Pengertian Manajemen
Manajemenberasal dari
bahasa inggris “management” yang berasal dari kata dasar “manage”. Definisi
manage menurut kam
us oxford adalah “to be in charge or make decisions in a
business or an organization” (memimpin atau membuat keputusan di perusahaan
atau organisasi). Dan definisi management menurut kamus oxford adalah “the
control and making of decisions in a business or similar organization”
(pengendalian dan pembuatan keputusan di perusahaan atau organisasi sejenis).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Manajemen adalah “penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran”
atau “pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusaahaan dan organisasi
Pengertian managemen menurut oxford adalah “the process of dealing with or controlling people or things” (proses berurusan dengan atau mengendalikan orang atau benda).
Pengertian managemen menurut oxford adalah “the process of dealing with or controlling people or things” (proses berurusan dengan atau mengendalikan orang atau benda).
1.
Menurut Horold Koontz
dan Cyril O'donnel :
Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
2. Menurut R. Terry :
Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
3. Menurut James A.F. Stoner :
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan.
4. Menurut Lawrence A. Appley :
Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.
5. Menurut Drs. Oey Liang Lee :
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan
pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
6. Menurut Fayol :
Fungsi-fungsi untuk merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan sesuatu.
7. Menurut James A.F. Stoner :
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
8. Menurut Mary Parker Follet :
Manajemen adalah suatu seni, karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus.
Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
2. Menurut R. Terry :
Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
3. Menurut James A.F. Stoner :
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan.
4. Menurut Lawrence A. Appley :
Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.
5. Menurut Drs. Oey Liang Lee :
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan
pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
6. Menurut Fayol :
Fungsi-fungsi untuk merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan sesuatu.
7. Menurut James A.F. Stoner :
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
8. Menurut Mary Parker Follet :
Manajemen adalah suatu seni, karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus.
Manajemen Sebagai Ilmu
Dan Seni
Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno yaitu
ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Karenanya,
manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk
memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara
efektif dan efesien. Manajemen dipandang dari berbagai perpektif yang ada,
mempunyai dasar yang kuat yang tidak terlepas dari perpaduan antara ilmu dan
seni.
Manajemen sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di dalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain. Intinya bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah managing (mengatur ) untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.
Seni dalam manajemen yaitu membentuk manusia menjadi lebih efektif dari yang sudah dan sedang mereka lakukan tanpa anda. Ilmu adalah pada bagaimana anda melakukannya, yaitu : planning, organizing, directing dan monitoring.
Sehingga manajemen sebagai ilmu adalah melihat bagaimana manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip manajemen,dan telah di organisasi menjadi teori. Dimana seorang manajer mempelajari terlebih dahulu tujuannya lalu diproses olehnya dengan keahliannya,setelah menjadi sebuah teori,lalu di buat penetapan tenaga kerja pengarah dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Pada kenyataanya manajemen sulit didefenisikan karena tidak ada defenisi manajemen yang diterima secara universal. Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin dilakukan.
Manajemen memang bisa berarti seperti itu, tetapi bisa juga mempunyai
pengertian lebih dari pada itu. Sehingga dalam kenyataannya tidak ada definisi yang
digunakan secara konsisten oleh semua orang. Stoner mengemukakan suatu defenisi
yang lebih kompleks yaitu sebagai berikut :
Manajemen adalah suatu proses perencanaan pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumberdaya organisasi lainnya agar tercapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
Dari defenisi di atas terlihat bahwa stoner telah menggunakan kata “proses”, bukan “seni”. Mengartikan manajemen sebagai “seni” mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan atau ketrampilan pribadi. Sedangkan suatu “proses” adalah cara sistematis untuk melakukan pekerjaan. Manajemen didefenisikan sebagai proses karena semua manajer tanpa harus memperhatikan kecakapan atau ketrampilan khusus, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dalam pencapaian tujuan yang diinginkan.
Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen
merupakan kerjasama dengan orang-orang untuk menentukan,
menginterprestasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan
fungsi-fungsi perencanaan (planning) pengorganisasian (organizing), pengarahan
(Actuating), dan pengawasan (Controling).
Manajemen sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di dalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain. Intinya bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah managing (mengatur ) untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.
Seni dalam manajemen yaitu membentuk manusia menjadi lebih efektif dari yang sudah dan sedang mereka lakukan tanpa anda. Ilmu adalah pada bagaimana anda melakukannya, yaitu : planning, organizing, directing dan monitoring.
Sehingga manajemen sebagai ilmu adalah melihat bagaimana manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip manajemen,dan telah di organisasi menjadi teori. Dimana seorang manajer mempelajari terlebih dahulu tujuannya lalu diproses olehnya dengan keahliannya,setelah menjadi sebuah teori,lalu di buat penetapan tenaga kerja pengarah dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Pada kenyataanya manajemen sulit didefenisikan karena tidak ada defenisi manajemen yang diterima secara universal. Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin dilakukan.
Manajemen memang bisa berarti seperti itu, tetapi bisa juga mempunyai
pengertian lebih dari pada itu. Sehingga dalam kenyataannya tidak ada definisi yang
digunakan secara konsisten oleh semua orang. Stoner mengemukakan suatu defenisi
yang lebih kompleks yaitu sebagai berikut :
Manajemen adalah suatu proses perencanaan pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumberdaya organisasi lainnya agar tercapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
Dari defenisi di atas terlihat bahwa stoner telah menggunakan kata “proses”, bukan “seni”. Mengartikan manajemen sebagai “seni” mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan atau ketrampilan pribadi. Sedangkan suatu “proses” adalah cara sistematis untuk melakukan pekerjaan. Manajemen didefenisikan sebagai proses karena semua manajer tanpa harus memperhatikan kecakapan atau ketrampilan khusus, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dalam pencapaian tujuan yang diinginkan.
Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen
merupakan kerjasama dengan orang-orang untuk menentukan,
menginterprestasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan
fungsi-fungsi perencanaan (planning) pengorganisasian (organizing), pengarahan
(Actuating), dan pengawasan (Controling).
Tingkatan
Manajemen
a. Manajemen
Tingkat Puncak (Top Management) Manajemen tingkat puncak merupakan tingkatan
tertinggi dalam manajemen. Biasanya yang menduduki manajemen ini adalah
direktur utama, presiden direktur, atau wakil direktur, dan sebagainya. Jika di
dalam kelas, maka yang menjadi manajemen tingkat puncak adalah ketua dan wakil
ketua. Tugas manajemen tingkat puncak adalah membuat rencana jangka panjang,
menetapkan tujuan dan misi organisasi, serta strategi yang digunakan. Manajemen
puncak juga harus dapat mengembangkan semua rencana yang telah dibuat dan
mengadakan hubungan dengan pihak luar.
b. Manajemen
Tingkat Menengah (Middle Management) Posisi manajemen tingkat menengah berada
di bawah manajemen puncak. Tugas manajemen menengah adalah mengalihkan rencana,
misi, dan tujuan yang dibuat oleh manajemen puncak ke dalam program yang lebih
spesifik. Biasanya yang termasuk manajemen menengah adalah manajer, kepala
devisi, kepala cabang, dan sebagainya.
c. Manajemen
Tingkat Pertama (First Line Management atau Supervisory) Manajemen tingkat
pertama merupakan tingkatan yang paling rendah. Manajemen tingkat pertama dapat
juga disebut supervisor. Tugas dari manajemen ini adalah membawahi langsung
pekerja dan bertanggung jawab atas tugas mereka. Mereka juga yang selalu
memberikan motivasi pada karyawan dan menetapkan prestasi yang layak diterima
karyawan. Manajemen tingkat pertama terdiri atas supervisi, ketua kelompok, dan
sebagainya.
Fungsi
Manajemen
1.
Fungsi Perencanaan / Planning
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
2.
Fungsi Pengorganisasian / Organizing
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
3.
Fungsi Pengarahan / Directing / Leading
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
4.
Fungsi Pengendalian / Controling
Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.
Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.
KETERAMPILAN MANAJERIAL
1. Mengamati lingkungan kerja
Seorang pemimpin dituntut untuk memenuhi jadwal dan waktu. Sehingga tidak mengherankan jika ia tidak banyak waktu untuk mengamati lingkungan kerja. Namun, aspek ini sangat penting bahwa seorang pemimpin yang baik harus menjadwalkan waktu untuk mengamati lingkungan kerja dalam agendanya. Dia harus melakukan kunjungan rutin ke lingkungan kerja dan mengamati bagaimana situasinya. Pengamatan harus mencakup mengamati karyawan di tempat kerja, bagaimana mereka berinteraksi, dan apakah prosedur kerja dilaksanakan dan alur kerja berjalan lancar. Hanya setelah mengamati aspek-aspek lingkungan kerja, seorang pemimpin dapat merencanakan penyesuaian yang dapat meningkatkan produktivitas. Disamping itu kehadiran pemimpin di lingkungan kerja dan dengan memahami apa yang terjadi di sana, maka hal itu akan menambah kredibilitasnya.
2. Memantau kinerja karyawan
Salah satu peran kunci dari posisi kepemimpinan adalah untuk memantau kinerja bawahan. Namun, pemantauan tersebut harus dapat diterima dan diketahui oleh kedua pihak. Pemimpin harus menetapkan kebijakan dan prosedur dan kriteria kinerja dengan jelas, membuat pertemuan dan konferensi dengan karyawan secara teratur dan tidak hanya di saat krisis. Ini bukan hanya masalah formalitas dan dokumen melakukan evaluasi dan penilaian yang perlu dilakukan. Seorang pemimpin harus melakukan konferensi individu dan kelompok untuk memantau kinerja dan juga dengan dan maksud untuk memfasilitasi pengembangan profesional tim. Tujuan harus jelas, baik bagi perorangan maupun kelompok dan pemimpin harus memberikan dorongan konstan dalam keseluruhan proses.
3. Melaksanakan program pengembangan profesional
Setelah kekuatan dan kelemahan tim dievaluasi dan diidentifikasi, salah satu peran kunci pemimpin adalah membuat strategi untuk pelatihan dan pengembangan karyawan, terutama bidang keterampilan yang membutuhkan penguatan.
4. Memiliki keahlian dan pengetahuan kerja
Tak perlu dikatakan, pemimpin harus memiliki keahlian yang kuat serta pengalaman dalam proses dan produksi pada bagian yang ditanganinya. Jika pemimpin secara pribadi tidak memiliki semua pengetahuan dan keahlian, maka ia perlu berkonsultasi dengan kepala departemen secara teratur untuk memperoleh gambaran menyeluruh tentang informasi yang akurat dari apa yang terjadi.
5. Membuat keputusan yang baik
Seorang pemimpin yang baik dikenal dengan keputusan yang dibuatnya. Ia harus mempertimbangkan semua faktor yang relevan sebelum pengambilan keputusan. Keputusan pemimpin harus jelas dan tegas. Namun, selalu bersedia untuk menyesuaikan dan beradaptasi jika diperlukan. Keteguhan dikombinasikan dengan fleksibilitas yang diperlukan akan melahirkan keyakinan pada kepemimpinannya.
6. Melakukan evaluasi dan penelitian untuk merencanakan masa depan
Bagian terpenting dari seorang pemimpin adalah tetap berada di ujung tombak dalam bidang bisnis yang ia tangani. Untuk mencapai ini, pemimpin harus memiliki kemampuan untuk melakukan tinjauan dan penelitian.
1. Mengamati lingkungan kerja
Seorang pemimpin dituntut untuk memenuhi jadwal dan waktu. Sehingga tidak mengherankan jika ia tidak banyak waktu untuk mengamati lingkungan kerja. Namun, aspek ini sangat penting bahwa seorang pemimpin yang baik harus menjadwalkan waktu untuk mengamati lingkungan kerja dalam agendanya. Dia harus melakukan kunjungan rutin ke lingkungan kerja dan mengamati bagaimana situasinya. Pengamatan harus mencakup mengamati karyawan di tempat kerja, bagaimana mereka berinteraksi, dan apakah prosedur kerja dilaksanakan dan alur kerja berjalan lancar. Hanya setelah mengamati aspek-aspek lingkungan kerja, seorang pemimpin dapat merencanakan penyesuaian yang dapat meningkatkan produktivitas. Disamping itu kehadiran pemimpin di lingkungan kerja dan dengan memahami apa yang terjadi di sana, maka hal itu akan menambah kredibilitasnya.
2. Memantau kinerja karyawan
Salah satu peran kunci dari posisi kepemimpinan adalah untuk memantau kinerja bawahan. Namun, pemantauan tersebut harus dapat diterima dan diketahui oleh kedua pihak. Pemimpin harus menetapkan kebijakan dan prosedur dan kriteria kinerja dengan jelas, membuat pertemuan dan konferensi dengan karyawan secara teratur dan tidak hanya di saat krisis. Ini bukan hanya masalah formalitas dan dokumen melakukan evaluasi dan penilaian yang perlu dilakukan. Seorang pemimpin harus melakukan konferensi individu dan kelompok untuk memantau kinerja dan juga dengan dan maksud untuk memfasilitasi pengembangan profesional tim. Tujuan harus jelas, baik bagi perorangan maupun kelompok dan pemimpin harus memberikan dorongan konstan dalam keseluruhan proses.
3. Melaksanakan program pengembangan profesional
Setelah kekuatan dan kelemahan tim dievaluasi dan diidentifikasi, salah satu peran kunci pemimpin adalah membuat strategi untuk pelatihan dan pengembangan karyawan, terutama bidang keterampilan yang membutuhkan penguatan.
4. Memiliki keahlian dan pengetahuan kerja
Tak perlu dikatakan, pemimpin harus memiliki keahlian yang kuat serta pengalaman dalam proses dan produksi pada bagian yang ditanganinya. Jika pemimpin secara pribadi tidak memiliki semua pengetahuan dan keahlian, maka ia perlu berkonsultasi dengan kepala departemen secara teratur untuk memperoleh gambaran menyeluruh tentang informasi yang akurat dari apa yang terjadi.
5. Membuat keputusan yang baik
Seorang pemimpin yang baik dikenal dengan keputusan yang dibuatnya. Ia harus mempertimbangkan semua faktor yang relevan sebelum pengambilan keputusan. Keputusan pemimpin harus jelas dan tegas. Namun, selalu bersedia untuk menyesuaikan dan beradaptasi jika diperlukan. Keteguhan dikombinasikan dengan fleksibilitas yang diperlukan akan melahirkan keyakinan pada kepemimpinannya.
6. Melakukan evaluasi dan penelitian untuk merencanakan masa depan
Bagian terpenting dari seorang pemimpin adalah tetap berada di ujung tombak dalam bidang bisnis yang ia tangani. Untuk mencapai ini, pemimpin harus memiliki kemampuan untuk melakukan tinjauan dan penelitian.
Manajemen
Produksi
Manajemen produksi adalah salah satu cabang manajemen yang kegiatannya mengatur agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungna dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
Tugas dari manajemen produksi ada dua yakni
1. Merancang system produksi
2. Mengoperasikan suatu system produksi untuk memenuhi persyaratan produksi yang ditentukan.
Proses produksi meliputi :
1. Proses ekstraktif, contoh pertambangan batu bara, pertambangan timah.
2. Proses fabrikasi, contoh perusahaan mebel, perusahaan tas.
3. Proses analitik, contoh minyak bumi diproses menjadi bensin, solar dan kerosin.
4. Proses sintetik, contoh proses pembuatan obat, pengolahan baja.
5. Proses perakitan, contoh perusahaan televisi, perusahaan industry mobil dan motor.
6. Proses penciptaan jasa-jasa administrasi, contoh lembaga konsultasi dalam bidang administrasi keuangan.
Ruang lingkup manajemen produksi
1. Perencanaan system produksi
2. Perencanaan operasi dan system pengendalian produksi
Manajemen produksi adalah salah satu cabang manajemen yang kegiatannya mengatur agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungna dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
Tugas dari manajemen produksi ada dua yakni
1. Merancang system produksi
2. Mengoperasikan suatu system produksi untuk memenuhi persyaratan produksi yang ditentukan.
Proses produksi meliputi :
1. Proses ekstraktif, contoh pertambangan batu bara, pertambangan timah.
2. Proses fabrikasi, contoh perusahaan mebel, perusahaan tas.
3. Proses analitik, contoh minyak bumi diproses menjadi bensin, solar dan kerosin.
4. Proses sintetik, contoh proses pembuatan obat, pengolahan baja.
5. Proses perakitan, contoh perusahaan televisi, perusahaan industry mobil dan motor.
6. Proses penciptaan jasa-jasa administrasi, contoh lembaga konsultasi dalam bidang administrasi keuangan.
Ruang lingkup manajemen produksi
1. Perencanaan system produksi
2. Perencanaan operasi dan system pengendalian produksi
Teori
Manajemen Klasik
Teori manajemen mencakup segala sesuatu yang
berhubungan dengan tugas manajerial,
termasuk organisasi.
Frederik W. Taylor (bapak manajemen ilmiah) percaya bahwa dengan memaksimalkan
produktivitas akan memaksimalkan keuntungan perusahaan dan pendapatan bagi
karyawan. Dia menganjurkan menggunakan Standar Penampilan, yaitu pencapaian
tingkat produktivitas pekerja yang diharapkan.
• Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai oleh perusahaan atau unit organisasi (berupa
statemen yang luas dan umum)
• Standart adalah ukuran penampilan yang jika dipenuhi akan menghasilkan tujuan yang
dicanangkan (dinyatakan dalam kalimat yang jelas dan dapat diukur, sehingga tingkat
pencapaiannya dapat diukur)
Tiap manajer adalah mekanisme kontrol dari sistemnya. Manajer menjaga
penampilan sisem pada target yang berkenaan dengan tujuan, dengan membandingkan
penampilan terhadap standar. Konsep ini adalah kunci untuk memahami peranan CBIS
dalam pemecahan masalah.
Pengaruh tingkat manajemen pada fungsi manajemen, adalah:
• Manajer tingkat atas waktunya lebih banyak digunakan untuk perencanaan, manajer
tingkat rendah untuk pegaturan staf, pengarahan dan pengontrolan, sedangkan manajer
tingkat menengah untuk pengorganisasian.
• Berpengaruh terhadap aspek dasar CBIS, yaitu sumber data dan informasi dan cara
menampilkan informasi.
• Perlu informasi dari sumber yang berbeda, yaitu informasi lingkungan untuk manajer
puncak dan sumber internal untuk manajer tingkat bawah.
Teori Perilaku
Kontribusi studi perilaku ada dua kelompok, yatu memberikan penekanan pada
orang yang ada dalam pekerjaan dari pada jenis pekerjaan itu sendiri.
• Hawthorne merupakan bagian dari human relation movement (gerak-gerik hubungan
manusia), pertama memahami mengenai ornag yang bekerja dalam organisasi
• Kelompok system social, menghasilkan kumpulan materi organizational behaviour
(perilaku organisasi)
Reaksi berantai yang menghubungkan kebutuhan pekerja dengan perusahaan adalah:
1 . Mengetahui kebutuhan bekerja
2 . Memotivasi pekerja untuk melakukan pekerjaan demi tercapainya tujuan
perusahaan
3 . Kerja dijalankan
4 . Tercapainya tujuan perusahaan
Teori keputusan manajemen
Kelompok teori keputusan menekankan penggunaan teknik kuantitatif dalam pembuatan
keputusan.
Keputusan dibedakan menjadi (Herbert A.Simon):
• Keputusan terprogram dalah keputusan yang berulang-ulang dan rutin dan dapat
dijelaskan dalam prosedur
• Keputusan tidak terprogram adalah keputusan yang baru dan tak tersusun dan tidak ada
metode yang jelas untuk membuatnya
Model matematis untuk model bisnis adalah model EOQ (economic order
quantity),
termasuk organisasi.
Frederik W. Taylor (bapak manajemen ilmiah) percaya bahwa dengan memaksimalkan
produktivitas akan memaksimalkan keuntungan perusahaan dan pendapatan bagi
karyawan. Dia menganjurkan menggunakan Standar Penampilan, yaitu pencapaian
tingkat produktivitas pekerja yang diharapkan.
• Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai oleh perusahaan atau unit organisasi (berupa
statemen yang luas dan umum)
• Standart adalah ukuran penampilan yang jika dipenuhi akan menghasilkan tujuan yang
dicanangkan (dinyatakan dalam kalimat yang jelas dan dapat diukur, sehingga tingkat
pencapaiannya dapat diukur)
Tiap manajer adalah mekanisme kontrol dari sistemnya. Manajer menjaga
penampilan sisem pada target yang berkenaan dengan tujuan, dengan membandingkan
penampilan terhadap standar. Konsep ini adalah kunci untuk memahami peranan CBIS
dalam pemecahan masalah.
Pengaruh tingkat manajemen pada fungsi manajemen, adalah:
• Manajer tingkat atas waktunya lebih banyak digunakan untuk perencanaan, manajer
tingkat rendah untuk pegaturan staf, pengarahan dan pengontrolan, sedangkan manajer
tingkat menengah untuk pengorganisasian.
• Berpengaruh terhadap aspek dasar CBIS, yaitu sumber data dan informasi dan cara
menampilkan informasi.
• Perlu informasi dari sumber yang berbeda, yaitu informasi lingkungan untuk manajer
puncak dan sumber internal untuk manajer tingkat bawah.
Teori Perilaku
Kontribusi studi perilaku ada dua kelompok, yatu memberikan penekanan pada
orang yang ada dalam pekerjaan dari pada jenis pekerjaan itu sendiri.
• Hawthorne merupakan bagian dari human relation movement (gerak-gerik hubungan
manusia), pertama memahami mengenai ornag yang bekerja dalam organisasi
• Kelompok system social, menghasilkan kumpulan materi organizational behaviour
(perilaku organisasi)
Reaksi berantai yang menghubungkan kebutuhan pekerja dengan perusahaan adalah:
1 . Mengetahui kebutuhan bekerja
2 . Memotivasi pekerja untuk melakukan pekerjaan demi tercapainya tujuan
perusahaan
3 . Kerja dijalankan
4 . Tercapainya tujuan perusahaan
Teori keputusan manajemen
Kelompok teori keputusan menekankan penggunaan teknik kuantitatif dalam pembuatan
keputusan.
Keputusan dibedakan menjadi (Herbert A.Simon):
• Keputusan terprogram dalah keputusan yang berulang-ulang dan rutin dan dapat
dijelaskan dalam prosedur
• Keputusan tidak terprogram adalah keputusan yang baru dan tak tersusun dan tidak ada
metode yang jelas untuk membuatnya
Model matematis untuk model bisnis adalah model EOQ (economic order
quantity),
Teori Kuantitatif
ditandai dengan
berkembangnya team-team riset operasi dalam pemecahan masalah-
masalah industri yang
didasarkan atas suksesnya team riset operasi Inggris.
Langkah-langkah pendekatan
management science:
a . Perumusan masalah
b . Penyusunan suatu model
sistemastis
c . Mendapatkan
penyelesaian dari model
d . Pengujian model dan
hasil yang didapatkan dari model
e . Penerapan pengawasan
atas hasil-hasil
f. Pelaksanaan hasil dalam
kegiatan implementasi
Evolusi Teori Manajemen
Ada lima kemungkinan arah
perkembangan teori manajemen di masa mendatang
1. Dominan
Salah satu dari aliran
utama dapat muncul sebagai yang paling berguna
2 . Divergence
Setiap aliran berkembang
melalui jalurnya sendiri
3 . Convergence
Aliran-aliran dapat menjadi
sepaham dengan batasan-batasan diantara mereka
cenderung kabur
4 . Sintesa
Masing-masing aliran
berintegrasi
5 . Proliferation
LINGKUNGAN
Lingkungan adalah kombinasi
antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di
atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan
manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang
tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi.
Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan,
hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah ilmu lingkungan atau ekologi. Ilmu lingkungan adalah cabang dari
ilmu biologi.
TANGGUNG
JAWAB SOSIAL MANAJER
Dimensi Etika dalam
Manajemen
Etika adakah pandangan ,
keyakinan & nilai akan sesuatu yg baik & buruk, benar & salah
(Griffin)
Etika Manajemen adalah
standar kelayakan pengelolaan organisasi yg memenuhi kriteria etika
EMPAT PANDANGAN TENTANG
PERILAKU YANG ETIS
Utilitarian view
Perilaku yg etis ,perilaku yg akan memberikan kebaikan terbesar bagi sbg besar
orang.
Individualism view
Perilaku yg etis, perilaku yg dlm jangka panjang memberikan kepentingan bagi
diri sendiri.
Moral-rights view
Perilaku yg etis, perilaku yg menghargai hak asasi manusia yg dianut oleh
semua orang.
perilaku yg etis,
perilaku yg tidak memihak, jujur & adil dlm memperlakukan orang.
DAFTAR
PUSTAKA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar