Minggu Ke I
TINJAUAN SEKILAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
1.
Sistem
Informasi & Organisasi Bisnis
-
Sistem
informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya yang dirancang untuk
mentransformasikan data menjadi informasi.
-
Fungsi
sistem informasi adalah bertanggung jawab atas pemrosesan data. Otomatisasi
kantor mengguraikan penggunaan teknologi elektronik didalam kantor atau tempat
kerja.
-
Sistem dan
teknologi informasi juga diandalkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
proses-proses bisnis yang ada di organisasi, sehingga menjadi proses bisnis
unggulan (best practice), juga mampi memfasilitasi jajaran manajer dalam
pengambilan putusan dan kolaborasi antar bagian.
-
Proyek
pengembangan sistem umumnya mencakup tiga fase umum : analisis sistem,
perancangan sistem, dan implementasi sistem. Pendekatan sistem adalah prosedur
umum untuk administrasi proyek sistem.
Jenis-jenis sistem informasi :
1.
Sistem
informasi akuntansi
2.
Sistem
informasi keuangan
3.
Sistem
informasi manufaktur
4.
Sistem
informasi sumber daya manusia
Tujuannya adalah untuk membantu pengembangan sistem yang efektif.
Masalah-masalah manajemen proyek, masalah organisasional dan teknikal akan
dihadapi dalam suatu implementasi sistem informasi.
2.
Siklus
–siklus pemrosesan transaksi
Aktivitas
perusahaan dalam suatu organisasi juga dapat dipandang dengan cara yang
berbeda, yaitu dengan pendekatan siklus transaksi. Siklus secara tradisional
mengelompokan aktivitas suatu bisnis kedalam empat siklus akuntansi bisnis :
1.
Siklus
pendapatan : kejadian yang terkait dengan distribusi barang dan jasa ke entitas
lain dan pengumpulan kas yang terkait dengan distribusi tersebut.
2.
Siklus
pengeluaran : kejadian yang terkait dengan perolehan barang dan jasa dari
entitas lain serta pelunasan kewajiban terkait dengan perolehan barang dan jasa
tersebut.
3.
Siklus
pengeluaran : kejadian yang terkait dengan transformasi sumber daya menjadi
barang dan jasa.
4.
Siklus
keuangan : dimana kerjadian yang terkait dengan akuisisi dan pengolahan dana
termasuk kas.
Siklus pemrosesan transaksi terdiri dari satu atau lebih sistem
aplikasi.Sistem aplikasi memproses transaksi yang paling terkait secara logis.
Pada model siklus transaksi, selain ke-4 siklus tersebut ada siklus kelima
yaitu siklus pelaporan keuangan dimana siklus ini mendapatkan data akuntansi
dan data operasi dari siklus yang lain serta memproses data tersebut sedemikian
rupa sehingga laporan keuangan dapat disajikan. Proses Pengendalian Internal,
dimana mengindikasikan tindakan yang diambil dalam suatu organisasi untuk
mengatur dan mengarahkan aktivitas dalam organisasi tersebut.Salah satu
tanggung jawab utama manajemen adalah stewardship.
Elemen proses pengendalian Internal, dimana pengendalian ini merupakan
satu proses yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang rasional atas
tercapainya tujuan yaitu :
1.
Efektivitas
dan efisien operasi perusahaan
2.
Reliabilitas
pelaporan keuangan
3.
Kesesuaian
organisasi dengan aturan serta regulasi yang ada
Pengendalian internal juga menuntut adanya pencatatan yang memadai dalam
upaya menjaga kekayaan perusahaan dan menganalisis pelaksanaan tanggung
jawab.Konsekuensinya semua catatan harus memungkinkan adanya pengecekan antara
area pertanggung jawaban.Tanggung jawab untuk satu transaksi yang berhubungan
harus dibagi-bagi.
Pemisahan fungsi-fungsi akuntansi, dimana penting untuk memastikan bahwa
tidak ada individu atau department yang mengelola catatan akuntansi yang
terkait dengan operasi aktivitas mereka.Satu pendekatan yang wajar adalah
mendelegasikan fungsi akuntansi ke controller dan fungsi keuangan ke tangan
bendahara.
Fungsi Audit Internal, menyadari bahwa pentingnya dan kompleksnya
pengendalian internal yang memadai dalam organisasi yang besar telah
menyebabkan terjadinya evolusi audit internal sebagai alat pengendalian atas
semua pengendalian internal yang ada dalam organisasi. Audit internal bertugas
memonitor dan mengevaluasi kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur organisasi.
3.
Akuntansi
& Teknologi Informasi
Peran
teknologi informasi dalam membantu proses akuntansi dalam perusahaan/organisasi
telah lama berlangsung. Penggunaan IT dalam akuntansi ialah efisensi,
penghematan waktu dan biaya, peningkatan efektifitas, mencapai hasil/output
laporan keuangan dengan benar.
Sistem
informasi akuntansi, dimana sistem berbasis komputer yang dirancang untuk
menstransformasi data akuntansi menjadi informasi.
Suatu
sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari
suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan
yang diperlukan.
4.
Akuntan
dan Pengembangannya
1.
Siklus
Pengembangan Sistem
Untuk
dapat menrancang sebuah Sistem Informasi Akuntansi, harus melalui
tahapan-tahapan pengembangan sistem:
-
Perencanaan
(planning)
-
Analysis
(analis)
-
Perancangan
(Design)
-
Implementasi
(Implementation)
-
Pascaimplementasi
(Post Implementation)
2.
Siklus
Akuntansi
3.
Siklus
Transksi
Karakteristik pengembangan sistem bertujuan untuk :
-
Untuk
meningkatkan kualitas informasi
-
Untuk
meningkatkan pengendalian internal
-
Untuk
meminimalkan biaya, jika memungkinkan
Pendekatan sistem merupakan suatu prosedur untuk mengadministrasi proyek
sistem.Tujuan pendekatan ini adalah untuk membantu terlaksananya pengembangan
sistem yang efektif dan teratur. Pendekatan ini merupakan suatu proses yang
terdiri dari 6 tahap, yaitu :
-
Menatapkan
tujuan sistem
-
Menyusun
berbagai alternative solusi
-
Meanalisis
sistem
-
Desain
sistem
-
Implementasi
sistem
-
Evaluasi
sistem
Minggu Ke II
TEKNIK DAN DOKUMENTASI SISTEM
Teknik sistem
meruapakan alat yang digunakan dalam menganalisis, merancang, dan
mendokumentasikan sistem dan sub-sub sistem yang berkaitan. Teknik sistem
penting bagi auditor intern dan ekstern dan juga para personel sistem dalam
pengembangan sistem informasi.Teknik sistem juga digunakan oleh akuntan yang
melakukan pembuatan sistem, baik secara intern bagi perusahaannya maupun secara
ekstern sebagai seorang konsultan.
1.
Pemakaian
Teknik-Teknik Sistem
1.
Analisis
Sistem
Meliputi perumusan dan pengevaluasian
pemecahan masalah.Sebelum merumuskan masalah analis harus mengumpulkan dan
mengorganisasi fakta-fakta.
Teknik sistem yang digunakan :
·
Wawancara,
kuisioner, telaah dokumen dan observasi
·
Diagram
arus data logis dan bagan arus analisis
2.
Perancangan
Sistem
Merupakan proses untuk
menspesifikasi rincian solusi yang dipilih melalui proses analisis sistem.
Aktivitas ini mencakup evaluasi efektivitas dan efisiensi relative perancangan
sistem alternative dalam kerangka seluruh persyaratan sistem.
3.
Implementasi
sistem
Merupakan pelaksanaan rancangan.Aktivitasnya mencakup pemilihan dan
pelatihan personel, pemasangan peralatan komputer baru, perancangan sistem
secara rinci, penulisan dan pengujian program-program komputer, pengujian
sistem, pengembangan standar-standar, dokumentasi, dan pengubahan
berkas.Pelaksanaan perancangan secara rinci selama tahap implementasi
seringkali mencakup pemrograman komputer.Dokumentasi adalah salah satu bagian
paling penting dalam implementasi sistem.
2.
Teknik
–Teknik Sistem
Bagan Arus (FlowChart)
Merupakan alat yang digunakan untuk :
a.
Dokumentasi
sistem yang sudah ada
b.
Mendesign
sistem baru
c.
Memberi
petunjuk bagi programmer yang akan membuat dan memperbaharui program komputer.
Bagan arus terdiri dari 2 macam, yaitu :
-
Dokumen
flowchart
-
Sistem /
proses flowchart
Bagan Arus Dokumen
Bagan yang digunakan untuk
menganalisa distribusi dokumen (kadang sumber daya fisik lain) diantara unit
organisasi dalam suatu sistem (document oriented).
Langkah-langkah dalam penyusunan
dokumen flowchart :
a.
Mengidentifikasi
department-departmen yang ikut ambil bagian dalam suatu sistem
b.
Mengidentifikasi
dokumen sumber yang akan digunakan
c.
Menggambarkan
bagaimana dokumen-dokumen dibuat, diproses dan digunakan
d.
Menambahkan
catatan yang akan memberikan keterangan mengenai suatu symbol atau kegiatan
Bagan Arus Sistem
Bagan yang menyediakan gambaran
yang lebih lengkap mengenai langkah-langkah proses dalam suatu sistem (process
oriented). Sistem flowchart terdiri dari beberapa tingkatan :
-
High Level
System Flowchart : sistem flowchart yang penggambarannya sangat umum dan
memberikan gambaran sekilas mengenai sistem
-
Intermediate-level
System Flowchart : penggambarannya suatu proses yang lebih detail
-
Low-level
System Flowchart : menggambarkan secara khusus aplikasi-aplikasi atau
kegiatan-kegiatan dari suatu proses.
Bagan Arus Program
Bagan yang menggambarkan
rangkaian atau urutan dari operasi logis yang dikerjakan komputer dalam
menjalankan suatu program. Meskipun tidak ada aturan khusus mengenai pembuatan
flowchart, tapi terdapat beberapa panduan yang dapat diikuti dalam pembuatan
flowchart :
1.
Simbol
dari proses harus selalu diletakan diantara simbol input dan simbol output
2.
Pembuatan
flowchart harus dimulai dari pojok kiri atas
3.
Selalu
menggunakan simbol yang tepat tergantung dari jenis flowchart
4.
Hindari
kekusutan dan kekacauan dengan menghindari garis yang berpotongan, apabila
harus ada dapat digunakan simbol koneksi
5.
Harus ada
keterangan/deskripsi untuk memberikan kejelasan
Data Flow Diagram (DFD)
Suatu bagan yang memberikan
gambaran mengenai arus data dalam suatu sistem atau organisasi.Digunakan
terutama sebagai alat untuk mengevaluasi sistem yang sudah ada dan perencanaan
pembuatan sistem baru (lebih bersifat penggambaran secara logis dari suatu
sistem).
Elemen dalam suatu DFD :
a.
Proses
transformasi, digambarkan berbentuk lingkaran
b.
Arus data,
digambarkan berupa anak panah yang masuk atau keluar dari suatu proses
transformasi
c.
Penyimpanan
data, digambarkan berupa kotak persegi panjang
Bagan IPO dan HIPO
-
Bagan IPO
: bagan yang menggambarkan suatu sistem dalam skala umum (tidak rinci) sehingga
dapat digunakan untuk melihat / menganalisa suatu sistem secara utuh
-
Bagan HIPO
: badan yang mewakili sistem dengan bertambahnya tingkatan rincian. (tingkatan
rincian tergantung dari kebutuhan pemakai)
Minggu Ke III
PENGENALAN
PEMROSESAN TRANSAKSI
Sistem pemrosesan transaksi (Transaction
Processing System disingkat TPS) adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam
pengumpulan dan pengolahan data pada suatu organisasi.Sistem yang ber-interaksi
langsung dengan sumber data (misalnya pelanggan) adalah sistem pengolahan
transaksi, dimana data transaksi sehari-hari yang mendukung operasional
organisasi dilakukan. Tugas utama TPS adalah mengumpulkan dan mempersiapkan
data untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi, misalnya
untuk kebutuhan sistem informasi manajemen atau kebutuhan sistem infromasi
eksekutif.
1.
Arus
Transaksi
Siklus pemrosesan transaksi mengelompokan
transaksi berdasarkan kesamaan unsur atau sasaran, karena setiap industri (dan
malah setiap perusahaan dalam satu industri) menghadapi peristiwa yang
berbeda-beda, maka tidak ada seperangkat siklus pemrosesan transaksi yang
standar. Siklus-siklus yang sering dijumpai pada perusahaan dagang dan
perusahaan nonmanufaktur lainnya :
1.
Siklus
pendapatan (revelue cycle), yang meliputi peristiwa-peristiwa yang berkaitan
dengan penjualan produk atau jasa dan penagihan hasil-hasilnya.
2.
Siklus
pengeluaran (expenditure cycle), yang
meliputi peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan pemerolehan sumber daya atau
jasa, misalnya barang dagang, tenaga kerja, sarana umum dan pelunasan hutang.
2.
Komponen –
Komponen Sistem Pemrosesan Transaksi
-
Input :
input dalam suatu proses transaksi adalah dokumen sumber yang dapat berupa
formulir atau bukti transaksi lainnya.
contoh : pesanan konsumen, slip penjualan, faktur, kartu absen karyawan
contoh : pesanan konsumen, slip penjualan, faktur, kartu absen karyawan
-
Proses :
dalam sistem manual terdiri dari kegiatan pemasukan data transaksi kedalam
jurnal. Dalam sistem komputer, prosesnya dilakukan dengan memasukan data
kedalam file transaksi. Jurnal digunakan untuk mencatat transaksi akuntansi
keuangan. Register digunakan untuk mencatat jenis lain data yang tidak terkait
secara langsung dengan akuntansi.
-
Penyimpanan
: media penyimpanan dari transaksi secara manual adalah Buku Besar. Buku besar
ini menyediakan ikhtisar transaksi-transaksi keuangan perusahaan. Proses
pemasukan data dari jurnal kedalam buku besar disebut “POSTING”. Untuk sistem
komputer, posting ini dilakukan dengan meng-update file master menggunakan file
transaksi.
contoh : file transaksi, file master, dan file referensi atau table.
contoh : file transaksi, file master, dan file referensi atau table.
-
Output :
jenis keluaran yang dihasilkan dari proses transaksi, antara lain : laporan
keuangan, laporan operasional, dokumen pengiriman, faktur dan neraca saldo.
3.
Sistem
Tata Buku Berpasangan
Suatu sistem akuntasi harus sesuai untuk
organisasi tertentu. Hal penting dalam merancang sistem akuntansi :
-
Sifat dan
tujuan organisasi
-
Karakteristik
structural dan fungsional
-
Tata letak
fisik, produk dan jasa
-
Orang yang
mengoperasikan sistem
4.
Sistem
Kode Akun Untuk Pemrosesan Transaksi
Suatu sistem pengkodean berisi character set
yaitu satu set simbol yang telah ditentukan sebelumnya yang digunakan untuk
mengidentifikasi obyek. Pengolahan data akuntansi sangat tergantung pada
penggunaan kode untuk mencatat, mengklasifikasikan, menyimpan dan mengambil
data keuangan.
5.
Perancangan
Formulir & Pertimbangan Penyimpanan Catatan
Sebelum suatu transaksi diproses terlebih
dahulu kita harus melakukan pengumpulan data transaksi.Pengumpulan data-data
transaksi ini tidak dapat dipisahkan dari desain suatu formulir, sebab suatu
formulir merupakan gambaran atau rekaman dari suatu transaksi.
Tujuan dari formulir :
-
Formulir
dibuat untuk meminta dilakukannya suatu tindakan
-
Formulir
digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan
Minggu Ke IV
PEMROSESAN
TRANSAKSI & STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
Pemrosesan Transaksi
Salah satu tujuan sistem informasi adalah mendukung operasi harian
perusahaan. Tujuan ini dicapai melalui :
1. Pemrosesan transaksi-transaksi yang disebabkan baik oleh sumber-sumber ekstern maupun intern
2. Menyiapkan keluaran-keluaran seperti dokumen-dokumen operasional dan laporan-laporan keuangan
1. Pemrosesan transaksi-transaksi yang disebabkan baik oleh sumber-sumber ekstern maupun intern
2. Menyiapkan keluaran-keluaran seperti dokumen-dokumen operasional dan laporan-laporan keuangan
Sistem Pengendalian Intern
Adalah sruktur organisasi, metode dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen. Tujuan SPI menurut definisi tersebut adalah :
1.
Menjaga
kekayaan organisasi
2.
Mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi
3.
Mendorong
efisiensi, dan
4.
Mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen
1.
Kebutuhan
dan Pengendalian
Pengendalian adalah disiplin ilmu yang
melibatkan pembuatan mekanisme dan algoritma untuk mengendalikan keluatan dari
suatu proses tertentu.
2.
Elemen-elemen
Struktur Pengendalian Intern
1.
Struktur
organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas
2.
Sistem
wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup
terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya
3.
Praktek
yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi
4.
Karyawan
yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya
3.
Alat
Pengendalian Pemrosesan Transaksi
Adalah prosedur-prosedur yang dirancang untuk
meyakinkan bahwa elemen-elemen struktur pengendalian intern di implementasikan
dalam sistem aplikasi khusus yang terdapat didalam setiap siklus transaksi
organisasi.Alat pengendalian pemrosesan transaksi terdiri dari pengendalian
umum dan pengendalian aplikasi.Pengendalian umum mempengaruhi seluruh
pemrosesan transaksi.Pengendalian aplikasi berpengaruh khusus terhadap
aplikasi-aplikasi individual.
4.
Etika dan
Struktur Pengendalian Intern
Banyak perusahaan yang telah mengadopsi
peraturan kode etika yang merupakan pedoman dalam menjalankan bisnis sesuai
etika.Begitupun, banyak organisasi professional seperti AICPA, yang mengadopsi
peraturan ini.Peraturan kode etik ini umumnya ditulis dalam bahasa hokum yang
berfokus pada hal-hal yang mungkin dilanggar.Untuk setiap program etika kerja,
perusahan harus memiliki audit budaya atas pelaku budaya dan etika
perusahaannya.
CONTOH
KASUS (mengenai proses pembayaran rekening listrik
setiap bulannya) :
PLN selaku perusahaan penyedia listrik negara terlebih dahulu mendata kepada setiap calon pelanggannya kemudian setelah di data baru diketahui pelanggannya tersebut menggunakan berapa banyak kapasitas listrik yang digunakan lalu dihitung berapa banyak bebab pemakaian lalu dihitung dengan nominal rupiah yang diterapkan lalu dari situ barulah dapat diketahui berapa nominal yang harus dibayarkan oleh pelanggan listrik kepada pihak PLN.
sistem yang digunakan oleh PLN juga merupakan salah satu contoh dari pengembangan sistem yang diterapkan untuk mengetahui nomional yang harus dibayarkan pelanggan, karena tanpa adanya sistem informasi seperti ini maka sulit rasanya mengetahui jmlah nominal yang harus di bayarkan pelanggan kepada PLN yang dapat berakibat pada meruginya PLN sebagai pihak penyedia jasa listrik.
Dalam pengembangan sistem pembayaran listrik seperti ini pihak PLN bekerjasama dengan pihak
PLN selaku perusahaan penyedia listrik negara terlebih dahulu mendata kepada setiap calon pelanggannya kemudian setelah di data baru diketahui pelanggannya tersebut menggunakan berapa banyak kapasitas listrik yang digunakan lalu dihitung berapa banyak bebab pemakaian lalu dihitung dengan nominal rupiah yang diterapkan lalu dari situ barulah dapat diketahui berapa nominal yang harus dibayarkan oleh pelanggan listrik kepada pihak PLN.
sistem yang digunakan oleh PLN juga merupakan salah satu contoh dari pengembangan sistem yang diterapkan untuk mengetahui nomional yang harus dibayarkan pelanggan, karena tanpa adanya sistem informasi seperti ini maka sulit rasanya mengetahui jmlah nominal yang harus di bayarkan pelanggan kepada PLN yang dapat berakibat pada meruginya PLN sebagai pihak penyedia jasa listrik.
Dalam pengembangan sistem pembayaran listrik seperti ini pihak PLN bekerjasama dengan pihak