Definisi Manajemen
Istilah manajemen memiliki
berbagai pengertian. Secara universal manajemen adl penggunaan sumberdaya
organisasi utk mencapai sasaran dan kinerja yg tinggi dalam berbagai tipe
organisasi profit maupun non
profit.
Definisi manajemen yg dikemukakan oleh Daft (2003:4) sebagai berikut: “Management is the attainment of organizational goals in an effective and efficient manner through planning organizing leading and controlling organizational resources”.Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa manajemen merupakan pencapaian tujuan organisasi dgn cara yg efektif dan efisien lewat perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumberdaya organisasi.
Definisi manajemen yg dikemukakan oleh Daft (2003:4) sebagai berikut: “Management is the attainment of organizational goals in an effective and efficient manner through planning organizing leading and controlling organizational resources”.Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa manajemen merupakan pencapaian tujuan organisasi dgn cara yg efektif dan efisien lewat perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumberdaya organisasi.
Plunket dkk.(2005:5) mendefinisikan
manajemen sebagai “One or more managers individually and collectively
setting and achieving goals by exercising related functions (planning
organizing staffing leading and controlling) and
coordinating various resources (information
materials money and people)”. Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti
bahwa manajemen merupakan satu atau lbh manajer yg secara individu maupun
bersama-sama menyusun dan mencapai tujuan organisasi dgn melakukan
fungsi-fungsi terkait (perencanaan pengorgnisasian penyusunan staf
pengarahan dan pengawasan) dan mengkoordinasi berbagai sumber daya
(informasi material uang dan orang).
Manajer sendiri menurut Plunket dkk.(2005:5)
merupakan people
who are allocate and oversee the use of resources jadi
merupakan orang yg mengatur dan mengawasi penggunaan sumber daya.
Lewis dkk.(2004:5) mendefinisikan
manajemen sebagai: “the process of administering and coordinating resources
effectively and efficiently in an effort to achieve the goals of the
organization.” Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa manajemen
merupakan proses mengelola dan mengkoordinasi sumber daya-sumber daya secara
efektif dan efisien sebagai usaha utk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Mary
Parker Follet yg
dikutip oleh Handoko (2000:8) manajemen merupakan seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer
mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain utk
melaksanakan berbagai tugas yg mungkin diperlukan.
Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni
Manajemen itu perpaduan antara ilmu dan seni
Manajemen berasal dari bahasa
Prancis kuno yaitu ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan
mengatur. Karenanya, manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang
upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efesien. Manajemen dipandang dari berbagai perpektif yang
ada, mempunyai dasar yang kuat yang tidak terlepas dari perpaduan antara ilmu
dan seni.
Manajemen sebagai suatu seni, disini
memandang bahwa di dalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan
orang lain. Intinya bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar mau
bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah managing (
mengatur ) untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain
memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.Seni dalam manajemen yaitu
membentuk manusia menjadi lebih efektif dari yang sudah dan sedang mereka
lakukan tanpa anda. Ilmu adalah pada bagaimana anda melakukannya, yaitu :
planning, organizing, directing dan monitoring. Sehingga manajemen sebagai ilmu
adalah melihat bagaimana manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip
manajemen,dan telah di organisasi menjadi teori. Dimana seorang manajer
mempelajari terlebih dahulu tujuannya lalu diproses olehnya dengan
keahliannya,setelah menjadi sebuah teori,lalu di buat penetapan tenaga kerja
pengarah dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Dalam kenyataannya manajemen sulit
dedifenisikan karena tidak ada defenisi manajemen yang diterima secara
universal. Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul The function of the
executive, bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown
Harold, Koontz Cyril O’donnel dan Geroge R. Terry. Mary Parker Follet pun
mendefenisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain. Hal ini berarti bahwa para manajer untuk mencapai tujuan
organisasinya harus melalui kerjasama orang lain untuk melaksanakan berbagai
tugas yang mungkin dilakukan. Manajemen memang bisa berarti seperti itu, tetapi
bisa juga mempunyai pengertian lebih dari pada itu. Sehingga dalam kenyataannya
tidak ada defenisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang,
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Manajemen
sebagai ilmu pengetahuan (management as a science) adalah bersifat
interdisipliner yang mana mempergunakan bantuan dari ilmu-ilmu sosial, filsafat
dan matematika.
2. Manajemen
sebagai suatu sistem (management as a system) adalah kerangka kerja yang
terdiri dari beberapa komponen/bagian, secara keseluruhan saling berkaitan dan
diorganisir sedemikian rupa dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
3. Manajemen
sebagai suatu fungsi (management as a function) adalah suatu rangkaian kegiatan
yang masing-masing kegiatan dapat dilaksanakan tanpa menunggu selesainya
kegiatan lain, walaupun kegiatan tersebut saling berkaitan dalam rangka untuk
mencapai tujuan organisasi.
4. Manajemen
sebagai suatu proses (management as a process) adalah serangkaian tahap
kegiatan yang diarahkan pada pencapaian suatu tujuan dengan pemanfaatan
semaksimal mungkin sumber-sumber yang tersedia.
5. Manajemen
sebagai suatu profesi (management as a profession) adalah suatu bidang kegiatan
atau bidang keahlian tertentu, antara lain profesi di bidang kedokteran, bidang
teknik dan bidang hukum.
6. Manajemen
sebagai kumpulan orang (management as people / group of people) adalah suatu
istilah yang dipakai dalam arti kolektif untuk menunjukkan jabatan kepemimpinan
di dalam organisasi antara lain kelompok pimpinan atas, kelompok pimpinan
tengah dan kelompok pimpinan bawah.
Tingkatan
manajemen
1. Manajer lini atau manajer pertama
Yaitu tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional, disebut manajemen lini atau manajemen garis pertama (First Line atau first level). Para manajer ini sering disebut dengan kepala atau pimpinan (leader), mandor (foremen), dan penyelia (supervisors). Sebagai contoh adalah mandor dalam pabrik, kepala seksi yang langsung membawahi tenaga pengetik dan pembukuan dalam kantor yang besar, dan penyelia teknik dalam suatu departemen riset.
2. Manajer menengah
Manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi.para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan kadang-kadang juga karyawan operasional. Sebutan lainnya dan kadang-kadang juga karyawan operasional. Sebutan lainnya bagi manajer menengah adalah manajer departemen, kepala pengawas (superintendents), dan sebagainya. Sebagai contoh, kepala bagian yang membawahi beberapa kepala seksi, atau kepala sub divisi perusahaan membawahi beberapa kepala bagian.
3. Manajer Puncak
Klasifikasi manajer tertinggi ini terdiri dari kelompok kecil eksekutif. Manajemen bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi. Sebutan khas bagi manajer puncak adalah direktur, presiden, kepala divisi, wakil presiden senior dan sebagainya.
1. Manajer lini atau manajer pertama
Yaitu tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional, disebut manajemen lini atau manajemen garis pertama (First Line atau first level). Para manajer ini sering disebut dengan kepala atau pimpinan (leader), mandor (foremen), dan penyelia (supervisors). Sebagai contoh adalah mandor dalam pabrik, kepala seksi yang langsung membawahi tenaga pengetik dan pembukuan dalam kantor yang besar, dan penyelia teknik dalam suatu departemen riset.
2. Manajer menengah
Manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi.para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan kadang-kadang juga karyawan operasional. Sebutan lainnya dan kadang-kadang juga karyawan operasional. Sebutan lainnya bagi manajer menengah adalah manajer departemen, kepala pengawas (superintendents), dan sebagainya. Sebagai contoh, kepala bagian yang membawahi beberapa kepala seksi, atau kepala sub divisi perusahaan membawahi beberapa kepala bagian.
3. Manajer Puncak
Klasifikasi manajer tertinggi ini terdiri dari kelompok kecil eksekutif. Manajemen bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi. Sebutan khas bagi manajer puncak adalah direktur, presiden, kepala divisi, wakil presiden senior dan sebagainya.
Fungsi manajemen
Fungsi
manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam
proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh
seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad
ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini,
kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu:
1.
Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber
yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara
keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi
berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat
apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan
perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi
kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam
melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan
tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan
cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus
mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus
diambil.
3. Pengarahan (directing) adalah
suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk
mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
Keterampilan Manajerial
Robert L.ktz pada tahun 1970 mengemukakan bahwa setiap
manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan
tersebut adalah:
1.
Keterampilan konseptual (conceptional
skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2.
Keterampilan berhubungan dengan
orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3.
Keterampilan teknis (technical
skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
SISTEM MANAJEMEN GUDANG
Sistem adalah kumpulan interaksi dari sub sistem, dan Manajemen
adalah ilmu mengelola sumber daya, sedangkan Gudang adalah tempat penyimpanan
barang sementara. Secara ringkas sistem manajemen gudang mengandung pemahaman :
pengelolaan dari aktifitas yang saling terkait dalam aktifitas penyimpanan
barang sementara. Apa saja aktifitas penyimpanan barang itu? Penerimaan dari
pemasok, handling barang, pengeluaran barang ke tujuan adalah garis besar dari
aktifitas penyimpanan.
Saat ini gudang
memiliki arti luas dan lebih dari sekedar tempat penyimpanan saja. Gudang itu
sendiri tidak menambah nilai barang secara langsung, tidak ada perubahan
citarasa, bentuk, kemasan, dll. Intinya tidak ada kegiatan proses operasi pada
barang, yang ada adalah aktifitas transportasi barang dari satu tempat ke
tempat lainnya, itu secara umum kegiatan di Gudang.
Beberapa aktifitas di dalam gudang secara
sederhana :
1. Administrasi.
2. Penerimaan barang.
3. Penyimpanan barang.
4. Pengepakan barang ke tempat yang dituju.
5. Pengeluaran barang.
1. Administrasi.
2. Penerimaan barang.
3. Penyimpanan barang.
4. Pengepakan barang ke tempat yang dituju.
5. Pengeluaran barang.
Aktifitas ini saling terkait, dan secara
personalia harus dikepalai oleh satu orang, semisal Kepala bagian, Supervisor
atau semacamnya. Tiap kepala bagian diharuskan menguasai pengendalian pada
bagiannya, pengendalian yang harus dilakukan :
1. Pengendalian Operasional
2. Pengendalian Biaya
3. Pengendalian Personalia
1. Pengendalian Operasional
2. Pengendalian Biaya
3. Pengendalian Personalia
Operasional, Biaya dan Personalia saling
berkaitan. Menurut saya penguasaan mendalam dan kontrol ketat pada ketiga
bagian itu akan melahirkan kondisi yang sehat bagi gudang, ketiga bagian ini
perlu terus dikembangkan. Misalnya Pengendalian Personalia, jangan hanya puas
dengan kondisi saat ini, jika dapat upgrade lah kemampuan anak buah dengan
berbagai hal kreatif. Kepala bagian juga secara rutin berkomunikasi dalam satu
forum besar, semisal briefing pagi, atau briefing target2 dan
kesalahan-kesalahan yang masih ada. Menurut saya juga tidak ada satu sistem
kerja yang sempurna, selalu ada yang lebih baik.
Setiap bagian dalam gudang akan saya bahas
pada kesempatan berikut. Meninjau secara umum sistem manajemen gudang sangat
menarik bagi orang yang berkecimpung di dalamnya, mengapa? Paling tidak ada
beberapa alasan :
1.
Dalam
lingkup gudang SDM yang dihadapi level pekerja kasar dan sulit diatur, sehingga
diperlukan sebuah pendekatan yang personal dan unik dibandingkan kantoran.
2.
Variabel
yang ada sulit dikendalikan, sehingga kapasitas perlu diperbesar setiap hari
dalam menangani masalah.
3.
Gudang
sebagai pusat logistik namun tidak memberi nilai tambah secara langsung,
sehingga prestasi kerja tidak begitu Nampak. Jadi sesempurnanya sebuah gudang,
memang begitulah seharusnya dan bukan sebuah prestasi. Misal, biaya gudang
harus di bawah 5%, sangat sulit, tetapi ketika kita mencapainya tidak ada
prestasi tersendiri, lumrah. Beda dengan Sales yang bisa sekreatif mungkin
memainkan angka-angka.
4.
Barang
rusak dan hilang nilainya tinggi jika tidak ada pengendalian-pengendalian yang
di manaje secara professional..
Teori Manajeman Klasik
Prinsip Teori Manajemen Aliran Klasik .Awal sekali ilmu manajemen timbul akibat
terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad 18.
Para
pemikir tersebut rnemberikan perhatian terhadap masalah-masalah manajemen yang
timbul baik itu di kalangan usahawan, industri maupun masyarakat. Para pemikir
itu yang terkenaI antara lain, Robert Owen, Henry Fayol, Frederick W. Taylor
dan lainnya.
Robert Owen (1771 -1858)
Robert Owen
adalah orang yang menentang praktek-praktek memperkerjakan anak-anak usia 5
atau 6 tahun dan standar kerja 13 jam per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja
yang amat menyedihkan itu, beliau mengajukan adanya perbaikan terhadap kondisi
kerja ini.
Pada tahun-tahun
awal revolusi industri, ketika para pekerja dianggap instrumen yang tidak
berdaya, Owen melihat rneningkatkan kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan usia
minimum kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan
makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan
hidup karyawan dengan harga yang layak, dan berusaha memperbaiki lingkungan
hidup tempat karyawan tinggal, dengan membangun rumah-rumah dan membuat jalan,
sehingga lingkungan hidup dan pabrik rnenjadi menarik. Sebab itu, beliau
disebut "Bapak Personal Manajemen Modern".
Selain itu, Owen
lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurutnya, investasi yang penting
bagi manajer adalah sumber daya manusia. Selain mengenai perbaikan kondisi
kerja, beliau juga rnembuat prosedur untuk meningkatkan produktivitas, seperti
prosedur penilaian kerja dan bersaing juga secara terbuka.
Henry Fayol (1841 -1925)
Pada tahun 1916, dengan
sebutan teori manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik
dan pekerja, disamping memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang
kompleks, sehingga beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih
utuh dalam bentuk cetak biru.
Fayol berkeyakinan
keberhasilan para manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi
karena adanya penggunaan metode manajemen yang tepat.
Sumbangan
terbesar dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata
kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat
diajarkan dari dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah
dirumuskan. Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6 macam
kegiatan :
a.
Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan dan membuat barang-barang
produksi.
b. Dagang (Beli,
Jual, Pertukaran) dengan tara mengadakan pembelian bahan mentah dan menjual
hasil produksi.
c. Keuangan (pencarian
dan penggunaan optimum atas modal) berusaha mendapatkan dan menggunakan modal.
d. Keamanan
(perlindungan harga milik dan manusia) berupa melindungi pekerja dan
barang-barang kekayaan perusahaan.
e. Akuntansi dengan adanya pencatatan dan
pembukuan biaya, utang, keuntungan dan neraca, serta berbagai data statistik.
Teori perilaku
Dalam pengembangannya
dibagi menjadi dua, pertama aliran hubungan manusiawi ( perilaku organisasi )
dan kedua berdasar pada manajemen ilmiah atau manajemen operasi.
Tokoh aliran perilaku
organisasi yaitu :
o
Douglas McGregor yang terkenal dengan teori X dan teori Y.
o
Frederick Herzberg terkenal dengan teori motivasi higenis atau teori dua
factor.
o
Chris Argiris mengatakan bahwa organisasi sebagai sistem sosial atau sistem
antar hubungan budaya.
o
Edgar Schein dinamika kelompok dalam organisasi.
o
Abhraham Maslow mengemukakan tentang hirarki kebutuhan tentang perilaku manusia
dan dinamika proses.
o
Robert Blak dan Jane mounton mengemukakan lima gaya kepemimpinan dengan
kisi-kisi manajerial ( managerial grid ).
o
Rensislikert mengemukakan empat sistem manajemen dari sistem 1.explotatif,
otoritatif sampai sistem 4. partisiatif kelompok.
o
Fred Feidler menerapkan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan.
** Sumbangan Aliran
Perilaku Organisasi
Sumbangan aliran ini
terlihat dalam peningkatan pemahaman terhadap motivasi perseorangan, perilaku
kelompok, hubungan antara pribadi dalam kerja dan pentingnya kerja bagi
manusia. Semua hal ini telah membuat para manajer semakin peka dan terampil
dalam menangani dan berhubungan dengan bawahannya.
** Keterbatasan Aliran
Perilaku Organisasi
Meskipun demikian,
banyak ahli berpendapat potensi teori ini belum dikembangkan lebih lanjut.
Selain itu juga banyak kritikan terhadap aliran ini, karena disamping terlalu
umum, terlalu abstrak dan ruwet/rumit. Rekomendasi mereka sering berbeda satu
ahli dengan ahli lainnya, sehingga manajer mengalami kesulitan menentukan
pendapat yang paling baik.
TEORI PERILAKU
Kontribusi studi
perilaku ada dua kelompok, yatu memberikan penekanan pada
orang yang ada dalam
pekerjaan dari pada jenis pekerjaan itu sendiri.
• Hawthorne merupakan
bagian dari human relation movement (gerak-gerik hubungan
manusia), pertama
memahami mengenai ornag yang bekerja dalam organisasi
• Kelompok system
social, menghasilkan kumpulan materi organizational behaviour
(perilaku organisasi)
Reaksi berantai yang
menghubungkan kebutuhan pekerja dengan perusahaan adalah:
1 . Mengetahui kebutuhan
bekerja
2 . Memotivasi pekerja
untuk melakukan pekerjaan demi tercapainya tujuan
perusahaan
3 . Kerja dijalankan
4 . Tercapainya tujuan
perusahaan
Teori Aliran Kuantitatif
(Riset Operasi dan Manajemen Sains)
Aliran kuantitatif mulai
berkembang sejak Perang Dunia II. Pada waktu itu Inggris ingin memecahkan
beberapa persoalan yang sangat kompleks dalam perang. Inggris kemudian
membentuk Tim Riset Operasi (Reserch Operation), dipimpin oleh P.M.S Blackett.
Tim ini terdiri dari ahli matematika, fisika, dan ilmuwan lainnya. Inggris
berhasil menemukan terobosan-terobosan penting dari team tersebut. Amerika
Serikat kemudian meniru, membentuk tim riset operasi seperti yang dibentuk
Inggris.
Manajemen operasi
merupakan variasi lain dari pendekatan kuantitatif. Beberapa contoh model
manajemen operasi adalah : pengendalian persediaan seperti EOQ (Economic Order
Quantity), simulasi, analisis break-event, programasi lenier (linear
programming).
** Sumbangan Aliran
Kuantitatif (Riset Operasi/Manajemen Sains)
Pendekatan kuantitatif
memberikan sumbangan penting terutama dalam perencanaan dan pengendalian.
Pendekatan tersebut juga membantu memahami persoalan manajemen yang kompleks.
Dengan menggunakan model matematika, persoalan yang kompleks dapat disederhanakan.
** Keterbatasan Aliran
Kuantitatif (Riset Operasi/Manajemen Sains)
Sayangnya model
kuantitatif banyak menggunakan model atau simbol yang sulit dimengerti oleh
kebanyakan orang, termasuk manajer. Pendekatan kuantitatif juga tidak melihat
persoalan perilaku dan psikologi manusia dalam organisasi. Meskipun demikian
potensi model kuantitatif belum dikembangkan sepenuhnya. Apabila dapat
dikembangkan lebih lanjut pendekatan kuantitatif akan memberikan sumbangan yang
lebih berarti.
Evolusi Teori
Manajemen
Perkembangan teori manajemen untuk masa
dating adalah :
a. Dominan
Salah satu dari aliran utama dapat muncul
sebagai yang paling berguna
b. Divergence
Setiap aliran melalui jalur sendiri
c. Convergence
Aliran-aliran dapat menjadi sepaham dengan
batasan-batasan diantara mereka cenderung kabur
d. Sintesa
Masing-masing aliran berintegrasi
e. Proliferation
Adanya kemungkinan muncul lebih banyak aliran
lagi
Aliran teori manajemen
dapat dibedakan menjadi 6 yaitu :
Aliran akuntasi manajerial
a. Aliran ekonomi manajerial
b. Aliran thesis organisasi
c. Aliran hubungan manusiawi dan prilaku manusia
d. Aliran kuantitatif (Matematik dan statistic)
e. Aliran teknis industri
Pemikiran aliran manajemen terbagi 6 yaitu :
a. aliran operasional dan proses manajemen
b. aliran empiric atau kasus
c. aliran prilaku manusia
d. aliran system social
e. aliran teori keputusan
f. aliran matematik
LINGKUNGAN
Lingkungan hidup biasa
juga disebut dengan lingkungan hidup manusia (human environment) atau dalam
sehari-hari juga cukup disebut dengan "lingkungan" saja. Unsur-unsur
lingkungan hidup itu sendiri biasa nya terdiri dari: manusia, hewan, tumbuhan,
dll. Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia.
Dengan kata lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia.
Istilah lingkungan hidup, dalam bahasa Inggris disebut dengan environment,
dalam bahasa Belanda disebut dengan Millieu, sedangkan dalam bahasa Perancis
disebut dengan I'environment.
Berikut
ini adalah pengertian dan definisi lingkungan hidup menurut para ahli:
#
PROF DR. IR. OTTO SOEMARWOTO
Lingkungan
hidup adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita
tempati yang mempengaruhi kehidupan kita
#
S.J MCNAUGHTON & LARRY L. WOLF
Lingkungan
hidup adalah semua faktor ekstrenal yang bersifat biologis dan fisika yang
langsung mempengarui kehidupan, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi
organisme
#
MICHAEL ALLABY
Lingkungan
hidup diartikan sebagai: the physical, chemical and biotic condition
surrounding and organism.
#
PROF. DR. ST. MUNADJAT DANUSAPUTRO, SH
Lingkungan
hidup sebagai semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah
perbuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan mempengaruhi
hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.
#
SRI HAYATI
Lingkungan
hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan mahluk hidup.
termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya
#
JONNY PURBA
Lingkungan
hidup adalah wilayah yang merupakan tempat berlangsungnya bermacam-macam
interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan
nilai
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate
Social Responsibility (CSR) dapat didefinisikan sebagai bentuk
kepedulian perusahaan terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai
kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat,
partisipasi pembangunan, serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya.
Selain definisi diatas masih ada definisi lain mengenai
CSR yakni Komitmen perusahaan dalam
pengembangan ekonomi yang berkesinambungan dalam kaitannya dengan
karyawan beserta keluarganya, masyarakat sekitar dan masyarakat luas pada
umumnya, dengan tujuan peningkatan kualitas hidup mereka (WBCSD, 2002).
Sedangkan menurut Commission of The European Communities 2001,
mendefinisikan CSR sebagai aktifitas yang berhubungan dengan kebijakan
kebijakan perusahaan untuk mengintegrasikan penekanan pada bidang sosial
dan lingkungan dalam operasi bisnis mereka dan interaksi dengan stakeholder.
Menurut Carrol tanggung jawab sosial, dari sudut pandang
strategisnya bahwa suatu perusahaan bisnis perlu mempertimbangkan tanggung
jawab sosialnya bagi masyarakat dimana bisnis menjadi bagiannya. Ketika bisnis
mulai mengabaikan tanggung jawabnya, masyarakat cenderung menanggapi melalui
pemerintah untuk membatasi otonomi bisnis.
Carroll menyatakan bahwa manajer organisasi bisnis
memiliki empat tanggung jawab yakni :
1. Tanggung jawab ekonomi yakni memproduksi barang dan
jasa yang bernilai bagi masyarakat.
2. Tanggung jawab hukum yakni perusahaan diharapkan
mentaati hukum yang ditentukan oleh pemerintah
3. Tanggung jawab etika yakni perusahaan diharapkan dapat
mengikuti keyakinan umum mengenai bagaimana orang harus bertindak dalam suatu
masyarakat.
4. Tanggung jawab kebebasan memilih yakni tanggung jawab
yang diasumsikan bersifat sukarela.
Dari keempat tanggung jawab tersebut, tanggung jawab
ekonomi dan hukum dinilai sebagai tanggung jawab dasar yang harus dimiliki
perusahaan. Setelah tanggung jawab dasar terpenuhi maka perusahaan dapat
memenuhi tanggung jawab sosialnya yakni dalam hal etika dan kebebasan memilih.
Terdapat dua pandangan tentang kepada siapa organisasi
bertanggung jawab sosial, yaitu sebagai berikut :
1. Model Pemegang saham (Shareholder)
Pandangan tentang tanggung jawab social yang menyebutkan
bahwa sasaran organisasi yang utama adalah memaksimalkan keuntungan bagi
manfaat para pemegang saham. Lebih spesifik lagi, apabila keuntungan meningkat,
maka nilai saham perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham akan meningkat
juga.
2. Model Pihak yang berkepentingan (Stakeholder)
Teori tentang tanggung jawab social perusahaan yang
mengatakan bahwa tanggung jawab manajemen yang terpenting, kelangsungan hidup
jangka panjang (bukan hanya memaksimalkan laba), dicapai dengan memuaskan
keinginan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan (bukan hanya
pemegang saham).
DAFTAR PUSTAKA
tapi kalo kita ngelolanya secara manual, hal tersebut hanya akan membuang banyak waktu dan juga tenaga. tapi klo kita make software manajemen gudang semuanya bisa lebih mudah untuk di kelola.
BalasHapus