23. 5 Motivasi Kerja Yang Membuat Orang Jepang Sukses
Pentinganya Motivasi
Dalam diri kita perlu ada daya untuk memotivasi diri, mendorong
diri untuk terus menerus meningkat dan berkembang, karena kalau tidak ada upaya
ini, maka kita akan ketinggalan. Daya dorong yang tinggi akan melahirkan sikap
cepat dan terlatih dalam menentukan keputusan baik untuk diri pribadi maupun
orang lain.
Bolehlah orang selalu memberi motivasi, arahan, dorongan kepada kita, tetapi bila dalam diri kita tidak ada self support, maka sulit kita untuk berkembang, maju dan dinamis. Karena yang menentukan keberhasilan kita adalah diri kita sendiri, bukan orang lain. Sementara orang lain hanyalah wasilah untuk berhasil, kitalah yang mampu mewujudkan impian dan cita-cita.
Self support bisa kita biasakan dengan mensupport orang lain, agar kita tersupport, kita memotifasi orang lain agar kita termotivasi; Kita tidak perlu takut untuk mengajak orang lain untuk bekerja keras, karena hal itu akan mendorong kita untuk terus bekerja keras.
Bolehlah orang selalu memberi motivasi, arahan, dorongan kepada kita, tetapi bila dalam diri kita tidak ada self support, maka sulit kita untuk berkembang, maju dan dinamis. Karena yang menentukan keberhasilan kita adalah diri kita sendiri, bukan orang lain. Sementara orang lain hanyalah wasilah untuk berhasil, kitalah yang mampu mewujudkan impian dan cita-cita.
Self support bisa kita biasakan dengan mensupport orang lain, agar kita tersupport, kita memotifasi orang lain agar kita termotivasi; Kita tidak perlu takut untuk mengajak orang lain untuk bekerja keras, karena hal itu akan mendorong kita untuk terus bekerja keras.
Pandangan
Motivasi dalam organisasi
Motivasi seperti yang telah disebutkan
diatas, akan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan bawahannya,
yang selanjutnya akan menentukan efektifitas manajer. Ada dua factor yang
mempengaruhi tingkat prestasi seseorang, yaitu kemampuaan individu dan
pemahaman tentang perilaku untuk mencapai prestasi yang maksimal disebut
prestasi peranan. Dimana antara motivasi, kemampuan dan presepsi peranan
merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi.
5
Motivasi Kerja Yang Membuat Orang Jepang Sukses
1.
Kerja Keras
Tentu ini motivasi yang patus kita contoh! Sama seperti kebanyakan orang-orang di Asia Timur. Mereka menjadi pekerja keras dalam hidupnya.
Tentu ini motivasi yang patus kita contoh! Sama seperti kebanyakan orang-orang di Asia Timur. Mereka menjadi pekerja keras dalam hidupnya.
Kata
mutiara motivasi : Di dunia ini tidak ada yang namanya kegagalan, yang ada
adalah kita kurang bekerja keras.
2.
Pantang Menyerah
Masyarakat jepang untuk ini benar-benar membuktikannya. Dulu mereka setelah porak-poranda akbiat perang dunia ke II. Hanya membutuhkan waktu tidak lama untuk menjadi salah satu pusat ekonomi dunia.
Masyarakat jepang untuk ini benar-benar membuktikannya. Dulu mereka setelah porak-poranda akbiat perang dunia ke II. Hanya membutuhkan waktu tidak lama untuk menjadi salah satu pusat ekonomi dunia.
Pesan
Motivasi : Menyerahlah jika peluang benar-benar sudah habis. Tapi selagi masih
ada satu harapan, Raihlah dengan kerja keras dan anda pasti SUKSES.
3.
Menjaga Kehormatan
Jika kamu sering melihat film atau mungkin mengikuti artikel berita di TV, sesekali pasti mendengar istilah Harakiri yaitu bunuh diri dengan menusukkan pedang ke perut. Itu dilakukan oleh masyarakat disana karena mereka tahu malu.
Jika kamu sering melihat film atau mungkin mengikuti artikel berita di TV, sesekali pasti mendengar istilah Harakiri yaitu bunuh diri dengan menusukkan pedang ke perut. Itu dilakukan oleh masyarakat disana karena mereka tahu malu.
Masih
ingat Menteri Kesehatan Jepang yang mengundurkan diri karena melakukan
kesalahan. Atau pejabat yang akhirnya bunuh diri karena telah melakukan
korupsi. Atau pelajar yang bunuh diri karena nilainya jelek. Dan
menjadikan orang jepang menjadi nomer satu dalam kasus bunuh diri.
Tapi
ingat BAIK-BAIK artikel ini tidak memerintahkan anda bunuh diri jika membuat
orang lain susah. Pesan Motivasi yang bisa kita raih adalah “Tahu Malulah”, dan
kemudian intropeksi diri berbuat lebih baik lagi
4.
Rajin Membaca
Membaca seperti menjadi sebuah budaya di Jepang. Bukanlah hal yang aneh melihat orang bejalan sambil membaca.Atau saat anda masuk ke kereta listrik, disana bisa dilihat banyak orang yang membaca.
Membaca seperti menjadi sebuah budaya di Jepang. Bukanlah hal yang aneh melihat orang bejalan sambil membaca.Atau saat anda masuk ke kereta listrik, disana bisa dilihat banyak orang yang membaca.
Banyak-banyaklah
membaca artikel, apalagi sekarang sudah zaman internet anda bisa mendapatkan
artikel tentang berbagai hal mulai dari komputer, motivasi, sejarah, ekonomi
dsb. Karena dengan lebih banyak mengetahui informasi dibanding lawan, anda
sudah lebih dekat ke tujuan.
5.
Menjaga Tradisi
Motivasi yang ini patut kita contoh. Mengapa? bayangkan saja dengan kemajuan tekhnologi dan ekonomi. Mereka tetap tidak meninggalkan tradisi. Bahkan bintang pernah menonton berita yang memperlihatkan “Laptop dikasih jampi-jampi supaya tidak terkena masalah”.
Motivasi yang ini patut kita contoh. Mengapa? bayangkan saja dengan kemajuan tekhnologi dan ekonomi. Mereka tetap tidak meninggalkan tradisi. Bahkan bintang pernah menonton berita yang memperlihatkan “Laptop dikasih jampi-jampi supaya tidak terkena masalah”.
TEORI MOTIVASI
1. Instinct Theory
(Teori Insting)
(Teori Insting)
Alasan mengapa seseorang berperilaku adalah karena adanya insting
(predisposisi yang alami).
Perilaku dan pikiran manusia adalah hasil dari insting yang
bersifat bawaan (Mc Dougall).
Teori ini kurang berkembang
2. Drive Theory (Teori Dorongan)
Alasan mengapa seseorang berperilaku adalah untuk mengurangi
tegangan yang tidak menyenangkan.
Perilaku manusia didorong oleh sexual drive dan aggressive drive
(Freud).
Kebutuhan yang sangat kuat akan sesuatu akan menimbulkan keadaan
tegang/ bergejolak dan membutuhkan penurunan tegangan (drive reduction)
3. Arousal Theory (Teori Gejolak)
Alasan mengapa seseorang berperilaku adalah untuk mengurangi
ketegangan atau mempertahankan keadaan bergejolak dalam keadaan yang
optimal.
4. Incentive Theory (Teori Insentif)
Alasan mengapa seseorang berperilaku adalah untuk mendekati
insentif yang positif (reward) dan menjauhi insentif yang negatif (punishment).
Dipelopori aliran behavioristik, disebut juga external motivation.
TEORI ISI (CONTENT THEORY)
* Teori isi terdiri dari 4 teori pendukung, yaitu :
* Teori Hirarki Kebutuhan ( A. Maslow)
* Teori E-R-G ( Clayton Alderfer)
* Teori Tiga Motif Sosial (D. McClelland)
* Teori Dua Faktor (Frederick Herzberg)
1. Teori Hierarki
Maslow mengemukakan bahwa kebutuhan kita terdiri dari lima kategori :
1. fisiologis (physiological),
2. keselamatan atau keamanan (safety and security),
3. rasa memiliki atau social (belongingness and love),
4. penghargaan (esteem),
5. aktualisasi diri (self actualizatin).
Menurutnya kebutuhan-kebutuhan ini berkembang dalam suatu urutan hierarkis, dengan kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling kuat hingga terpuaskan. Kebutuhan ini mempunyai pengaruh atas kebutuhan-kebutuhan lainnya selama kebutuhan tersebut tidak terpenuhi. Suatu kebutuhan pada urutan paling rendah tidak perlu terpenuhi secara lengkap sebelum kebutuhan berikutnya yang lebih tinggi menjadi aktif.
2. Teori ERG
Alderfer (1972) mengemukakan tiga kategori kebutuhan. Kebutuhan tersebut adalah ;
a. Eksistence (E) atau Eksistensi
Meliputi kebutuhan fisiologis sepeerti lapar, rasa haus, seks, kebutuhan materi, dan lingkungan kerja yang menyenangkan.
b. Relatedness (R) atau keterkaitan
Menyangkut hubungan dengan orang-orang yang penting bagi kita, seperti anggota keluarga, sahabat, dan penyelia di tempat kerja.
c. Growth (G) atau pertumbuhan
Meliputi kenginginan kita untuk produktif dan kreatif dengan mengerahkan segenap kesanggupan kita.
Alderfer menyatakan bahwa :
Pertama :
bila kebutuhan akan eksistensi tidak terpenuhi, pengaruhnya mungkin kuat, namun kategori-kategori kebutuhan lainnya mungkin masih penting dalam mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan.
Kedua :
meskipun suatu kebutuhan terpenenuhi, kebutuhan dapat berlangsung terus sebagai pengaruh kuat dalam keputusan.
Jadi secara umum mekanisme kebutuhan dapat dikatakan sebagai berikut
• Frustration – Regression
• Satisfaction - Progression
3. Teori Tiga Motif Sosial (D. McClelland)
Menurut McClelland, ada tiga hal yang sangat berpengaruh, yang memotivasi seseorang untuk berprestasi. Ke tiga motif itu adalah ;
a. Achievement Motive (nAch): Motif untuk berprestasi
b. Affiliation Motive (nAff): Motif untuk bersahabat.
c. Power Motive (nPow) : Motif untuk berkuasa
* Teori isi terdiri dari 4 teori pendukung, yaitu :
* Teori Hirarki Kebutuhan ( A. Maslow)
* Teori E-R-G ( Clayton Alderfer)
* Teori Tiga Motif Sosial (D. McClelland)
* Teori Dua Faktor (Frederick Herzberg)
1. Teori Hierarki
Maslow mengemukakan bahwa kebutuhan kita terdiri dari lima kategori :
1. fisiologis (physiological),
2. keselamatan atau keamanan (safety and security),
3. rasa memiliki atau social (belongingness and love),
4. penghargaan (esteem),
5. aktualisasi diri (self actualizatin).
Menurutnya kebutuhan-kebutuhan ini berkembang dalam suatu urutan hierarkis, dengan kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling kuat hingga terpuaskan. Kebutuhan ini mempunyai pengaruh atas kebutuhan-kebutuhan lainnya selama kebutuhan tersebut tidak terpenuhi. Suatu kebutuhan pada urutan paling rendah tidak perlu terpenuhi secara lengkap sebelum kebutuhan berikutnya yang lebih tinggi menjadi aktif.
2. Teori ERG
Alderfer (1972) mengemukakan tiga kategori kebutuhan. Kebutuhan tersebut adalah ;
a. Eksistence (E) atau Eksistensi
Meliputi kebutuhan fisiologis sepeerti lapar, rasa haus, seks, kebutuhan materi, dan lingkungan kerja yang menyenangkan.
b. Relatedness (R) atau keterkaitan
Menyangkut hubungan dengan orang-orang yang penting bagi kita, seperti anggota keluarga, sahabat, dan penyelia di tempat kerja.
c. Growth (G) atau pertumbuhan
Meliputi kenginginan kita untuk produktif dan kreatif dengan mengerahkan segenap kesanggupan kita.
Alderfer menyatakan bahwa :
Pertama :
bila kebutuhan akan eksistensi tidak terpenuhi, pengaruhnya mungkin kuat, namun kategori-kategori kebutuhan lainnya mungkin masih penting dalam mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan.
Kedua :
meskipun suatu kebutuhan terpenenuhi, kebutuhan dapat berlangsung terus sebagai pengaruh kuat dalam keputusan.
Jadi secara umum mekanisme kebutuhan dapat dikatakan sebagai berikut
• Frustration – Regression
• Satisfaction - Progression
3. Teori Tiga Motif Sosial (D. McClelland)
Menurut McClelland, ada tiga hal yang sangat berpengaruh, yang memotivasi seseorang untuk berprestasi. Ke tiga motif itu adalah ;
a. Achievement Motive (nAch): Motif untuk berprestasi
b. Affiliation Motive (nAff): Motif untuk bersahabat.
c. Power Motive (nPow) : Motif untuk berkuasa
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar