokratis
c. kesempatan berkembang terbatas
Organisasi Fungsional
Oleh F.W. Taylor.
Pimpinan-pimpinan yang ada tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan mempunyai wewenang memberik komando sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.
Kebaikan
a. Pembagian tugas jelas
b. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan dengan maksimal
c. Digunakan tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsi-fungsinya.
Keburukan
a. Spesialilsasi menyebabkan susah “tour of duty”
b. Karyawan mementingkan bidangnya sehingga sukar melaksanakan koordinasi.
Organisasi Garis dan Staf
Oleh Harrington Emerson
Biasanya digunakan oleh organisasi besar dengan daerah kerja yang luas dengan bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit. Memiliki satu atau lebih tenaga staf tenaga ahli yang memberi saran atau nasihat.
Kebaikan
a. Dapat digunakan oleh tenaga organisasi sebesar apapun dan sekompleks apa pun.
b. Keputusan yang matang dan sehat dapat diperoleh karena adanya tenaga ahli.
c. Dapat mewujudkan “The right man in the right place”.
Keburukan
a. Solidaritas sukar diwujudkan karena tidak saling kenal
b. Koordinasi kadang sukar diterapkan karena terlalu luasnya organisasi
Organisasi Staf dan Fungsional
Merupakan kombinasi organisasi staf dan funsional, memiliki kekurangan dan kelebihan seperti halnya organisasi staf dan fungsional.
a. Bentuk Organisasi Garis
b. Bentuk Organisasi Fungsional
c. Bentuk Organisasi Garis dan Staf
d. Bentuk Organisasi fungsional dan Staf
Organisasi Garis
Oleh Henry Fayol (Paris)
Bentuk organisasi yang paling sederhana dan paling tua, digunakan di kalangan militer dengan jumlah karyawan yang masih sedikit dan saling kenal, dan spesialisasi kerja yang belum begitu tinggi.
Kelebihan
a. kesatuan komando baik karena pimpinan berada di atas satu tangan
b. proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat.
c. Solidaritas karyawan tinggi karena saling kenal.
Kekurangan
a. jika sang pemimpin tidak mampu maka akan mudah jatuh
b. ada kecendrungan bertindak otokratis
c. kesempatan berkembang terbatas
Organisasi Fungsional
Oleh F.W. Taylor.
Pimpinan-pimpinan yang ada tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan mempunyai wewenang memberik komando sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.
Kebaikan
a. Pembagian tugas jelas
b. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan dengan maksimal
c. Digunakan tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsi-fungsinya.
Keburukan
a. Spesialilsasi menyebabkan susah “tour of duty”
b. Karyawan mementingkan bidangnya sehingga sukar melaksanakan koordinasi.
Organisasi Garis dan Staf
Oleh Harrington Emerson
Biasanya digunakan oleh organisasi besar dengan daerah kerja yang luas dengan bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit. Memiliki satu atau lebih tenaga staf tenaga ahli yang memberi saran atau nasihat.
Kebaikan
a. Dapat digunakan oleh tenaga organisasi sebesar apapun dan sekompleks apa pun.
b. Keputusan yang matang dan sehat dapat diperoleh karena adanya tenaga ahli.
c. Dapat mewujudkan “The right man in the right place”.
Keburukan
a. Solidaritas sukar diwujudkan karena tidak saling kenal
b. Koordinasi kadang sukar diterapkan karena terlalu luasnya organisasi
Organisasi Staf dan Fungsional
Merupakan kombinasi organisasi staf dan funsional, memiliki kekurangan dan kelebihan seperti halnya organisasi staf dan fungsional.
Departementasi Fungsional
Departementasi
fungsional yaitu ; organisasi menurut fungsi menyatukan semua orang dala yang
terlibat dalam satu aktivitas atau beberapa aktivitas berkaitan yang disebut
fungsi dalam satu departmen. Seperti pemasaran atau keuangan dikelompokkan ke
dalam 1 unit.
Mengelompokkan
fungsi yang sam a atau kegiatan sejenis untuk membentuk satuan organisasi yang
paling umum dan bentuk dasar departementasi.
-
Kebaikannya
:
a. Pendekatan ini
menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama
b. Menciptakan
efisiensi melalui spesalisasi
c. Memutuskan keahlian
organisasi
d. Memungkinkan
pengawasan manajemen puncak terhadap fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi
-
Kelemahannya
:
a. Menciptakan
konflik antar fungsi
b. Adanya kemacetan
pelaksanaan tugas
c. Umpan balik yang
lambat
d. Memusatkan pada
kepentingan tugasnya
e. Para anggota
berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif
Departemen Devisional
Departementasi
divisional, departemen perusahaan besar yang berupa bisni terpisah, mungkin di
tujukan untuk membuat dan menjual produk spesifik atau melayani pasar spesifik.
Dengan
membagi divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan proses dimana
tiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri.
a. Struktur
organisasi divisional atas dasar produk
Setiap departementasi bertanggung jawab atas suatu
produk yang berhubungan. Struktur ini di pakai bila teknologi pemrosesan dan
metode pemasaran sangat berbeda.
b. Struktur
organisasi divisional atas dasar wilayah
Pengelompokkan kegiatan atas dasar tempat dimana
operasi berlokasi atau menjalankan usahanya. Faktor yang menjadi pertimbangang
adalah bahan baku, tenaga kerja, pemasaran, transportasi dan lain sebagainya.
c. Struktur
organisasi divisional atas dasar langganan
Pengelompokkan kegiatan yang dipusatkan pada
penggunaan poduk, terutama dalam kegiatan pengelompokkan penjualan ,pelayanan.
Organisasi
Proyek Dan Oganisasi Matriks
Proyek merupakan suatu kegiatan usaha
yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu,
anggaran dan sumber daya serta memiliki spesifikasi tersendiri atas produk yang
akan dihasilkan. Dengan adanya keterbatasan-keterbatasan dalam mengerjakan
suatu proyek, maka sebuah organsisasi proyek sangat dibutuhkan untuk mengatur
sumber daya yang dimiliki agar dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang sinkron
sehingga tujuan proyek bisa tercapai. Organisasi proyek juga dibutuhkan untuk
memastikan bahwa pekerjaan dapat diselesaikan dengan cara yang efisien, tepat
waktu dan sesuai dengan kualitas yang diharapkan.
Secara umum, terdapat 4 jenis
organisasi proyek yang biasa digunakan dalam menyelesaikan suatu proyek. Adapun
jenis-jenis organisasi proyek yang dimaksud antara lain :
1. Organisasi Proyek
Fungsional
Dalam organisasi proyek fungsional,
susunan organisasi proyek dibentuk dari fungsi-fungsi yang terdapat dalam suatu
organisasi. Organisasi ini biasanya digunakan ketika suatu bagian fungsional
memiliki kepentingan yang lebih dominan dalam penyelesaian suatu proyek. Top
manajer yang berada dalam fungsi tersebut akan diberikan wewenang untuk
mengkoordinir proyek.
Adapun beberapa kelebihan yang terdapat
dalam organisasi proyek ini antara lain proyek dapat diselesaikan dengan
struktur dasar fungsional organisasi induk, memiliki fleksibilitas maksimum
dalam penggunaan staf, adanya pembauran berbagai jenis keahlian bagi tiap-tiap
fungsi serta peningkatan terhadap profesionalisme pada sebuah divisi
fungsional.
Sedangkan beberapa kelemahan yang
ditemui dalam organisasi proyek fungsional antara lain proyek biasanya kurang
fokus, terdapat kemungkinan terjadinya kesulitan integrasi antar tiap-tiap
fungsi, biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama serta motivasi orang-orang
yang terdapat dalam organisasi menjadi lemah.
2. Organisasi Proyek
Tim Khusus
Dalam organisasi proyek tim khusus,
organisasi akan membentuk tim yang bersifat independen. Tim ini bisa direkrut
dari dalam dan luar organisasi yang akan bekerja sebagai suatu unit yang
terpisah dari organisasi induk. Seorang manajer proyek full time akan ditunjuk dan
diberi tanggung jawab untuk memimpin tenaga-tenaga ahli yang terdapat dalam
tim.
Adapun beberapa kelebihan yang terdapat
dalam organisasi proyek tim khusus yakni tim akan terbentuk dengan
bagian-bagian yang lengkap dan memiliki susunan komando tunggal sehingga tim
proyek memiliki wewenang penuh atas sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran
proyek, sangat dimungkinkan ditanggapinya perubahan serta dapat diambil sebuah
keputusan dengan tepat dan cepat karena keputusan tersebut dibuat oleh tim dan
tidak menunda hierarki, status tim yang mandiri akan menumbuhkan identitas dan
komitmen anggotanya untuk menyelesaikan proyek dengan baik, jalur komunikasi
dan arus kegiatan menjadi lebih singkat, mempermudah koordinasi maupun
integrasi personil serta orientasi tim akan lebih kuat kepada kepentingan
penyelesaian proyek.
Sedangkan beberapa kelemahan yang
ditemukan dalam organisasi proyek ini adalah biaya proyek menjadi besar karena
kurang efisien dalam membagi dan memecahkan masalah dalam penggunaan sumber
daya, terdapat kecendrungan terjadinya perpecahan antara tim proyek dengan
organisasi induk serta proses transisi anggota tim proyek untuk kembali ke
fungsi semula jika proyek telah selesai akan terasa sulit karena telah
meninggalkan departemen fungsionalnya dalam waktu yang lama.
3. Organisasi Proyek
Matriks
Organisasi proyek matriks merupakan
suatu organisasi proyek yang melekat pada divisi fungsional suatu organisasi
induk. Pada dasarnya organisasi ini merupakan penggabungan kelebihan yang
terdapat dalam organisasi fungsional dan organisasi proyek khusus.
Beberapa kelebihan yang terdapat dalam
bentuk organisasi ini yaitu manajer proyek bertanggung jawab penuh kepada
proyek, permasalahan yang terjadi dapat segera ditindaklanjuti, lebih efisien
karena menggunakan sumber daya maupun tenaga ahli yang dimiliki pada beberapa
proyek sekaligus serta para personil dapat kembali ke organisasi induk semula
apabila proyek telah selesai.
Adapun beberapa kekurangan yang
terdapat dalam bentuk organisasi proyek ini antara lain manajer proyek tidak
dapat mengambil keputusan mengenai pelaksanaan pekerjaan dan kebutuhan personil
karena keputusan tersebut merupakan wewenang dari pada departemen lain,
terdapat tingkat ketergantungan yang tinggi antara proyek dan organisasi lain pendukung
proyek serta terdapat dua jalur pelaporan bagi personil proyek karena personil
proyek berada dibahwah komando pimpinan proyek dan departemen fungsional.
4. Organisasi Proyek
Virtual
Organisasi proyek virtual adalah suatu
bentuk organisasi proyek yang merupakan aliansi dari beberapa organisasi dengan
tujuan untuk menghasilkan suatu produk tertentu. Struktur kolaborasi ini
terdiri dari beberapa organisasi lain yang saling bekerjasama dan berada
disekelilin perusahaan inti.
Adapun beberapa kelebihan yang terdapat
dalam susunan organisasi proyek virtual ini antara lain terjadi pengurangan
biaya yang signifikan, cepat beradaptasi dengan pesatnya perkembangan teknologi
serta adanya peningkatan terhadap fleksibilitas usaha.
Sedangkan beberapa kekurangan yang
terdapat dalam organisasi ini yakni proses koordinasi keprofesionalan dari
berbagai organisasi yang berbeda dapat menjadi hambatan, terdapat potensi
terjadinya kehilangan kontrol pada proyek serta terdapat potensi terjadinya
konflik interpersonal.
Organisasi
matriks disebut juga organisasi manajemen proyek, yaitu organisasi dimana
penggunaan struktur organisasi menunjukkan dimana para spesialis yang mempunyai
keterampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi
menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan. Organisasi
ini digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini khususnya di bidang
penelitian dan pengembangan.
Organisasi
matriks menghasilkan wewenang ganda yaitu Wewenang Horizontal dan Wewenang
Fungsional dimana Wewenang Horizontal diterima manager proyek sedangkan
Wewenang Fungsionalnya yaitu sesuai dengan keahliannya dan tetap akan melekat
sampai proyek selesai, karena memang terlihat dalam struktur formalnya. Akibat
mempunyai dua wewenang, dalam melaksanakan kegiatannya anggotanya juga harus
melaporkan kepada dua atasan. Untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul,
biasanya manager proyek diberi jaminan untuk melaksanakan wewenangnya dalam
memberikan perintah dimana manager proyek tersebut akan langsung lapor kepada
manager puncak.
Kebaikan
organisasi ini adalah terletak pada fleksibilitas dan kemampuannya dalam
memperhatikan masalah-masalah yang khusus maupun persoalan teknis yang unik
serta pelaksanaan kegiatan organisasi ini tidak mengganggu struktur organisasi
yang ada. Sedangkan kelemahannya akan timbul kalau manager proyek tidak bisa
mengkoordinir dari berbagai bagian yang berbeda tersebut sehingga dapat
menghadapi kesulitan dalam mengembangkan tim yang padu. Untuk mengatasi kesulitan
yang mungkin timbul, maka manager proyek biasanya diberi wewenang khusus yang
penting, misalnya : dalam menentukan gaji, mempromosikan atau melakukan
perlakuan personalia yang merugikan anggota kalau selama proyek berlangsung
melanggar peraturan yang telah ditetapkan manajer proyek.
Proyek merupakan suatu kegiatan usaha
yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu,
anggaran dan sumber daya serta memiliki spesifikasi tersendiri atas produk yang
akan dihasilkan. Dengan adanya keterbatasan-keterbatasan dalam mengerjakan
suatu proyek, maka sebuah organisasi proyek sangat dibutuhkan untuk mengatur
sumber daya yang dimiliki agar dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang sinkron
sehingga tujuan proyek bisa tercapai. Organisasi proyek juga dibutuhkan untuk
memastikan bahwa pekerjaan dapat diselesaikan dengan cara yang efisien, tepat
waktu.
Dafta Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar