17. ORGANISASI KEPEMUDAAN
Dalam
perkembangan untuk saat ini pada pokoknya ada 6 bentuk organisasi yang perlu
diperhatikan. Bentuk organisasi tersebut adalah:
1.
ORGANISASI LINI (LINE ORGANIZATION)
Diciptakan
oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang
menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari
pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon
satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang
atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer.
Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya;
Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.
Memiliki
ciri-ciri:
Hubungan
antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang
Jumlah
karyawan sedikit
Pemilik
modal merupakan pemimpin tertinggi
Belum
terdapat spesialisasi
Masing-masing
kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang
pekerjaan
Struktur
organisasi sederhana dan stabil
Organisasi
tipe garis biasanya organisasi kecil
Disiplin
mudah dipelihara (dipertahankan)
Keuntungan-keuntungan
penggunaan organisasi tipe garis adalah :
Ada
kesatuan komando yang terjamin dengan baik
Disiplin
pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan)
Koordinasi
lebih mudah dilaksanakan
Proses
pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat
Garis
kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan
dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan
Rasa
solidaritas pegawai biasanya tinggi
Pengendalian
mudah dilaksanakan dengan cepat
Tersedianya
kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan.
Adanya
penghematan biaya
Pengawasan
berjalan efektif
Kelemahan-kelemahan
organisasi garis :
Tujuan
dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan
organisasi
Pembebanan
yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri
Adanya
kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap
kaku (tidak fleksibel).
Kesempatan
pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif
sendiri
Organisasi
terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan
Kurang
tersedianya saf ahli
Contoh
bagan Organisasi Lini :
Organisasi
Lini
2.
ORGANISASI LINI DAN STAF (LINE AND STAFF ORG)
Merupakan
kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam
kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan
memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data informasi yang dibutuhkan:
Memiliki
ciri-ciri:
Hubungan
atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
Pucuk
pimpinan hanya satu orang dibantu staff
Terdapat
2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff
Jumlah
karyawan banyak
Organisasi
besar, bersifat komplek
Adanya
spesialisasi
Keuntungan
penggunaan bentuk organisasi garis dan staf:
Asas
kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
Adanya
tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana
Tipe
organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada
organisasi besar maupun kecil.
Pengembalian
keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
Koordinasi
mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.
Disiplin
dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan spesialisasinya
Bakat
pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
Diperoleh
manfaat yang besar bagi para ahli
Kelemahan-kelemahan
dari bentuk Organisasi garis dan staf:
Kelompok
pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat
Solidaritas
pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal
Sering
terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang
dilaksanakannyalah yang penting
Pimpinan
lini mengabaikan advis staf
Apabila
tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf
tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang
Penggunaan
staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar
Kemungkinan
pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan
pegawai lini
Kemungkinan
akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam kebijakan
dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan menjadi
kompleks.
Contoh
bagan organisasi garis dan staf :
Organisasi
Garis dan Staff
3.
ORGANISASI FUNGSIONAL (FUNCTIONAL ORG)
Diciptakan
oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam
pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang
menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.
Memiliki
ciri-ciri:
Pembidangan
tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
Bawahan
akan menerima perintah dari beberapa atasan
Pekerjaan
lebih banyak bersifat teknis
Target-target
jelas dan pasti
Pengawasan
ketat
Penempatan
jabatan berdasarkan spesialisasi
Keuntungan-keuntungan
menggunakan organisasdi fungsional :
Spesialisasi
dapat dilakukan secara optimal
Para
pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing
Produktivitas
dan efisiensi dapat ditingkatkan
Koordinasi
menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar dan
tertib
Solidaritas,
loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya
cukup tinggi.
Pembidangan
tugas menjadi jelas
Kelemahan-kelemahan
organisasi fungsional:
Pekerjaan
seringkali sangat membosankan
Sulit
mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain karena
pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
Sering
ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh
sulit dan sukar dilakukan
Contoh
Bagan Organisasi Bentuk Fungsional
Organisasi
Bentuk Fungsional
4.
ORGANISASI LINI & FUNGSIONAL (LINE & FUNCTIONAL ORG)
Suatu
bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada
perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya
pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional
yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan
kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.
Memiliki
ciri-ciri:
Tidak
tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat
bantuan.
Terdapat
spesialisasi yang maksimal
Tidak
ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja
Kebaikan
organisasi Lini dan fungsional :
Solodaritas
tinggi
Disiplin
tinggi
Produktifitas
tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal
Pekerjaan
– pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
Sedangkan
keburukannya adalah :
Kurang
fleksibel dan tour of duty
Pejabat
fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari
satu orang
Spesiaisasi
memberikan kejenuhan
Contoh
bagan organisasi Lini dan Fungsional
Organisasi
Lini dan Fungsional
5.
ORGANISASI LINI, FUNGSIONAL DAN STAF (LINE, FUNCTIONAL AND STAFF ORG)
Organisasi
ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan
fungsional.
Memiliki
ciri-ciri:
Organisasi
besar dan kadang sangat ruwet
Jumlah
karyawan banyak.
Mempunyai
3 unsur karyawan pokok:
Karyawan
dengan tugas pokok (line personal)
Karyawan
dengan tugas bantuan (staff personal)
Karyawan
dengan tugas operasional fungsional (functional group)
6.
ORGANISASI KOMITE (COMMITE ORG)
Suatu
organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksakan
secara kolektif.
Organisasi
komite terdiri dari :
Executive
Committee ( Pimpinan Komite), yaitu para anggotanya mempunyai wewenang lini
Staff
Committee, yaitu orang – orang yang hanya mempunyai wewenang staf
Memiliki
ciri-ciri :
Adanya
dewan dimana anggota bertindak secara kolektif
Adanya
hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing anggota dewan.
Asas
musyawarah sangat ditonjolkan
Organisasinya
besar & Struktur tidak sederhana
Biasannya
bergerak dibidang perbankan, asuransi, niaga.
Kebaikan
Organisasi komite :
Pelaksanaan
decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang
saham maupun dewan
Kepemimpinan
yang bersifat otokratis yang sangat kecil
Dengan
adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin
Sedangkan
keburukannya :
Proses
decision making sangat lambat
Biaya
operasional rutin sangat tinggi
Kalau
ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab.
Organisasi
Kepemudaan Menata Kecerdasan Sosial, Tapi Mematikan Kecerdasan Matematis
Organisasi kepemudaan
adalah lembaga yang menghimpun segenap potensi anak muda baik mahasiswa maupun
anak sekolah yang masuk kategori pemuda bahkan mereka yang tidak menjadi anak
terdidik. Organisasi kepemudaan ini berdiri bersama dengan visi dan stgruktur
kepemimpinan, budaya dan model aktualisasi ide dan gagasanya. Bentuk dari
organisasi ini lebih banyak berkaitan dengan lembaga HMI, IMM, PMII, Bem dan
lembaga organisasi kedaerah serta yang sejenis dari hal tersebut.
Pemuda yang terhimpun
di dalamnya menjalani proses kaderisasi, interaksi dan uji kemampuan meminpin
dengan adanya struktur kepemimpinan yang di tata melalui forum-forum kongres
dan pengambilan kebijakan strategis lainnya.Pendidikan dalam sistem perkaderan dan
rekrutmen tercipta melalui proses ideologisasi, prosesnya dengan mengikuti
tahapan perkaderan 1, perkaderan 2 dan tahapan selanjutnya perkaderan sosial
dan keterampilan lainnya. Dari proses tersebut terjadi konsolidasi pemikiran,
pembentukan watak, mental, tradisi dan kemampuan yang lebih dari pemuda yang
tidak berorganisasi. Disinilah peran penting organisasi kepemudaan sebagai
pembentuk karekater dan kualitas anak muda di Indonesia.
Dalam kepanitian anak
muda yang tergabung dalam sebuah organisasi kepemudaan terlatih melakukan
menajemen kepemimpinan dan koordinasi. Seorang ketua panitia dilatih melakukan
koordinasi dengan panitia lainnya, pembagian tugas sehingga tercipta peran
masing-masing. Ada yang mencari dana dengan melakukan registrasi para calon
penyumbang dan sekmen mana yang bisa mensupportnya, ada juga yang melakukan
konsolidasi calon peserta dan undangan agar kegiatan terjadi dengan efektif dan
efisian, ada juga yang menjadi pengatur pemateri dan penjadwalan kegiatan
sesuai kepentingan organisasi, ada juga mengerjakan semuanya, campur aduk sama
rasa dengan berbekal manajemen Tukang Sate, dia yang buat, dia yang masa, dia
yang jual dan dia yang bagi bahkan dia yang makan. Ini menjadikan anak-anak
aktivis memahami bagaimana proses konsolidasi secara massif terjadi.
Sementara dalam
proses penataan kepengurusan mereka akan membagi tugas sesuai bidang garapan,
atau sesuai kebutuhan struktur pengurus. Tidak selamanya sesuai profesi karena
pemikiran lebih banyak berorientasi strategis tidaknya sebuah kelembagaan.
Penentuan pengurus dan setelah terbentuk, ada yang bersifaf kolektif dengan
memasukkan semua faksi yang berbeda, ada juga yang dominan satu kelompok
keduanya masing-masing memiliki keuntungan. Jika organisasi dibentuk dari sisi
politik, maka kepengurusan yang bersifat kolektif akan membentuk kekuatan
eksternal yang baik namun jika gagal konsolidasi internal akan terjadi pecahan
berbahaya sementara ketunggalan kepengurusan sehingga tidak terjadi proses
dialogis denganh semua komponen di dalamnya, kepengurusan akan lemah ke luar
baik konsolidasi isu maupun pressur gerakan. Sementara pada konteks eksternal
akan ada banyak kritikan, disini organisasi akan banyak mengurus urusan dapur
karena banyaknya kritikan yang sifatnya ke dalam.
Berbeda dengan organisasi
perkaderan model apapun strukturnya akan selalu melihat kepentingan logika
perkaderan. Jika kepengurusan sifatnyan kolektif kolegia maka akan terbentuk
banyak kader pemimpin hasil kepengurusan sebab banyaknya terlibat dalam
berbagai isu strategis melibatkan lembaga. Sementara untuk konteks kepengurusan
yang sifatnya terbatas dan sempit akan membuat organisasi lebih konsen ke
internal karena sedikitnya personil. Meski kelihatan ideal konsep ini namun
mewujudkan kepemimpinan yang baik dan kuat sulit tercapai sepenuhnya.
Selanjutnya dalam
berbagai aktivitas keorganisasian isu-isu yang berkembang adalah, isu sosial,
lingkungan, pendidikan, hukum dan seluruh komponen yang berkaitan dengan sosial
politik. Ini isu dominan dari seluruh organisasi kepemudaan yang pernah penulis
amati. Aktivis mahasiswa telah diproduk untuk menjadi agend of change,
perubah sosial, social of contro, kontrol sosial atas penyimpangan
dan yang terkhirmoral of force, membangun tatanan moralitas dilihat
dari peran sosialnya.
Aktivis kepemudaan,
mahasiswa yang tidak peka terhadap situasi terkini, sosial akan dikecam tidak
aktiv, pasif dan dianggap membangkan dari aliran pemikiran dasar kelembagaan.
Bahkan aktivis yang tidak kritis hanya selalu dilihat dari sisi pragmatis sehingga
mahasiswa mau tidak mau harus mengarahkan seluruh kajian dan aspek progresnya
pada perjuangan sosial kemasyarakatan.
Untuk menunjang
perjuangan tersebut maka mahasiswa meguatkan training politik, advokasi, sosial
pendidikan bahkan langsung melakukan studi kasus. Semua proses konsolidasi
pengetahuan tersebut menempatkan kemampuan mahasiswa diarahkan pada aspek
kemampuan sosial, bagaimana mengamati proses politik, membentuk pola gerakan
dan meresponnya secara bijak dengan bentuk aksi, selebaran maupun diskusi
seminta semuanya bertumpu pada isu-isu sosial politk.
Pemasungan Kemampuan Matematik dalam Organisasi Kepemudaan
Atas proses awal
perkaderan dan konsolidasi sosial baik dalam bentuk aktivitas di kepengurusan
maupun kepanitian semuanya memaksa cara pandang mahasiswa harus menjadi manusia
sosial secara utuh. Analisa kasus tersebut, proses perkaderan dan rekrutmen
awal membentuk kader ideologis sesuai pandangan organisasi. proses ini dengan
menghadirkan materi-materi penunjang baik penegasan idealisme perjuangan
lembaga, arah politik maupun penguatan analisis soal-soal yang berkaitan dengan
gerakan kepemudaan. semua mengarahkan pada arah yang sangat ekstrim yakni
gerakan kepemudaan dan tanggungjawab sosial yang sifatnya konsolidatif.
Disisi lain desain
kepengurusan dan isu berkembang menjadi tertentukan dari sisi perjuangan
sosial, semua isu kepengurusan adalah merupakan manifestasi roh gerakan sosial
bahkan model yang dikembangkan di dalam struktur menempatkan logika ANSOS
(analisis sosial) menjadi dasarnya dengahn muatan teoritik Marx, peran para
nabi atau teori sosial perubahan. Teori Darwin yang sifanta evolusioner sedikit
banyak tidak menjadi menarik dalam diskursus kepengurusan maupun pembentukan
watak kader.
Kondisi ini
menjauhkan anak muda, mahasiswa semakin tidak memahami ilmu-ilmu eksakta. Anda
akan muda menemukan aktivis pergerakan tidak tau rumus matematika meski tetap
ada tetapi jumlahnya terbatas dibanding pengetahuan sosial yang sangat
menonjol. Bahkan banyak aktivis yang sebelum bergabung dalam organisasi
kepemudaan yang punya pengetahuan eksakta seperti matematika menjadi sedikit
demi sedikit tertutupi oleh kajian sosial, sampai akhirnya tidak diingat lagi.
Kajian dan ranah
serta peran organisasi kepemudaan itulah yang membuatnya jauh dari rumus
eksakta padahal ini juga penting dalam kehidupan apalagi jika kita memasuki
sepenuhnya era profesional tahun 2015-2025. Peran organisasi membuat seluruh
komponen terarah kesana sementara tradisi yang berkembang memang sudah demikian
adanya, sudah menjadi mutlak diskursus sosial menjadi domain utamanya. Kondisi
tersebut membuat nalar eksakta dalam kepengurusan di bungkam, mereka yang
memiliki bakat eksakta harus berfikir, 1. meninggalkan organisasinya, 2. tetap
di organisasinya tapi mengabaikan bakat eksaktanya, 3 tetap diorganisasinya
dengan mengdepankan kajian-kajian eksakta yang pasti tidak akan menarik bagi
yang lain.
Hal yang ketiga dari
muatan di atas, orang yang punya kemampuan ilmu eksakta namun tidak punya
penampungan harus membangun tradisi sendiri dalam organisasi, membuat kelompok
diskursus di luar lembaga atau membantuk lembaga kekaryaan minimal meredam
ketiadaan arah penguatan kemampuan ilmu eksakta dalam organisasi.
Struktur atau Skema Organisasi
Struktur Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu perusahaan ,sedangkan disetiap komponen dari organisasi tersebut adalah saling tergantung,yang apabila setiap bagian dapat dikeloladengan baik maka organisasi tersebutpun akan ikut membaik.sedangkan
Pengorganisasian (Organizing) adalah proses pengaturan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan memperhatikan lingkungan yang ada.hal ini akan sangat mempengaruhi dalam kelancaran atau kesejahteraan organisasi
tersebut,lingkunan adalah faktor yang sangat mempengaruhi.tentu dalam tujuan sebuah organisasi yang baik tidak akan mengorbankan lingkungan sekitar demi kepentingan organisasinya semata.
Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
1. Bentuk Vertikal
2. Bentuk Mendatar / horizontal
3. Bentuk Lingkaran / circular
4. Bentuk Setengah lingkaran / semi Sircular
5. Bentuk Elliptical
6. Bentuk Piramida terbalik (Invented Piramid)
Bagan organisasi adalah suatu upaya dengan tulisan atau lisan untuk menunjukan tingkatan organisasi.
1. Bagan mendatar ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya.
2. Bagan Lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinana sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke aarah bidang lingkaran.
3. Bagan Setengah lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya.
4. Bagan Elips ialah bentuk bagan satuan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat Elips kea rah bidang elips
Setiap bentuk bagan organisasi yang ada menggambarkannya dapat dibalik, kecuali bagan lingkaran, bagan elips dan bagan sinar. Bagan pyramid dapat disusun dari bawah kea rah atas, bagan mendatar dapat disusun dari kanan kea rah kiri, bagan menegak (Vertikal) dapat disusun dari bawah ke atas, bagan setengah lingkaran dapat di susun dari pusat lingkaran ke arah bidang atas lingkaran, bagan setengah elips dapat disusun dari pusat elip kea rah bidang atas elip. Dalam bagan lingkaran, bagan elip dapat pula digambar satuan organisasi atau pejabat yang lebih rendah kedudukannya terletak di atas, tetapi ini semua tidak mengubah jenjang ataupun kedudukan yang sesungguhnya.
Hal ini dikemukakan pula oleh Keith Davis sebagai berikut ;
“Perubahan-perubahan penggambaran bagan kadang-kadang diterima untuk menggalakan pertalian kedudukan atasan bawahan dari kebiasaan bagan-bagan organisasi, tetapi perubahan-perubahan ini tidak mengubah keadaan kedudukan yang sebenarnya. Termasuk di dalamnya perubahan-perubahan bagan mendatar, lingkaran, setengah lingkaran, elips dan piramida terbalik.”
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar