Kamis, 01 November 2012

KOORDINASI GERAK


17. KOORDINASI GERAK
Pengertian Koordinasi
Koordinasi didefinisikan sebagai proses pengintegrasian ( penyatuan ) tujuan dan kegiatanperusahaan pada satuan yang terpisah dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasisecara efisien.Koordinasi dibutuhkan sekali oleh para karyawan, sebab tanpa koordinasi setiap karyawan tidak mempunyai pegangan mana yang harus diikuti, yang akhirnya akan merugikan organisasi itusendiri.Pedoman Koordinasi1.

Koordinasi harus terpusat, sehingga ada unsur pengendalian guna menghindari tiapbagian bergerak sendiri-sendiri yang merupakan kodrat yang telah ada dalam setiapbagian, ingat bahwa organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang punyakebutuhan dan keinginan berbeda.2.

Koordinasi harus terpadu, keterpaduan pekerjaan menunjukkan keadaan yang salingmengisi dan memberi.3.

Koordinasi harus berkesinambungan, yaitu rangkaian kegiatan yang saling menyambung,selalu terjadi, selalu diusahakan dan selalu ditegaskan adanya keterkaitan dengankegiatan sebelumnya.4.

Koordinasi harus menggunakan pendekatan multi instansional, dengan ujud salingmemberikan informasi yang relevan untuk menghindarkan saling tumpang tindih tugasyang satu dengan tugas yang lain.

Kebutuhan akan Koordinasi
Kebutuhan akan koordinasi tergantung pada sifat dan kebutuhaan komunikasi dalam pelaksanaan tugas dan derajat saling ketergantungan beramcam-macam satuan pelaksanaan tugas dan derajat saling ketergantungan bermacam-macam satuan pelaksanaannya. Derajat kordinasi yang tinggi ini sangat bermanfaat untuk pekerjaan yang tidak rutin dan tidak  dapat diperkirakan, faktor-faktor lingkungan selalu berubah-ubah serta saling ketergantungan adalah tinggi.
Menurut James D.Thompson, ada tiga macam saling ketergantungan,yaitu :
1.    Saling ketergantungan yang menyatu (pooled interpendece),
Bila satuan-satuan organisasi saling tergantung satu dengan yang lain dalam melaksanakan kegiatan harian tetapitergantung terhadap pelaksanaan kerja setiap satuan yang memeuaskan untuk suatu hasil akhir.
1.    Saling ketergantungan yang berurutan (sequential interdependece),
Dimana suatu satuan oganisasi harus melakukan  pekerjaannya terlebih dahulu sebelum satuan yang dapat bekerja.
1.    Saling ketergantunagan timbal balik (reciprocal interdepence)
Merupakan hubungan memberi dan menerima antar satuan organisasi.
Kebutuhan koordinasi saling ketergantungan yang menyatu lebih besar dari macam saling ketergantungan yang lain.
Koordinasi Gerak
Adalah hubungan timbal balik antara pusat susunan gerakan dengan alat gerak dalam mengatur dan mengendalikan impuls tenaga dan kerja otot serta proses-proses motorik yang terjadi untuk pelaksanaan gerakan.
Pengertian Koordinasi Gerak dari sudut pandang Anatomi dan Fisiologi
Dari sudut pandang fisiologi, Koordinasi gerak dilihat sebagai pengaturan terhadap proses motorik terutama terhadap kerja otot-otot diatur melalui sistim persyarafan. Dari definisi ini dapat ditarik suatu pengertian bahwa koordinasi gerak meliputi pengkoordinasian kerja otot-otot yang terlibat dalam pelaksanaan suatu gerakan.
Pengertian Koordinasi gerak dari sudut pandang Biomekanik
Pengertian dari sudut pandang biomekanik lebih diarahkan pada penyesuaian antara pemberian implus kekuatan pada ototdengan kebutuhan pada setiap gerakan.
Dari sudut pandang diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa koordinasi gerak adalah hubungan timbal balik antara pusat susunan syaraf dengan alat gerak dalam mengatur dan mengendalikan inplus tenaga dan kerja otot serta proses-proses motorik yang terjadi nutuk pelaksanaan gerakan

Masalah-masalah Penca-paian Koordinasi yang efektif
Paul R. Lawrence dan Jay W.Lorch telah mengemukkan empat tipe, yaitu:
1.    Perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan tertentu.
Bagian penjualan mengangap bahwa diversifikasi produk harus lebih diutamakan dari pada kualitas produk. Bagian akuntansi melihat pengendalian biaya sebagai faktor paling penting sukses organisasi. Bagian pemasaran mengemukkan disain produk sebagai yang paling esensial.
1.    Perbedaan dalam orientasi waktu
Manajemen produksi akan lebih memperhatikan masalah-masalah  yang harus di pecahkan segera atau dalam periode waktu pendek. Bagian penelitian dan pengembangan lebih terlibat dengan masalah-masalah jangka panjang.
1.    Perbedaan dalam orientasi antar pribadi.
Kegiatan produksi memerlukan komunikasi dan pembuatan keputusan yang cepat agar prosesnya lancar, sedang bagian penelitian dan pengembangan mungkin dapat lebih dan setiap orang dapat mengemukakan pendapat serta berdiskusi satu dengan yang lain.
1.    Perbedaan dalam formalitas struktur.
Setiap tipe satuan dalam organisasi mungkin mempunyai metode-metode dan standar-standar yang berbeda untuk mengevaluasi program terhadap tujuan dan untuk balas jasa bagi karyawan. Dalam departemen produksi dimana kuantitas dan kualitas diawasi secara ketat, proses evaluasi dan balas jasa dilakukan formal. Dalam departemen personalia standar pelaksanan dapat lebih longgar, dimana karyawan dievaluasi kuailitas kerjanya selama periode waktu tertentu.
Pendekatan-pendekatan untuk mencapai koordinasi yang efektif
Komunikasi adalah kunci koordinasi yang efektif. Koordinasi secara langsung tergantung pada perolehan, penyebaran dan pemprosesan informasi. Semakin besar ketidak pastian tugas yang dikoordinasi, semakin membutuhkan informasi. Untuk alasan ini, koordinasi pada dasarnya merupakan tugas pemprosesan informasi.
Ada tiga pendekatan untuk pencapaian koordinasi yang efektif ,yaitu :
1.    Pertama, hanya mempergunakan teknik-teknik manajemen dasar: hirarki manajerial, rencana dan tujuan sebagai pengarah umum kegiatan-kegiatan serta aturan-aturan dan prosedur-prosedur. Organisasi yang relatif sederhana tidak memerlukan peralatan koordinasi lebih dari tekni-teknik tersebut.
2.   Pendekatan kedua, menjadi di perlukan bila bermacam-macam saruan organisasi menjadi lebih saling tergantung dan lebih luas dalam ukuran dan fungsi.
3.   Pendekatan ketiga,disamping peningkatan koordinasi potensial,mengurangi kebutuhan akan koordinasi. Dalam beberapa situasi adalah tidak  efisiensi untuk mengembangkan cara pengkoordinasian tambahan. Ini dapat dilakukan denga penyediaan tambahan sumber daya untuk satuan organisasi atau pengelompokkan kembali satuan-satuan organisasi agar tugas-tugas dapat berdiri sendiri.
Mekanisme-mekanisme pengkoordinasian dasar.
Mekanisme-mekanisme dasar untuk mencapai koordinasi adalah komponen –komponen vital yang secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :
1.    1.      Hirarki manajerial.
Rantai perintah, aliran informasi dan kerja, wewenag formal, hubungan tanggung jawab dan akuntanbilitas yang jelas dapat menumbuhkan integrasi bila dirumuskan secara jelas serta dilaksanakan dengan pengarahan yang tepat.
2.   2.      Aturan dan prosedur.
Adalah keputusan-keputusan manajerial yang dibuat untuk menangani kejadian-kejadian rutin, sehingga dapat juga menjadi peralatan yang efisien untuk koordinasi dan pengawasan rutin.
3.   3.      Rencana dan penetapan tujuan.
Pengembangannya dapat digunakan untuk pengoordinasian melalui pengarah seluruh satuan orgaisasi terhadap sasaran-sasaran yang sama. Ini diperlukan bila aturan dan prosedur tidak mampu lagi memproses seluruh informasi yang dibutuhkan untuk mengoordinasikan kegiatan-kegiatan satuan-satuan oraganisasi.

Meningakatkan koordinasi potensial
Meningkatkan koordinasi potensial menjadi diperlukan bila bermacam-macam satuan organisasi menjadi saling tergantung dan lebih luas dalam ukuran dan fungsi.  Koordinasi ini dapat di tingkatkan melalui dua cara, yaitu :
1.    1.      Sistem informasi vertikal.
Adalah peralatan melalui mana data disalurkan melewati tingkatan-tingkatan organisasi. Komunikasi dapat terjadi di dalam atau di luar rantai perintah. Sistem informasi manajemen telah dikembangkan dalam kegiatan-kegiatan seperti pemasaran, keuangan, produksi, dan operasi-operasi internasional untuk meningkatkan informasi yang tersedia bagi perencanaan, koordinasi, dan pengawasan.
1.    2.      Hubungan-hubungan lateral (harizontal).
Melalui pemotongan rantai perintah, hubungan-hubungan lateral membiarkan informasi dipertukarkan dan keputusan dibuat pada tingkat hirarki dimana informasi yang dibutuhkan ada.
Beberapa hubungan lateral, yaitu:
Kontak langsung antara individu-individu yang dapat meningkatakan efektivitas dan efisiensi kerja.
1.      Peranan penghubung, yang menangani komunikasi antar departemen sahingga mengurangi panjangnya saluran komunikasi.
2.      Panitnya dan satuan tugas. Panitnya biasanya diorganisasi secara formal dengan pertemuan yang dijadwalkan teratur. Satuan tugas dibentuk bila dibutuhkan untuk masalah-masalah khusus.
3.      Pengintegrasian peranan-peranan, yang dilakukan oleh misal manajer produk atau proyek, perlu diciptakan bila suatu produk, jasa atau proyek khusus memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi dan perhatian yang terus menerus dari seseorang.
4.      Peranan penghubung manajerial, yang mempunyai kekuasaan menyetujui perumusan anggaran oleh satuan-satuan yang diintegrasikan dan implementasinya. Ini diperlukan bila posisi pengintegrasian yang dijelaskan pada
 ddi atas tidak secara efektif mengoordinasikan tugas tertentu.
5.      Organisasi matriks,  suatu mekanisme yang sangat baik bagi penanganan dan penyelesaian proyek-proyek yang kompleks.

Pengurangan Kebutuhan akan Koordinasi
Dalam beberapa situasi adalah tidak efisien untuk mengembangkan cara pengkoordinasian tambahan. Ini dapat dilakukan dengan penyediaan tambahan smber daya-sumber daya untuk satuan-satuan organisasi atau penglompokan kembali satuan-satuan organisasi agar tugas-tugas dapat berdiri sendiri.
1.    Penciptaan sumber daya-sumber daya tambahan.
Sumber daya-sumber daya tambahan memberikan kelonggaran bagi satuan-satuan kerja. Penambahan tenaga kerja, bahan baku atau waktu, tugas diperingan dan masalah-masalah yang timbul berkurang.
1.    Penciptaan tugas-tugas yang dapat berdiri sendiri.
Teknik ini mengurangi kebutuhan koordinasi dengan mengubah karakter satuan-satuan organisasi. Kelompok tugas yang dapat berdiri sendiri diserahi suatu tanggung jawab penuh salah satu organisasi operasi (perusahaan).
DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar