
Pengertian
Manajemen
Istilah
manajemen memiliki
berbagai pengertian. Secara universal manajemen adl penggunaan sumberdaya
organisasi utk mencapai sasaran dan kinerja yg tinggi dalam berbagai tipe
organisasi profit maupun non
profit.
Definisi manajemen yg dikemukakan oleh Daft (2003:4) sebagai berikut: “Management is the attainment of organizational goals in an effective and efficient manner through planning organizing leading and controlling organizational resources”. Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa manajemen merupakan pencapaian tujuan organisasi dgn cara yg efektif dan efisien lewat perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumberdaya organisasi.
Definisi manajemen yg dikemukakan oleh Daft (2003:4) sebagai berikut: “Management is the attainment of organizational goals in an effective and efficient manner through planning organizing leading and controlling organizational resources”. Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa manajemen merupakan pencapaian tujuan organisasi dgn cara yg efektif dan efisien lewat perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumberdaya organisasi.
Plunket
dkk.(2005:5) mendefinisikan manajemen sebagai “One or more managers individually and collectively setting and
achieving goals by exercising related functions (planning organizing staffing leading and controlling) and coordinating various resources (information materials money and people)”. Pendapat
tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa manajemen merupakan satu atau lbh
manajer yg secara individu maupun bersama-sama menyusun dan mencapai tujuan
organisasi dgn melakukan fungsi-fungsi terkait (perencanaan pengorgnisasian penyusunan staf pengarahan dan
pengawasan) dan mengkoordinasi berbagai sumber daya (informasi
material uang dan orang).
Manajer
sendiri menurut Plunket dkk.(2005:5) merupakan people
who are allocate and oversee the use of resources jadi merupakan orang yg mengatur dan
mengawasi penggunaan sumber daya.
Lewis
dkk.(2004:5) mendefinisikan manajemen sebagai: “the process of administering and coordinating resources
effectively and efficiently in an effort to achieve the goals of the
organization.” Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa
manajemen merupakan proses mengelola dan mengkoordinasi sumber daya-sumber daya
secara efektif dan efisien sebagai usaha utk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Mary
Parker Follet yg
dikutip oleh Handoko (2000:8) manajemen merupakan seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer
mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain utk
melaksanakan berbagai tugas yg mungkin diperlukan.
MANAJEMEN SEBAGAI ILMU, SENI,
DAN PROFESI
Manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (James
A.F Stoner, Management, Prentice/ Hall International, Inc., Englewood Cliffs,
New York, 1982, halaman 8)
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Sementara itu, Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal; dalam berbagai bidang seperti industri, pendidikan, kesehatan, bisnis, finansial dan sebagainya. Dengan kata lain efektif menyangkut tujuan dan efisien menyangkut cara dan lamanya suatu proses mencapai tujuan tersebut.
Ilmu manajemen merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang disistemisasi, dikumpulkan dan diterima kebenarannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya metode ilmiah yang dapat digunakan dalam setiap penyelesaian masalah dalam manajemen.
Manajemen sebagai ilmu (science) yang obyektif-rasional, bisa dipelajari oleh siapa pun. Bahkan para ilmuwan dengan sangat fasih menguraikan teori-teori manajemen yang dikembangkannya. Tetapi apakah mereka mampu menerapkan dalam lingkup organisasi terkecil, minimal di lingkungan kerjanya, itu soal lain.
Teori-teori manajemen hanya memberi sejumlah peluang, atau kemungkinan-kemungkinan, tanpa ada kepastian keberhasilan. Teori manajemen hanya dapat membimbing kepada prestasi dan hasil yang lebih baik. Sebagai ilmu, manajemen dengan sangat sistematis merupakan suatu uraian menyeluruh mengenai konsep-konsep dan langkah-langkah praktis yang siap implimentasi. Manajemen sebagai ilmu karena manajemen bisa dipelajari seperti halnya ilmu pengetahuan. Seni karena keragaman. Manajemen sebagai profesi karena manajemen bias digunakan sebagai batu pijak dan karir.
Manajemen sebagai seni
Selain sebagai ilmu, manajemen juga dianggap sebagai seni. Hal ini disebabkan oleh kepemiminan memerlukan kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin hubungan antaramanusia yang semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang dan aga susah untuk dipelajari. Manajemen sebagai ilmu karena manajemen bisa dipelajari seperti halnya ilmu pengetahuan. Seni karena keragaman. Manajemen sebagai profesi karena manajemen bias digunakan sebagai batu pijak dan karir.
Luther Gulick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahai mengapa dan bagaimana manusia berkerjasama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.
Manajemen bukan hanya merupakan ilmu atau seni, tetapi kombinasi dari keduanya. Kombinasi ini tidak dalam proporsi yang tetap, tetapi dalam prporsi yang bermacam-macam.
Dengan mengandalkan manajemen sebagai seni (art), sementara seni berhubungan dengan bakat, dan karenanya bersifat alamiah, maka pengetrapan manajemen hanya mungkin bagi mereka yang terlahir memang berbakat. Dengan cara pandang ini, teori manajemen hanya memberikan sejumlah prosedur, atau sebagai pengetahuan yang sulit diterapkan. Karena proses manajamen ditentukan oleh subyektivitas, atau style.
Selain itu juga, beberapa ahli seperti Follet menganggap manajemen adalah sebuah seni. Hal ini disebabkan oleh kepemimpinan memerlukan kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin hubungan antaramanusia yang semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang dan sulit dipelajari.
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Sementara itu, Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal; dalam berbagai bidang seperti industri, pendidikan, kesehatan, bisnis, finansial dan sebagainya. Dengan kata lain efektif menyangkut tujuan dan efisien menyangkut cara dan lamanya suatu proses mencapai tujuan tersebut.
Ilmu manajemen merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang disistemisasi, dikumpulkan dan diterima kebenarannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya metode ilmiah yang dapat digunakan dalam setiap penyelesaian masalah dalam manajemen.
Manajemen sebagai ilmu (science) yang obyektif-rasional, bisa dipelajari oleh siapa pun. Bahkan para ilmuwan dengan sangat fasih menguraikan teori-teori manajemen yang dikembangkannya. Tetapi apakah mereka mampu menerapkan dalam lingkup organisasi terkecil, minimal di lingkungan kerjanya, itu soal lain.
Teori-teori manajemen hanya memberi sejumlah peluang, atau kemungkinan-kemungkinan, tanpa ada kepastian keberhasilan. Teori manajemen hanya dapat membimbing kepada prestasi dan hasil yang lebih baik. Sebagai ilmu, manajemen dengan sangat sistematis merupakan suatu uraian menyeluruh mengenai konsep-konsep dan langkah-langkah praktis yang siap implimentasi. Manajemen sebagai ilmu karena manajemen bisa dipelajari seperti halnya ilmu pengetahuan. Seni karena keragaman. Manajemen sebagai profesi karena manajemen bias digunakan sebagai batu pijak dan karir.
Manajemen sebagai seni
Selain sebagai ilmu, manajemen juga dianggap sebagai seni. Hal ini disebabkan oleh kepemiminan memerlukan kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin hubungan antaramanusia yang semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang dan aga susah untuk dipelajari. Manajemen sebagai ilmu karena manajemen bisa dipelajari seperti halnya ilmu pengetahuan. Seni karena keragaman. Manajemen sebagai profesi karena manajemen bias digunakan sebagai batu pijak dan karir.
Luther Gulick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahai mengapa dan bagaimana manusia berkerjasama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.
Manajemen bukan hanya merupakan ilmu atau seni, tetapi kombinasi dari keduanya. Kombinasi ini tidak dalam proporsi yang tetap, tetapi dalam prporsi yang bermacam-macam.
Dengan mengandalkan manajemen sebagai seni (art), sementara seni berhubungan dengan bakat, dan karenanya bersifat alamiah, maka pengetrapan manajemen hanya mungkin bagi mereka yang terlahir memang berbakat. Dengan cara pandang ini, teori manajemen hanya memberikan sejumlah prosedur, atau sebagai pengetahuan yang sulit diterapkan. Karena proses manajamen ditentukan oleh subyektivitas, atau style.
Selain itu juga, beberapa ahli seperti Follet menganggap manajemen adalah sebuah seni. Hal ini disebabkan oleh kepemimpinan memerlukan kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin hubungan antaramanusia yang semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang dan sulit dipelajari.
Tingkat Manajemen
Menurut Yulianto (1997: 97) tingkatan manajemen dalam perusahaan / instalasi terbagi atas tiga golongan sebagai berikut :
Menurut Yulianto (1997: 97) tingkatan manajemen dalam perusahaan / instalasi terbagi atas tiga golongan sebagai berikut :
1.
Manajemen lini / garis pertama (first line management) adalah
tingkatan manajemen yang paling bawah / rendah dalam suatu perusahaan. Orang
yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional ini termasuk golongan
manajer lini. Para manajer lini sering disebut dengan kepala seksi, mandor dan
penyelia (Supervisor)
2.
Manajemen Menengah (Middle management) adalah tingkatan manajemen
pada level menengah. Para managernya termasuk golongan manajer menengah.
Manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan manajer lini. Para manajer
menengah disebut juga dengan sebutan manajer departemen kepala bagian.
3.
Manajemen Puncak (Top Management) adalah tingkatan management
yang bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen perusahaan. Manajernya
termasuk golongan manajer puncak sering disebut dengan presiden direktur utama
dan direktur.
Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen dapat diartikan sebagai tugas karakteristik yang harus dilakukan oleh manajer dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan, atau dapat dikatakan pula, fungsi manajemen adalah fungsi yang harus dilakukan dalam bidang manajemen.
Fungsi manajemen dapat diartikan sebagai tugas karakteristik yang harus dilakukan oleh manajer dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan, atau dapat dikatakan pula, fungsi manajemen adalah fungsi yang harus dilakukan dalam bidang manajemen.
Ada beberapa macam pencapat dari pada ahli manajemen
tentang fungsi manajemen atara lain sebagai berikut :
Menurut Henry Puyol (1997: 9) fungsi manajemen yaitu
Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Commanding (pemberian
perintah), Coordinating (Pengkoodinasian), Controlling (pengawasan)
Sedangkan menurut Harold Koontz dan Cyrill O’Donnel (1997:
99) fungsi manajemen yaitu a. Planning (perencanaan), b. Organizing
(Pengorganisasian), c. Staffing (Pengisian jabatan), d. Directing (pengarahan),
e. Controlling (pengawasan).
Adapun menurut G.R Terry (1997: 99) Fungsi manajemen yaitu
: a. Planning (perencanaan), b. Organizing (Pengorganisasian), c. Actuating
(penggerakan), d. Coordinating (pengkoordinasian), e. Controlling (pengawasan)
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukan para ahli manajemen
tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada lima fungsi manajemen sebagai berikut :
Perencanaan
Perencanaan merupakan pemikiran awal tentang langkah-langkah yang akan dilakukan agar mencapai perusahaan-perusahaan. Rencana-rencana ini dibutuhkan untuk memberikan dasar kepada perusahaan tentang tujuan-tujuan dan menetapkan prosedur yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan merupakan pemikiran awal tentang langkah-langkah yang akan dilakukan agar mencapai perusahaan-perusahaan. Rencana-rencana ini dibutuhkan untuk memberikan dasar kepada perusahaan tentang tujuan-tujuan dan menetapkan prosedur yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah usaha yang dilakukan untuk dapat menciptakan hubungan kerja antar personal dalam organisasi . perusahaan agar mereka dapat bekerja secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi / perusahaan
Pengorganisasian adalah usaha yang dilakukan untuk dapat menciptakan hubungan kerja antar personal dalam organisasi . perusahaan agar mereka dapat bekerja secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi / perusahaan
Pengisian
Jabatan
Pengisian jabatan (staffing) adalah fungsi manajemen yang berkenaan dengan penarikan, penempatan, pemberian latihan dan pengembangan serta orientasi pada karyawan di lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif.
Pengisian jabatan (staffing) adalah fungsi manajemen yang berkenaan dengan penarikan, penempatan, pemberian latihan dan pengembangan serta orientasi pada karyawan di lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif.
Pengarahan
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberikan pengarahan, bimbingan dan perintah kepada bawahan (karyawan) untuk melakukan pekerjaan seperti yang dikehendaki.
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberikan pengarahan, bimbingan dan perintah kepada bawahan (karyawan) untuk melakukan pekerjaan seperti yang dikehendaki.
Pengawasan
Pengawasan adalah kegiatan menemukan dan menerapkan cara / peralatan guna mengetahui bahwa rencana yang telah dilaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan.
Pengawasan adalah kegiatan menemukan dan menerapkan cara / peralatan guna mengetahui bahwa rencana yang telah dilaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan.
KETERAMPILAN MANAJERIAL
Keterampilan konsepsual
Conceptual skills adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi. Ini mencakup kemampuan manajer untuk melihat organisasi sebagai suatu keseluruhan dan memahami hubungan antara bagian yang saling bergantung, serta mendapatkan, menganalisa dan menginterpretasikan yang diterima dari bermacam-macam sumber.
2. Keterampilan kemanusiaan
Human skills adalah kemampuan untuk bekerja dengan memahami, dan memotivasi orang lain, baik sebagai individu ataupun kelompok. Manajer membutuhkan keterampilan ini agar dapat memperoleh partisipasi dan mengarahkan kelompoknya dalam pencapaian tujuan.
3. Keterampilan administrative
Administrative skills adalah seluruh keterampilan yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, kepegawaian dan pengawasan. Keterampilan ini mencakup kemampuan untuk mengikuti kebijaksanaan dan prosedur, mengelola dengan anggaran terbatas dan sebagainya. Keterampilan administrative ini adalah suatu perluasan dari keterampilan konsepsual. Manajer melaksanakan keputusan-keputusan melalui penggunaan keterampilan administrative dan kemanusiaan.
4. Keterampilan teknik
Technical skills adalah kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur-prosesudr atau teknik-teknik dari suatu bidang tertentu, seperti akuntansi, produksi, penjualan atau pemesinan dan sebagainya.
Manajemen investasi adalah manajemen profesional yang mengelola beragam sekuritas atau surat berharga seperti saham, obligasi dan aset lainnya seperti properti dengan tujuan untuk mencapai target investasi yang menguntungkan bagi investor. Investor tersebut dapat berupa institusi ( perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan dll) ataupun dapat juga merupakan investor perorangan, dimana sarana yang digunakan biasanya berupa kontrak investasi atau yang umumnya digunakan adalah berupa kontrak investasi kolektif (KIK) seperti reksadana.
Conceptual skills adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi. Ini mencakup kemampuan manajer untuk melihat organisasi sebagai suatu keseluruhan dan memahami hubungan antara bagian yang saling bergantung, serta mendapatkan, menganalisa dan menginterpretasikan yang diterima dari bermacam-macam sumber.
2. Keterampilan kemanusiaan
Human skills adalah kemampuan untuk bekerja dengan memahami, dan memotivasi orang lain, baik sebagai individu ataupun kelompok. Manajer membutuhkan keterampilan ini agar dapat memperoleh partisipasi dan mengarahkan kelompoknya dalam pencapaian tujuan.
3. Keterampilan administrative
Administrative skills adalah seluruh keterampilan yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, kepegawaian dan pengawasan. Keterampilan ini mencakup kemampuan untuk mengikuti kebijaksanaan dan prosedur, mengelola dengan anggaran terbatas dan sebagainya. Keterampilan administrative ini adalah suatu perluasan dari keterampilan konsepsual. Manajer melaksanakan keputusan-keputusan melalui penggunaan keterampilan administrative dan kemanusiaan.
4. Keterampilan teknik
Technical skills adalah kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur-prosesudr atau teknik-teknik dari suatu bidang tertentu, seperti akuntansi, produksi, penjualan atau pemesinan dan sebagainya.
Manajemen investasi adalah manajemen profesional yang mengelola beragam sekuritas atau surat berharga seperti saham, obligasi dan aset lainnya seperti properti dengan tujuan untuk mencapai target investasi yang menguntungkan bagi investor. Investor tersebut dapat berupa institusi ( perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan dll) ataupun dapat juga merupakan investor perorangan, dimana sarana yang digunakan biasanya berupa kontrak investasi atau yang umumnya digunakan adalah berupa kontrak investasi kolektif (KIK) seperti reksadana.
Lingkup
jasa pelayanan manajemen investasi adalah termasuk melakukan analisis keuangan, pemilihan aset, pemilihan
saham, implementasi perencanaan serta melakukan pemantauan terhadap investasi.
Diluar industri keuangan, terminologi "manajemen
investasi merujuk pada investasi lainnya selain daripada investasi dibidang
keuangan seperti misalnya proyek, merek, paten dan
banyak lainnya selain daripada saham dan obligasi.
Manajemen
investasi merupakan suatu industri global yang sangat besar serta memegang
peran penting dalam pengelolaan triliunan dollar, euro, pounddan yen.
Peran sebagai agen
Perusahaan
manajemen investasi seringkali bertindak sebagai agen atau perantara dari para
pemilik saham dan perusahaan daripada memiliki secara langsung
saham perusahaan. Secara teoritis, para pemilik saham memiliki kekuasaan yang
amat besar untuk mengubah arah kebijakan perusahaan yang dimilikinya melalui
hak suara dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) serta kemampuannya untuk
mengontrol dan menekan manajemen perusahaan. Namun dalam prakteknya para
pemilik saham tersebut tidak menggunakan hak suara yang dimiliki secara
kolektif tersebut ( sebab kepemilikannya masing-masing hanya terdiri dari
jumlah yang kecil), dan institusi keuangan ( selaku agen) kadang-kadang
menggunakan hak suara tersebut. Telah menjadi suatu kepercayaan umum bahwa
manajemen investasi selaku agen harus memiliki kemampuan untuk secara aktif
memantau kinerja perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh nasabahnya.
Kendala operasional
Beberapa kendala
dalam mengoperasikan usaha manajemen investasi ini antara lain:
§
laba kotor yang
diperoleh terkait langsung dengan valuasi nilai pasar sehingga kejatuhan nilai
pasar dari aset akan mengakibatkan penurunan drastis pada laba kotor relatif
terhadap biaya.
§
sulitnya
mempertahankan kinerja pengelolaan investasi sehingga mencapai nilai di atas
rata-rata dan nasabah biasanya menunjukkan ketidak sabarannya saat kinerja
investasi buruk.
§
gaji manajer
investasi yang sukses sangat mahal dan memiliki kemungkinan dibajak oleh
pesaing.
§
pencapaian kinerja
investasi di atas rata-rata adalah amat bergantung pada keunikan dari keahlian
manajer investasi, namun nasabah tidak pernah memedulikan hal tersebut dan
semata hanya melihat pada kesuksesan perusahaan yang dianggap bersumber pada
filosofi dan disiplin internal
§
analis yang
memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan di atas rata-rata seringkali
memiliki kondisi keuangan yang mapan sehingga mereka akan menolak tawaran
pekerjaan yang ditawarkan perusahaan demi untuk mengelola portofolionya sendiri.
Perusahaan
investasi di dunia yang tersukses mungkin adalah mereka yang terpisah dari
perbankan dan asuransi baik secara fisik maupun secara psikologis, dimana
kinerja terbaik dan strategi bisnis yang dinamis umumnya dihasilkan oleh
perusahaan manajemen investasi yang independen.
1.
Teori Manajemen Klasik Dari Robert Owen
Robert Owen
adalah seorang manajer pada beberapa pabrik pemintal kapas di New Lanark,
Skotlandia dalam tahun di awal 1800-an. pada masa itu, kondisi kerja dan hidup
para pekerja sangat buruk. Pekerja anak-anak yang berumur lima atau enam tahun
adalah umum dan standar waktu kerja adalah tiga belas jam sehari.
Owen menganggap jabatan manajer sebagai pengubah (reform). Ia
membangun perumahan yang lebih baik untuk para pekerjanya dan membuka toko
perusahaan di mana barang-barang dapat dibeli dengan murah. Ia mengurangi jam
kerja menjadi 10,5 jam dan menolak untuk menerima anak-anak dibawah sepuluh
tahun untuk bekerja.
Owen tak pernah menyatakan bahwa ia
berjuang untuk melakukan perubahan atas dasar kemanusiaan semata-mata. Ia
berpendapat bahwa dengan memperbaiki kondisi pekerja maka produksi dan
keuntungan dengan sendirinya akan meningkat. Sementara manajer lain memusatkan
penanaman modal pada perbaikan-perbaikan teknis, Owen menekankan fakta bahwa
yang terbaik dalam menanamkan modal adalah pada pekerja, atau seperti yang
disebutnya "mesin vital".
Di samping melakukan perbaikan
menyeluruh pada kondisi kerja dalam pabrik pemintalnya, Owen menetapkan
sejumlah prosedur kerja khusus yang juga menyebabkan naiknya produktivitas.
Sebagai contoh, pekerjaan seorang buruh dinilai secara terbuka setiap hari.
Owen percaya bahwa penilaian terbuka ini bukan hanya memungkinkan para manajer
mengetahui letak permasalahan, tetapi juga memberikan kebanggaan dan mendorong
persaingan. Dalam organisasi kita masa kini, kebiasaan memasang dan
mempublikasikan angka-angka penjualan dan produksi didasarkan pada prinsip
psikologi yang sama.
Teori
prilaku manajemen
Teori organisasi sebagai ilmu sosial merupakan proses yang sangat kompleks. Penelitian dalam teori organisasi lebih cenderung menekankan pada permasalahan subjek, kehidupan sosial anggota organisasi yang bersifat tidak tetap, sulit diobservasi, dan sulit diukur secara tepat. Hal ini disebabkan karena fenomena sosial bersifat dinamis, cepat berubah dan berlangsung secara terus menerus sehingga sulit ddalam membuat kesimpulan. Selama ini metoda penelitian perilaku organisasi dan teori organisasi menggunakan pendekatn ilmu natural. Kesesuaian pendekatan ilmu natural sebagai metoda penelitian masih menjadi kontroversi dalam studi organisasi.
Namun dilema yang terjadi dapat dikembangkan ke arah yang objektif dengan memperbaiki dan mengantisipasi sejumlah keseimbangan dan dilema sehingga tetap bermanfaat bagi pengembangan ilmu organisasi. Kata kunci: teori organisasi, model natural, dilema, ilmu sosial. Masyarakat ilmiah sendiri merupakan kumpulan orang dengan nilai, perilaku, dan sikap yang ingin mempertahankan etos ilmiah.Selama ini metode penelitian perilaku organisasi dan teori organisasi menggunakan pendekatan ilmu natural. Kesesuaian pendekatan ilmu natural sebagai suatu metode penelitian dalam perilaku organisasi dan teori organisasi masih menjadi kontroversi bagi beberapa peneliti dalam studi organisasi.
Masalah khusus yang dihadapi oleh hasil-hasil penelitian teori organisasi dan perilaku organisasi cederung memiliki bias dalam mencapai kekedewasaannya. Masalah dalam ilmu keperilakuan adalah keunikannya yang memberikan kekuatan dan kelemahan dari pengembangan teori pada pengukuran, dan permasalahan pengumpulan data serta nilai-nilai pendidikan, dan harapan yang ada di dalamnya. Menurut Blalock, dilema dan permasalahan di atas dapat dikembangkan ke arah yang objektif melalui langkah-langkah penting yang dapat memperbaiki dan mengantisipasi sejumlah keseimbangan dan dilema sehingga bermanfaat.
Teori organisasi sebagai ilmu sosial merupakan proses yang sangat kompleks. Penelitian dalam teori organisasi lebih cenderung menekankan pada permasalahan subjek, kehidupan sosial anggota organisasi yang bersifat tidak tetap, sulit diobservasi, dan sulit diukur secara tepat. Hal ini disebabkan karena fenomena sosial bersifat dinamis, cepat berubah dan berlangsung secara terus menerus sehingga sulit ddalam membuat kesimpulan. Selama ini metoda penelitian perilaku organisasi dan teori organisasi menggunakan pendekatn ilmu natural. Kesesuaian pendekatan ilmu natural sebagai metoda penelitian masih menjadi kontroversi dalam studi organisasi.
Namun dilema yang terjadi dapat dikembangkan ke arah yang objektif dengan memperbaiki dan mengantisipasi sejumlah keseimbangan dan dilema sehingga tetap bermanfaat bagi pengembangan ilmu organisasi. Kata kunci: teori organisasi, model natural, dilema, ilmu sosial. Masyarakat ilmiah sendiri merupakan kumpulan orang dengan nilai, perilaku, dan sikap yang ingin mempertahankan etos ilmiah.Selama ini metode penelitian perilaku organisasi dan teori organisasi menggunakan pendekatan ilmu natural. Kesesuaian pendekatan ilmu natural sebagai suatu metode penelitian dalam perilaku organisasi dan teori organisasi masih menjadi kontroversi bagi beberapa peneliti dalam studi organisasi.
Masalah khusus yang dihadapi oleh hasil-hasil penelitian teori organisasi dan perilaku organisasi cederung memiliki bias dalam mencapai kekedewasaannya. Masalah dalam ilmu keperilakuan adalah keunikannya yang memberikan kekuatan dan kelemahan dari pengembangan teori pada pengukuran, dan permasalahan pengumpulan data serta nilai-nilai pendidikan, dan harapan yang ada di dalamnya. Menurut Blalock, dilema dan permasalahan di atas dapat dikembangkan ke arah yang objektif melalui langkah-langkah penting yang dapat memperbaiki dan mengantisipasi sejumlah keseimbangan dan dilema sehingga bermanfaat.
Teori Aliran Kuantitatif
(Riset Operasi dan Manajemen Sains)
Aliran kuantitatif mulai
berkembang sejak Perang Dunia II. Pada waktu itu Inggris ingin memecahkan
beberapa persoalan yang sangat kompleks dalam perang. Inggris kemudian membentuk Tim Riset Operasi (Reserch Operation), dipimpin oleh P.M.S Blackett. Tim ini terdiri dari
ahli matematika, fisika, dan ilmuwan lainnya. Inggris berhasil menemukan
terobosan-terobosan penting dari team tersebut. Amerika Serikat kemudian
meniru, membentuk tim riset operasi seperti yang dibentuk Inggris.
Manajemen operasi merupakan variasi
lain dari pendekatan kuantitatif. Beberapa contoh model manajemen operasi
adalah : pengendalian persediaan seperti EOQ (Economic Order Quantity), simulasi, analisis break-event, programasi lenier (linear programming).
EVOLUSI
TEORI MANAJEMEN
Arti Teori
Teori adalah kelompok yang koheren dari dalil umum yang digunakan
sebagai
•
prinsip untuk menjelaskan berbagai kelas fenomena.
• Kelompok koheren adalah seperti suatu system efisien yang
terdiri atas beberapa
bagian yang bekerja bersama-sama, dan teori adalah sistem
efisinsi yang terdiri dari
kelompok yang koheren dari bagian tersebut yang saling
bersesuaian dengan cara
yang logis.
• Prinsip adalah peraturan perilaku atau tindakan yang
diterima secara umum.
• Penjelasan, tujuan penjelasan dalam bisnis adalah untuk
menjelaskan berbagai
fenomena bisnis.
• Kelas fenomena berhubungan dengan berbagi bidang aktifitas
khusus. Fenomena
dimaksudkan disini adalah manajemen dan teori.
Teori dalam Bisnis
Teori adalah studi tentang perilaku konsumen. Banyak usaha
yang telah
difokuskan pada penerapan teori psikologi dan sosiologi untuk
bidang bisnis.
Tujuan Mempelajari Teori
Teori memberikan pemahaman mengenai system bisnis yang
kompleks kepada
manajer dengan lebih baik. Pemahaman ini mambantu manajer
untuk melakukan
pekerjaan yang lebih baik pula.
Informasi dan Teori
Teori memberitahu manajer apa yang diharapkan. Sistem
Informasi
memberitahu apa yang sedang terjadi. Jika kenyataan aktifitas
berbeda dengan apa yang
diharapkan, maka teori diperbaiki. Selama jangka waktu
tertentu manajer dapat
mengembangkan teori yang secara akurat meramalkan perilaku
dalam system bisnis.
Anda dapat mengetahui cara system informasi manajer membantu
untuk mengembangkan
teori.
DEFINISI LINGKUNGAN
Lingkungan menurut
definisi umum yaitu segala sesuatu disekitar subjek manusia yang terkait dengan
aktifitasnya. Elemen lingkungan adalah hal-hal yang terkait dengan : tanah,
udara, air, sumber daya alam, flora, fauna, manusia, dan hubungan antar faktor-faktor
tersebut. Titik sentral isu lingkungan adalah manusia. Jadi manajemen
lingkungan bisa diartikan sekumpulan aktifitas merencanakan,
dan menggerakkan sumber daya manusia dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan
kebijakan lingkungan yang telah ditetapkan.
Dalam pembahasan
manajemen tidak lepas pada masalah lingkungan yang dihadapi oleh seorang
manager. Perbedaan dan kondisi lingkungan akan berpengaruh
terhadap konsep dan teknik serta keputusan yang akan diambil. Ada
dua macam faktor lingkungan, yaitu :
1. Faktor Lingkungan Internal yaitu lingkungan yang ada didalam
usahanya saja.
2. Faktor
Lingkungan Eksternal yaitu unsur-unsur yang berada diluar organisasi, dimana
unsure-unsur ini tidak dapat dikendalikan dan diketahui terlebih dahulu oleh
manager, disamping itu juga akan mempengaruhi manager didalam pengambilan
keputusan yang akan dibuat. Unsur-unsur lingkungan eksternal organisasi
contohnya yaitu perubahan ekonomi, paraturan pemerintah, perilaku konsumen,
perkembangan teknologi, politik dan lainnya. Lingkungan eksternal dibagi
menjadi dua yaitu :
v Lingkungan
eksternal mikro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung
terhadap kegiatan manajemen yang terdiri atas penyedia, langganan, para
pesaing, lembaga perbankan dan lainnya.
v Lingkungan
eksternal makro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung,
seperti kondisi perekonomian, perubahan teknologi, politik, sosial dan lain
sebagainya.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL MANAJER /
PERUSAHAAN
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility (selanjutnya dalam artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun
bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen,
karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek
operasional perusahaan.
CSR berhubungan erat dengan "pembangunan
berkelanjutan", di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga
harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk
jangka panjang
DAFTAR PUSTAKA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar