Pengertian Manajemen
manajemen
mengandung tiga pengertian, yakni : pertama, manajemen sebagai suatu proses, kedua, manajemen sebagai kolektivitas
orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dan ketiga, sebagai suatu seni ( Art ) dan sebagai suatu ilmu.
pengertian manajemen menurut Haiman yang dikutip oleh M. Manulang (2003;h.1) dikatakan bahwa
manajemen adalah :
“Fungsi untuk
mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu
untuk mencapai tujuan bersama”.
Menurut M.
Manulang (2003;h.5) dikatakan bahwa manajemen adalah:
“Seni dan ilmu
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumber
daya untuk mencapai tujuan yang sudah di tetapkan”.
Menurut Pandji
Anoraga (2000;h.110) : “Manajemen adalah persoalan mencapai suatu tujuan
tertentu dengan suatu kelompok orang”.
Dan menurut Ahmad
Tohardi (2002;h.15), mengatakan bahwa : “Manajemen adalah ilmu dan seni dalam mengatur tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
dengan melakukan kerjasama dengan orang lain”.
Pendapat-pendapat tersebut di atas, dapat
disimpulkan bahwa pada prinsipnya mempunyai tujuan yang sama yaitu guna
meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja secara efektif dan efisien.
Sehingga terdapat tiga fungsi pokok dalam definisi-definisi tersebut di atas,
yaitu pertama,
adanya tujuan yang ingin dicapai, kedua, tujuan dicapai
dengan menggunakan kegiatan orang lain, dan ketiga, kegiatan-kegiatan
orang lain tersebut harus dibmbng dan di awasi. Dengan kata lain bahwa dengan
segenap orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu
disebut manajemen.
MANAJEMEN SEBAGAI ILMU DAN SENI
Science adalah sekimpulan pengetahuan yang telah disistemasi, dikumpulkan dan diterima menurut pengertian kebenaran umum, mengenai keadaan suatu subjek dan objek tertentu. Science management (manajemen ilmiah) adalah suatu kumpulan pengetahuan yang disistemtisasi, dikumpulkan dan diterima menurut pengertian kebenaran-kebenaran universal mengenai manajemen.
Art/seni adalah suatu kreatifitas pribadi yang kuat dan disertai keterampilan. Science mengajarkan orang suatu pengetahuan, sedangkan art/seni mendorong orang untuk berpraktek. Seni-manajemen urang untuk berpraktek. Seni-manajemen meliputi kemampuan untuk melihat totalitas dari bagian-bagian yang terpisah dan berbeda-beda, kemapuan untuk menciptakan suatu gambaran tentang suatu visi tertentu, kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau gambaran tentang suatu visi tertentu, kemampuan untuk mengawinkan visi tersebut dengan skill atau kemampuan yang efektif.
Manajer adalah seorang ilmuan dan sekaligus seniman, karena kecuali mengandalkan diri pada ilmu, ia pun harus mempunyai firasat, keyakinan-keyakinan, kreatifitas, dan menguasai cara-cara penerapannya. Karena itu seseoarang yang mempunyai pengetahuan luas tentang manajemen, bisa saja gagal dalam melaksanakan tugasnya sebagi seorang manjeryang kompeten jika ia cenderung seperti peran seorang artis, dan bukan seorang scientist, namun dalam praktek kedua hal ini tidak dapat dipisah-pisahkan
Science adalah sekimpulan pengetahuan yang telah disistemasi, dikumpulkan dan diterima menurut pengertian kebenaran umum, mengenai keadaan suatu subjek dan objek tertentu. Science management (manajemen ilmiah) adalah suatu kumpulan pengetahuan yang disistemtisasi, dikumpulkan dan diterima menurut pengertian kebenaran-kebenaran universal mengenai manajemen.
Art/seni adalah suatu kreatifitas pribadi yang kuat dan disertai keterampilan. Science mengajarkan orang suatu pengetahuan, sedangkan art/seni mendorong orang untuk berpraktek. Seni-manajemen urang untuk berpraktek. Seni-manajemen meliputi kemampuan untuk melihat totalitas dari bagian-bagian yang terpisah dan berbeda-beda, kemapuan untuk menciptakan suatu gambaran tentang suatu visi tertentu, kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau gambaran tentang suatu visi tertentu, kemampuan untuk mengawinkan visi tersebut dengan skill atau kemampuan yang efektif.
Manajer adalah seorang ilmuan dan sekaligus seniman, karena kecuali mengandalkan diri pada ilmu, ia pun harus mempunyai firasat, keyakinan-keyakinan, kreatifitas, dan menguasai cara-cara penerapannya. Karena itu seseoarang yang mempunyai pengetahuan luas tentang manajemen, bisa saja gagal dalam melaksanakan tugasnya sebagi seorang manjeryang kompeten jika ia cenderung seperti peran seorang artis, dan bukan seorang scientist, namun dalam praktek kedua hal ini tidak dapat dipisah-pisahkan
Tingakatan
Manajemen
Beberapa
tingkatan manajemen sebagaimana dikemukakan oleh Nickels, McHugh, and McHugh
(1997).Tingkatan-tingkattan manajemen tersebut,meliputi:
Manajemen Tingkat Puncak (Top Management), terdiri dari direktur utama, presiden direktur, atau wakil direktur.Keahlian yang diperlukan adalah keahlian dalam hal konseptual, komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen global, dan manajemen waktu.
Manajemen Tingkat Menengah atau (Middle Management), terdiri dari para manajer, kepala divisi atau departemen, atau kepala cabang. Keahlian yang diperlukan diantaranya adalah keahlian konseptual, komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen waktu, dan juga teknikal.
Manajemen Supervisi atau Tingkat Pertama (Supervisory or first-Line Management ), terdiri dari para supervisi, ketua kelompok, dan lain sebagainya. Keahlian yang terutama perlu dimiliki adalah keahlian komunikasi, pengambilan keputusan, waktu, dan juga teknikal.
Manajemen Non Supervisi(Non-Supervisory management), terdiri dari para tenaga kerja tingkat bawah pad umumnya seperti buruh, pekerja bangunan, dan lain-lain. Keahlian yang perlu dimiliki dalam level ini adalah keahlian teknikal, komunikasi, dan manajemen waktu.
Manajemen Tingkat Puncak (Top Management), terdiri dari direktur utama, presiden direktur, atau wakil direktur.Keahlian yang diperlukan adalah keahlian dalam hal konseptual, komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen global, dan manajemen waktu.
Manajemen Tingkat Menengah atau (Middle Management), terdiri dari para manajer, kepala divisi atau departemen, atau kepala cabang. Keahlian yang diperlukan diantaranya adalah keahlian konseptual, komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen waktu, dan juga teknikal.
Manajemen Supervisi atau Tingkat Pertama (Supervisory or first-Line Management ), terdiri dari para supervisi, ketua kelompok, dan lain sebagainya. Keahlian yang terutama perlu dimiliki adalah keahlian komunikasi, pengambilan keputusan, waktu, dan juga teknikal.
Manajemen Non Supervisi(Non-Supervisory management), terdiri dari para tenaga kerja tingkat bawah pad umumnya seperti buruh, pekerja bangunan, dan lain-lain. Keahlian yang perlu dimiliki dalam level ini adalah keahlian teknikal, komunikasi, dan manajemen waktu.
tingkatan-tingkatan
manajemen melalui gambar segitiga di mana manajemen tingkat puncak berada di
bagian paling atas dan manajemen nonsupervisi berada di bagian yang paling
bawah dari segitiga tersebut. Hal ini menunjukan bahwa manajemen tingkat puncak
secara jumlah adalah paling sedikit dari sebuah organisasi akan tetapi
merupakan penaggung jawab tertinggi disebuah organisasi. Sedangkan manajemen nonsupervisi
merupakan jumlah yang paling banyak dalam sebuah organisasi dan lebih cenderung
sebagai pelaksana teknis dari sebuah organisasi.
Fungsi Manajemen
Planning
Planning atau
perencanaan merupakan pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan
penentuan strategi kebijaksanaan proyek program prosedur metode sistem anggaran
dan standar yg dibutuhkan utk mencapai tujuan.
Organizing
Organizing atau
pengorganisasian ini meliputi:
- Penentuan sumber daya-sumber daya
dan kegiatan-kegiatan yg dibutuhkan utk mencapai tujuan organisasi.
- Perancangan dan pengembangan suatu
organisasi atau kelompok kerja yg akan dapat membawa hal-hal tersebut ke
arah tujuan.
- Penugasan tanggung jawab tertentu
- Pendelegasian wewenang yg
diperlukan kepada individu-individu utk melaksanakan tugasnya.
Staffing
Staffing atau
penyusunan personalia adl penarikan (recruitment) latihan
dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi pada karyawan dalam
lingkungan kerja yg menguntungkan dan produktif.
Leading
Leading atau
fungsi pengarahan adl bagaimana membuat atau mendapatkan para karyawan
melakukan apa yg diinginkan dan harus mereka lakukan.
Controlling
Controlling atau
pengawasan adl penemuan dan penerapan cara dan alat utk menjamin bahwa rencana
telah dilaksanakan sesuai dgn yg telah ditetapkan.
Daft
(2003:6) membagi manajemen menjadi empat fungsi saja berikut penjelasannya:
- Planning merupakan fungsi
manajemen yg berkenaan dgn pendefinisian sasaran utk kinerja organisasi di
masa depan dan utk memutuskan tugas-tugas dan sumber daya-sumber daya yg
digunakan yg dibutuhkan utk mencapai sasaran tersebut.
- Organizing merupakan fungsi
manajemen yg berkenaan dgn penugasan mengelompokkan tugas-tugas ke dalam
departemen-departemen dan mengalokasikan sumber daya ke departemen.
- Leading fungsi manajemen
yg berkenaan dgn bagaimana menggunakan pengaruh utk memotivasi karyawan
dalam mencapai sasaran organisasi.
- Controlling fungsi manajemen
yg berkenaan dgn pengawasan terhadap aktivitas karyawan menjaga organisasi
agar tetap berada pada jalur yg sesuai dgn sasaran dan melakukan koreksi
apabila diperlukan.
KETERAMPILAN MANAJERIAL
Dalam melaksanakan tugas manajerial
sehari-hari yang menjadi tanggung jawab supervisor yakni:
·
merencanakan kegiatan
·
mengatur kegiatan
·
mengarahkan anak buah
·
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak buah, serta
·
melaksnakan monitoring,
seorang supervisor
memerlukan keterampilan manajerial (managerial skills) yang meliputi:
·
Keterampilan Teknis (Technical skills)
·
Keterampilan menjalin hubungan (Human Relation skills)
·
Keterampilan berpikir dan membangun konsep (Conceptual skills)
Keterampilan teknis
berkaitan dengan keterampilan kerja yang diperlukan dalam kegiatan produksi.
Pengalaman kerja, kecakapan kerja, penguasaan kecakapan teknis yang berkaitan
dengan pekerjaan, dn kemampun memberikan bimbingan teknis adalah hal-hal yang
tercakup dalam keterampilan teknis.
Keterampilan
menjalin hubungan berkaitan dengan kemampuan supervisor melaksanakan komunikasi
lisan dengan pimpinan diatasnya, teman sejawat supervisor, dan anak buah yang
dipimpinnya. Kecakapan supervisor dalam mengemukakan pendapat secara jelas dan
luwes, meyakinkan pendapat, bernegosiasi, menyimpulkan pendapat, menengahi
perbedaan pendapat serta menjual ide merupakan hal-hal yang berkaitan dengan
Keterampilan Menjalin Hubungan (Human Relation).
Keterampilan
berpikir dan membangun konsep merupakan keterampilan yang berkaitan dengan
kecakapan dalam mengkombinasikan antara informasi, perkembangan iptek (ilmu
pengetahuan dan teknologi) kerja, kejadian/pengalaman masa lalu dengan situasi
saat ini atau yang akan datang untuk selanjutnya diintegrasikan ke dalam
pikiran sebagai bahan pengambilan keputusan dan penentuan sikap.
Manajemen
Kepegawaian Indonesia
Sebagai seorang birokrat yang memiliki wewenang melayani rakyat
dan lebih dikenal sebagai PNS memiliki peran sentral dan sangat penting karena
para birokrat atau PNS tersebut berhubungan secara langsung dengan msyarakat
sebagai abdi negara pelayan rakyat.
Hal tersebut mendorong pemerintah untuk terus meningkatkan
kualitas pelayanan dari sisi aktor pelaku layanan tersebut, yaitu sang birokrat
atau PNS. Tata kelola atau manjemen PNS yang dilakukan oleh pemerintah dibentuk
dalam regulasi yang seketat dan sesempurna mungkin dengan bentuknya
Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah.
pada tanggal 5 mei 2011
yang diisi oleh Poniran, SIP, MA yang menjabat sebagai Kepala Subbidang Mutasi
Jabatan BKD Provinsi membahas mengenai “Pengenalan Sistem Kepegawaian”.Dalam
kuliah yang tersebut Poniran[1]menjelaskan
bahwa dalam pasal 1 ayat (8) UU No.43 Th 1999 tentang sistem atau manajemen
kepegawaian merupakan keseluruhan upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi,
efektivitas dan derajat profesionalisme penyelenggaraan tugas, fungsi, dan
kewajiban kepegawaian. Dalam Undang- Undang tersebut berusaha menekankan bagaimana
manajemen kepegawaian merupakan sistem yang kompleks yang berbentuk usaha atau
upaya-upaya yang bertujuan membentuk dan menciptakan efisiensi, efektivitas dan
derajat profesionalisme penyelenggaraan tugas, fungsi, dan kewajiban
kepegawaian. Efisiensi yang diinginkan tentunya kegiatan yang dilakukan
benar-benar melayani dengan baik dan bukannya regulasi yang ada malah
memberatkan dan mempersulit masyarakat untuk memperoleh layanan, efetivitas
yang diharapkan tentunya dengan jumlah pegawai atau PNS yang ada bisa
memberikan hasil yang maksimal dan memuaskan masyarakat, sedangkan upaya untuk
meningkatkan derajat profesionalisme tentunya sudah jelas bagaimana
pemerintah dengan manajemen kepegawaian mengharapkan agar para pegawai atau PNS
bisa memiliki kemampuan maksimal dalam menyelenggarakan tugas, fungsi dan
kewajiban kepegawaian.
Dalam pengenalan manajemen kepegawaian Poniran (2011)
menjelaskan bahwa manajemen kepegawaian terdapat beberapa kegiatan atau lingkup
prosesnya, yaitu :
1.
Perencanaan – Formasi
2.
Pengadaan –
Rekruitmen
3.
Pengemb. – Pimp,
Tek, Fungs.
4.
Penempatan – JST,
JFT, JFU
5.
Promosi – Pangkat,
Jabt.
6.
Penggajian – gaji,
tunjangan.
7.
Kesejahteraan –
Askes dll.
8.
Pemberhentian –
Pensiun
Teori Manajemen
Klasik
Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen, yaitu :
1. Robert Owen (1771 1858)
Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Mnajer Pabrik Pemintalan
Kapas di New Lanark, Skotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada
penggunaan faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil
pengamatannya disimpulkan bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu
perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula
halnya pada tenaga kerja, apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam
arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain
sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan kepada
perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan
dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas hasil
penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia.
2. Charles Babbage (1792 1871)
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris yang menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen. Dia dipercaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar para manajer bertukar pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen. Pembagian kerja (devision of labour), mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
1. Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.
2. Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain akan menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.
3. Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus dalam tugasnya.
4. Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu saja.
Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan antara para pekerja dengan pemilik perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagian keuntungan.
2. Charles Babbage (1792 1871)
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris yang menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen. Dia dipercaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar para manajer bertukar pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen. Pembagian kerja (devision of labour), mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
1. Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.
2. Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain akan menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.
3. Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus dalam tugasnya.
4. Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu saja.
Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan antara para pekerja dengan pemilik perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagian keuntungan.
Teori Perilaku
Pada tahap aliran perilaku atau hubungan manusiawi organisasi
melihat pada hakikatnya adalah sumber daya manusia. Aliran ini mernandang
aliran klasik kurang lengkap karena terlihat kurang mampu rnewujudkan efisiensi
produksi yang sempurna dengan keharmonisan di tempat kerja. Manusia dalam
sebuah organisasi tidak selalu dapat dengan mudah diramalkan prilakunya karena
sering juga tidak rasional. Oleh sebab itu para manajer perlu dibantu dalam
menghadapi rnanusia, melalui antar lain ilmu sosiologi dan psikologi. Ada tiga
orang pelopor aliran perilaku yaitu :
1. Hugo Munsterberg (1863 -1916) yaitu Bapak Psikologi Industri.
Sumbangannya yang terpenting adalah berupa pernanfaatan
psikologi
dalam mewujudkan tujuan-tujuan produktivitas sarna seperti
dengan
teori-teori manajemen lainnya. Bukunya "Psychology and
Indutrial
Efficiency", ia memberikan 3 cara untuk meningkatkan
produktivitas:
a. Menempatkan seorang pekerja terbaik yang paling sesuai dengan
bidang pekerjaan yang akan
dikerjakannya.
b. Menciptakan tata kerja yang terbaik yang memenuhi
syarat-syarat psikologis untuk memaksimalkan produktivitas.
c. Menggunakan pengaruh psikologis agar memperoleh dampak yang
paling tepat dalam mendorong karyawan.
2. Elton Mayo (1880 -1949) gerakan memperkenalkan hubungannya yang diartikan sebagai satu
gerakan yang memiliki hubungan timbal batik manajer dan bawahan sehingga mereka
secara serasi mewujudkan kerjasama yang memuaskan, dan tercipta semangat dan
efisiensi kerja yang memuaskan. Disini terlihat adanya peran faktor-faktor
sosial dan psikologis dalam member dorongan kerja kepada karyawan. Satu hal
yang menarik dari hasil percobaan Mayo dengan kawan-kawan adalah rangsangan
uang tidak menyebabkan membaiknya produktivitas. Mereka menyatakan dalam
meningkatkan produktivitas adalah satu karena sikap yang dimiliki karyawan yang
merasa rnanajer ataupun atasannya memberikan perhatian yang cukup terhadap
kesejahteraan mereka yang dikenal dengan sebutan "Hawthorne effect",
Selain itu, juga ditemukan pengaruh kehidupan lingkungan sosial dalam kelompok
yang lebih informal lebih besar pengaruhnya terhadap produktivitas. Mayo
beryakinan terhadap konsepsnya yang terkenal dengan "Social man” yaitu
seharusnyalah dimotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan sosial dalam hubungan yang
lebih efektif daripada pengawasan ataupun pengendalian manajemen.
3. William Ouchi (1981) dalam bukunya "theory Z -How
America Business Can Meet The Japanese Challen ge (1981)", memperkenalkan
teori Z pada tahun 1981 untuk menggambarkan adaptasi Amerika atas perilaku
Organisasi Jepang. Teori beliau didasarkan pada perbandingan manajemen dalam
organisasi. Jepang disebut tipe perusahaan Jepang dengan manajemen dalam
perusahaan Amerika -disebut perusahaan tipe Amerika. Berikut adalah perbedaan
organisasi tipe Amerika dan tipe Jepang.Sumbangan para ilmuan yang beraliran
hubungan manusiawi ini terlihat dalam peningkatan pemahaman terhadap motivasi
perseorangan, perlaku kelompok,ataupun hubungan antara pribadi dalam kerja dan
pentingnya kerja bagi manusia. Para manajer diharapkan semakin peka dan
terampil dalam menangani dan berhubungan dengan bawahannya. Bahkan muncul
berbagai jenis konsep yang lebih mengaji pada masalah-masalah kepemimpinan,
penyelesaian perselisihan, memperoleh dan memanfaatkan kekuasaan, perubahan
organisasi dan konsep komunikasi. Walaupun demikian aliran ini tidak bebas dari
kritikan, karena di samping terlalu umum, abstrak dan kompleks,sukar sekali
bagi manajer untuk menerangkan tentang perilaku manusia yang begitu kompleks
dan sukar memilih nasehat ilmuwan yang mana yang sebaiknya harus dituruti dalam
mencapai solusi di dalam perusahaan.
Teori
kuantitatif
Pendekatan kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik
kuantitatif—seperti statistik, model optimasi,model
informasi, atau simulasi
komputer untuk membantu manajemen dalam mengambil
keputusan. Sebagai contoh, pemrograman linear digunakan para manajer untuk
membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya; analisis jalur kritis(Critical Path Analysis) dapat digunakan untuk membuat
penjadwalan kerja yang lebih efesien; model kuantitas pesanan ekonomi (economic
order quantity model) membantu manajer menentukan tingkat persediaan
optimum; dan lain-lain. Pengembangan kuantitatif muncul dari pengembangan
solusi matematika dan statistik terhadap masalah militer selama Perang Dunia
II.Setelah perang berakhir,
teknik-teknik matematika dan statistika yang digunakan untuk memecahkan
persoalan-persoalan militer itu diterapkan di sektor bisnis. Pelopornya adalah
sekelompok perwira militer yang dijuluki "Whiz Kids.Para perwira yang bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan
1940-an ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk
memperbaiki pengambilan keputusan di Ford.
Evolusi Teori Manajemen :
Evolusi Teori Manajemen :
v Manajemen dan Organisasi
adalah produk sejarah, keadaan sosial, dari tempat kejadian.
v Jadi kita dapat memahami
evolusi teori manajemen dalam arti bagaimana manusia berkecimpung dengan
masalah hubungan pada kurun waktu tertentu dalam sejarah.
v Salah satu pelajaran sentral
dengan belajar evolusi teori manajemen ini adalah kita dapat belajar dari
percobaan dan kesalahan dari mereka yang telah mendahului dalam mengendalikan
nasib organisasi
LINGKUNGAN
Yang dimaksud dengan lingkungan adalah jumlah semua benda hidup
dan mati serta seluruh kondisi yang ada di dalam lingkungan adalah jumlah semua
benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada di dalam ruang yang kita
tempati. Ahmad (1987:3) mengemukakan bahwa lingkungan hidup
adalah sistem kehidupan di mana terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan
ekosistem.
St. Munajat Danusaputra : Lingkungan adalah semua benda dan kondisi termasuk di
dalamnya manusia dan aktivitasnya, yang terdapat dalam ruang di mana manusia
berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan
jasad hidup lainnya. (Darsono, 1995)
Emil Salim : Lingkungan hidup adalah segala benda, kondisi, keadaan
dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal
yang hidup termasuk kehidupan manusia
Tanggung Jawab Sosial Manajer/Perusahaan
Tanggung jawab
Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (selanjutnya dalam
artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya
(namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap
konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek
operasional perusahaan.
CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.
CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.
DAFTAR
PUSTAKA :
http://perjalananharimenjelangpagi.blogspot.com/2009/11/tanggung-jawab-sosial-manajerperusahaan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar