DEFINISI PENGORGANISASIAN
Definisi
dan Pengertian pengorganisasian menurut para ahli sebagai berikut :
- Organisasi Menurut Stoner; Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
- Organisasi Menurut James D.Mooney; Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
- Organisasi Menurut Chester I.Bernard; Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Pengertian
organisasi
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal
dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengertian Pengorganisasian.
Seperti telah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen, Pengorganisasian adalah
merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan
sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan
tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil
pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Pengertian Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam
organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan
meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda
tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi
juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan
penyampaian laporan.
TEORI ORGANISASI
TEORI
ORGANISASI KLASIK
Konsep-konsep
tentang organisasi berkembang mulai tahun 1800-an , sekarang dikenal sebagai
teori klasik (classical theory) atau disebut juga teori tradisional .
Teori klasik telah ada ribuan tahun yang lalu ,dalam dalam kerajaan
Mesir , China dan kekaisaran Romawi . Gereja Katolik Roma telah mempergunakan
teori klasik hampir dua ribu tahun lamanya .
Organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat
tersentralisasi , dan tugas-tugasnya terspesialisasi .
Teori klasik memberikan petunjuk “mekanistik” struktual yang kaku ,bukan
kreativitas .
Teori klasik berkembang dalam tiga aliran :
-
birokrasi
-
teori administrasi
-
manajemen ilmiah
ketiga aliran ini dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama
, mempunyai efek yang sama dalam praktek ,dan semuanya dikembangkan
sekitar tahun 1900-1950 oleh kelompok-kelompok penulis .
Birokrasi dikembangkan dari ilmu sosiologi , teori administrasi dan manajemen
ilmiah dikembangkan langsung dari pengalamn praktek manajemen .
Teori klasik mendefinisikan organisasi sebagai stuktur hubungan ,
kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan,
komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja sama .
TEORI BIROKRASI
Kata
birokrasi berasal dari kata legal-rasional. Organisasi disebut
rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai
tujuan tersebut . Organisasi itu legal karena wewenangnya berasal dari
seperangkat atuan . Menurut Weber bentuk organisasi yang birokratik secara
kodratnya adalah bentuk oragnisasi yang paling efisien . Weber berpendapat
bahwa masyarakat perlu membentuk organisasi “baru” yang lain dari organisasi
tradisional . Model organisasi “baru” ini (birokratik) mempunyai
karakteristik-karakteristik struktural tertentu .
Menurut Weber , model birokratik dapat digunakan secara efektif. Weber
mengemukakan karakteristik-karakteristik birokratik sebagai berikut :
·
Pembagian kerja yang jelas
·
Hirarki wewenang yang dirumuskan secaa baik
·
Program rasional dalam pencapaian tujuan organisasi
·
Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja
·
Sistem aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para
pemegang jabatan
·
Hubungan-hubunagn antara pribadi yang bersifat “impersonal” Ada pemisah
antara masalah-masalah pribadi dengan persoalan-persoalan resmi (formal)
organisasi .
Jadi , birokrasi adalah sebuah model organisasi normatif, yang
menekankan struktur dalam organisasi .
TEORI ADMINISTRASI
Teori
administrasi adalah bagian kedua dari teorisasi organisasi klasik. Berkembang
sejak tahun 1900.
Henri fayol (1841-1952) , seorang industrialis dari Perancis , pada
tahun 1916 telah menulis masalah-masalah tehnik dan administrasi.
Fayol menyatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan industrial dapat dibagi
menjadi 6 (enam) kelompok :
1.
kegiatan-kegiatan teknikal (produksi , manufacturing , adaptasi)
2.
kegiatan-kegiatan komersial (pembelian, penjualan, pertukaran)
3.
kegiatan-kegiatan finansial (pencarian suatu penggunaan optimum dari
modal)
4.
kegiatan-kegiatan keamanan (perlindungan terhadap kekayaan dan
personalia organisasi)
5.
kegiatan-kegiatan akuntansi (penentuan persediaan, biaya, penyusunan
neraca dan laporan rugi-laba, statistik)
6.
kegiatan-kegiatan manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pemberian
perintah, pengkoordinasian dan pengawasan)
Fayol
mengemukakan dan membahas 14 (empat belas) kaidah manajemen yang menjadi dasar
perkembangan teori administrasi .Pinsip-prinsip dari Fayol tersebut secara
ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :
·
Pembagian kerja (division of work)
·
Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)
·
Disiplin (discipline)
·
Kesatuan perintah (unity of command)
·
Kesatuan pengarahan (unity direction)
·
Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi
(subordinationof individual interests to general interests)
·
Balas jasa (remuniretion of personnel)
·
Sentralisasi (centralization)
·
Rantai skalar (scalar chain)
·
Aturan (order)
·
Keadilan (equity)
·
Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
·
Inisiatif (initiative)
·
Semangat korps (esprit de crops)
Fayol memerinci fungsi-fungsi kegiatan administrasi menjadi
“elemen-elemen” manajemen – perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pemberian perintah (commanding), pengkoodinasian (coordinating)
dan pengawasan (controlling).
Di
Amerika Serikat , James D. Mooney dan Allen Reilly dalam 1931 menulis dan
menerbitkan buku mereka, Onward Industry .di mana buku ini
mempunyai dampak besar pada praktek manajemen di Amerika . Mereka menekankan
tiga prinsip organisasi yang mereka teliti dan temukan telah dijalankan dalam
organisasi-organisasi pemerintahan, agama, militer, dan bisnis. Ketiga prinsip
tersebut adalah :
·
Prinsip Koordinasi
·
Prinsip skalar
·
Prinsip Fungsional
MANAJEMEN ILMIAH
Bagian ketiga dari teori klasik adalah manajemen ilmiah (Scientific
Management). Manajemen ilmiah yang dikembangkan mulai sekitar tahun 1900 oleh
Frederick Winslow Taylor. Dalam buku-buku literatur , manajemen ilmiah
diartikan :
1.
manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi, analisa,
dan pemecahan masalah-masalah organisasi.
2.
Manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme-mekanisme atau
teknik-teknik - “a
bag of tricks” - untuk meningkatkan efisien kerja organisasi.
Secara ringkas ,Taylor telah mengidentifikasikan
karakteristik-karakteristik manajemen ilmiah :
-
science, not rule of thumb
-
harmony, no discord
-
cooperation, not individualism
-
maximum output, in place of rentricted output
-
the development of each man to his greatest efficiency and
prosperity
TEORI KLASIK : ANATOMI ORGANISASI FORMAL
Teori
organisasi klasik menguraikan anatomi organisasi formal. Setiap buku manajemen
selalu diawali dengan penjelasan tentang para penulis tersebut dan
lain-lainnya, yang menjadi pelopor perkembangan teori organisasi formal .
Pengorganisasian
adalah serangkaian tindakan untuk meningkatkan kapasitas kesadaran kritis yang
teraktualisasi (atau terwujudkan) dalam proses pembentukan organisasi yang
merupakan wahana untuk perjuangan kolektif, atau lebih dikenal sebagai
menumbuhkembangkan organisasi di tingkat akar rumput.
Sedangkan
yang dimaksud denganpengorganisasian kampus adalah proses
pembangunan kekuatan dengan melibatkan konstituen sebanyak mungkin melalui
proses menemukenali ancaman yang ada secara bersama-sama, dan berusaha
menemukenali penyelesaian dari ancaman tersebut. Pengorganisasian ini berkaitan
dengan pengembangan yang mengutamakan pembangunan kesadaran kritis dan
penggalian potensi pengetahuan lokal mahasiswa.
Berbicara
masalah pengembangan mahasiswa, berarti meliputi dua pola yang saling
terintegrasi, yaitu: 1) pengorganisasian mahasiswa (organizing);
hal ini merupakan tindakan menumbuhkembangkan kesadaran kritis-partisipasi
aktif. 2) pengembangan mahasiswa(development); yaitu merupakan tindakan
dan pola peningkatan pengetahuan, keterampilan serta penggalian potensi-potensi
sosial-kemahasiswaan.
Untuk
dapat efektif dan efisien serta benar-benar menghasilkan sesuai target dan
tujuan, sebuah pengorganisasian kampus harus memperhatikan tahapan-tahapan
berikut ini:
- Penyatuan integrasi
- Membangun kontak (atau jaringan)
- Pendidikan sosial
- Perencanaan pengorganisasian
- Pembentukan kelompok kecil
- Pembentukan organisasi
- Aksi-Refleksi-Aksi
Dari
tahapan-tahapan di atas, pengorganisasian kampus harus didukung dengan teknik-teknik
pengorganisasian yang benar-benar terintegrasi dengan tahapan-tahapan tersebut.
Adapun teknik-teknik pengorganisasian meliputi:
- Penyelidikan (memahami dan memetakan masalah)
- Pendekatan personal
- Mengembangkan pendidikan kritis
- Membuat tindakan bersama (hal ini dibutuhkan sebagai penguji komitmen)
- Pembentukan organisasi
Sebagai
sebuah gerakan, pengorganisasian kampus memiliki prinsip-prinsip gerakan
sosial-kemahasiswaan. Adapun prinsip-prinsip tersebut meliputi:
- Keberpihakan
- Pendekatan holistik
- Pemberdayaan
- Kemandirian
- Berkelanjutan
- Partisipatif
- Keterbukaan
- Tanpa kekerasan
- Praktis (aksi-refleksi-aksi)
- Kesetaraan
Bentuk-Bentuk Organisasi
Organisasi Sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri. Seperti misalnya arisan ibu – ibu. Ini hanyalah salah satu contoh kecil dari organisasi sosial. Ada juga perkumpulan karang taruna. Jadi biasanya organisasi sosial kebanyakan ada di pedesaan/perumahan. Tapi ada juga yang mencakup wilayah yg luas. Seperti kelurahan. Itu juga termasuk salah satu organisasi.Organisasi Informal yaitu keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan.
Organisasi Niaga yaitu organisasi yang mempunyai tujuan utamanya suatu keuntungan dalam organisasi itu sendiri.
.DEPARTEMENTASI
FUNGSIONAL
Adalah pengelompokan fungsi yang sama atau kegiatan yang sejenis untuk
membentuk satuan organisasi.Departemen ini merupakan bentuk organisasi yang
paling umun dan bentuk dasar dari departementasi.Individu dikelompokan
berdasarkan ketrampilan,pengetahuan,dan tindakan yang dilakukan.Misalkan
organisasi dalam bagian administrasi,dan bagian operasi.Pembentukan satuan
organisasi yang masing-masing diserahi mengurus sekelompok aktivitas yang
tergolong sejenis menurut sifatnya atau pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan,agar lebih tercapinya tujuan dengan tepat dan efektif dalam
penggunaan waktu.
2.DEPARTEMENTASI
DEVISIONAL
Departementasi ini berdasarkan pada divisi melihat produk,layanan,dan klien
sebagai faktor dasar pengelompokan.Pola ini digunakan untuk memudahkan usaha
antisipasi ancaman atau oportuniti dari luar organisasi.Misalnya organisasi
otomotif,organisasi terbagi atau divisi otomotif,divisi internasional,divisi
keuangan,divisi keamanan.Dengan membagi divisi-divisi atas dasar
produk,wilayah,langganan,dan proses,dimana tiap divisi merancang,memproduksi
dan memasarkan produknya sendiri.
Bentuk organisasi proyek dan matriks adalah tipe departementalisasi campuran(hybrid design). Struktur proyek dan matriks bermaksud untuk mengkombinasikankebaikan-kebaikan kedua tipe disain fungsional dan divisional dengan menghindarkankekurangan-kekurangannya.
Struktur organisasi proyek
Departementalisasi proyek menyangkut pembentukan tim-tim, spesialis, yangdiperlukan untuk mencapai tujuan khusus. Dimana seorang manajer proyek mempunyaiwewenang memimpin para anggota tim selama jangka waktu proyek. Bila proyek telahdiselesaikan, tim dibubarkan, dan para anggota tim kembali ke departemen-departemenfungsional asalnya, sampai ada proyek baru.
Struktur organisasi matriks
Departementalisasi matriks adalah sama dengan departementalisasi proyek. Dalamstruktur matriks, para karyawan mempunyai dua atasan-sehingga mereka berada dibawahdua wewenang
DAFTAR
PUSTAKA :